Saudade 7: Gejolak

955 98 11
                                    


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ketika Mean membuka kamar hotel nomor 1034 yang secara khusus dipesan oleh pihak promotor untuknya, ia sudah menemukan seseorang menginvasi kasurnya. Onggokan tubuh itu diam seolah tak memiliki nyawa. Mean tidak langsung panik karena P'Nook memberitahunya bahwa kunci kamar Mean tiba-tiba raib dari kantong P'Nook. Entah mengapa, ketiadaan seseorang setelah acara fanmeeting selesai membuat Mean menaruh curiga pada satu tersangka.

Begitu Mean menutup pintu dan mendekat, ia melihat bahwa onggokan itu masih bernapas. Ritmenya teratur dan Mean tahu bahwa onggokan itu tengah tertidur.

Mean melepas kostum seragam SMA yang terakhir dikenakan di acara tadi kemudian meraih handuk yang terlipat rapi di sofa sudut kamar dan membelitkannya pada area bawah. Hari ini Seoul begitu dingin karena salju terlihat mulai turun dan Mean sudah merasa lelah sejak pertengahan acara fanmeeting tadi. Malam ini, Mean hendak menikmati jacuzzi yang tersedia di kamar mandi. Sedikit relaksasi pasti akan mengendurkan ototnya yang kaku.

Tidak lama setelah jacuzzi terisi air hangat dengan suhu pas bagi Mean, lelaki itu langsung berendam dan mulai menikmati aroma terapi dari sabun yang ia tuang dalam bak maupun lilin yang tadi dinyalakan.

Astaga, Mean rindu waktu luang menyenangkan seperti ini. Pekerjaannya semakin gila akhir-akhir ini dan semakin sulit dikendalikan karena tugas sebagai mahasiswa akhir juga semakin menumpuk.

Tidak. Bukan saatnya memikirkan pekerjaan maupun tugas kampusnya. Saat ini ia hanya ingin rileks lalu melanjutkan tidur efektif yang sulit didapat.

Ah, begitu menyenangkan.

Entah sudah berapa lama Mean menikmati pijatan lembut dari hangatnya air dalam bak sambil memejamkan mata, tiba-tiba ia langsung awas begitu pintu kamar mandi terbuka.

Sial, ia lupa mengunci pintu.

Ketika rasa panik mulai mengisi jantungnya, ia melihat onggokan yang semula tertidur kini mendekat ke arah wastafel. Sosok itu seperti belum sepenuhnya sadar bahwa Mean ada juga di dalam.

Mean mengamati lekat-lekat setiap gerakan yang dibuat orang lain yang kini tengah membuka baju seragam yang sama seperti Mean tadi kenakan.

'Apakah dirinya sadar bahwa aku sedang telanjang di dalam sini?' Mean membatin tanpa melepas mata tajamnya pada sosok yang kini sepenuhnya telanjang dada, menyisakan celana panjang yang sekarang mulai merosot, memperlihatkan bokong sintal dan celana dalam merk mahal berwarna hitam dengan garis putih yang melingkar penuh menggoda di tulang panggulnya yang seksi.

Sialan! Mean mengumpat begitu ia merasakan ada yang mulai tidak tenang di tubuh bagian bawah miliknya. Ada gejolak sedang ditekan Mean dengan susah payah.

Ketika semua kostum itu terlepas dari tubuh orang itu, Mean merasa suhu tubuhnya mulai meningkat padahal ia yakin air hangatnya sudah mendingin sejak 10 menit lalu.

SAUDADEWhere stories live. Discover now