● 3. Berusaha mengenal

213 30 128
                                    

Bagian 3

HAPPY READING!

Penilaian akan awal pertemuan dengan seseorang memang berbalik dari mata memandang---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penilaian akan awal pertemuan dengan seseorang memang berbalik dari mata memandang
---

Kamis mengotak-atik laptopnya. Tugas yang diberikan para guru terkadang membuat cowok itu mengeluh dalam hati. Bagaimana tidak? Sudah jam tujuh malam ada tugas mendadak dari grub chat kelas. Untung ayahnya membelikan printer dan perlengkapan lainya.

"Lagi belajar?" tanya seorang yang mengelus pundaknya.

Kamis mengangguk.

Ayahnya tersenyum, lalu memeriksa semua perlengkapan Kamis. Mulai dari buku, tak lupa nilai yang Kamis dapatkan setiap harinya. Mata ayah cowok itu tiba-tiba saja terbelalak. "Bolpoin kamu udah habis lagi?" tanya ayahnya dengan nada mengintrogasi.

"I--iya, Yah." Kamis begitu gugup, ia rasa sekarang ayahnya akan berceramah.

"Ayah malas kalau membelikan fasilatas sekolah kamu tapi selalu tak terawat. Bayangin, Kamis, satu bolpoin harganya berapa? Satu saja sudah 3000, bagaimana jika seratus? Banyak uang yang Ayah keluarkan cuma-cuma," kata Ayah Kamis menjelaskan.

"Maaf, Yah."

"Ayah ingin kamu bisa menghargai uang, mengerti?"

"Iya, Yah." Kamis menundukan kepalanya merasa bersalah.

Fadly---Ayah Kamis menghembuskan napasnya kasar. "Besok Ayah akan periksa tas kamu, kalau bolpoin itu tidak ada pada tempatnya lagi, Ayah akan membatasi fasilitas yang Ayah berikan, mengerti?"

Kamis mengangguk tanda menuruti dalil Fadli. Sejak kecil terbiasa dilatih seperti ini, membuat Kamis kadang lelah. Ia ingin seperti yang lain. Merasakan ribuan kasih sayang orang tua. Bercanda ria bersama keluarga, belajar didampingi kedua orang tersayangnya. Nihil, ternyata itu hanya hayalan, tidak akan pernah terwujud.

Dreet ...

Getaran ponsel Kamis membuat perhatiannya teralih. Takut ada tugas tambahan, ia langsung saja membuka chat itu tanpa melihat siapa pengirimnya.

+62 85336486xxx

+62 85336486xxx

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KamisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang