Plan masuk kedalam condo milik Mean, melepas sepatunya dan langsung menghambur diatas ranjang. Lenguhan panjang keluar dari bibirnya. Hari yang cukup panjang, pikirnya.
Dua event dihari yang sama cukup menguras tenaga, apalagi Mean merengek minta menonton film Joker dibioskop dulu sebelum pulang, padahal Plan sudah berniat untuk pulang kerumah malam ini, dia rindu Rocky, putranya yang baru berusia beberapa bulan.
Kucing. Demi Tuhan! Mean dendam sekali dengan Bengal satu itu.
Karena acara menonton film, mereka jadi pulang terlalu malam, dan tentu saja Mean akan mengomel ini itu jika Plan masih ngotot untuk pulang ke rumah mama.
Ia melihat Mean yang masuk dengan dua tas ransel sekaligus, miliknya dan milik Mean sendiri. Plan bergerak, menggeser tubuhnya menunggu Mean yang akan menyusulnya keatas ranjang.
Namun, tidak. Kekasihnya itu melewatinya begitu saja setelah melepas kaos yang ia kenakan, mengambil handuk dan berjalan kekamar mandi.
Plan sebal. Bibirnya sudah maju lima centi panjangnya.
Butuh waktu kurang lebih dua puluh menit sampai Mean kembali lagi dengan keadaan yang lebih segar, masih mengabaikan Plan, Mean bahkan berjalan ke meja rias, dan mulai mengoleskan beberapa skin care routine-nya setiap malam.
Plan sudah beruap, dia sebal, dan jengkel dengan sikap Mean yang sok cuek begitu, tidak ingat saja bagaimana manja dan baby-ish sekali Mean waktu sakit kemarin? Plan tidak bersuara dan malah berbalik memunggungi Mean yang sudah selesai dengan kegiatan mengoles krim ini dan itu di wajahnya.
Mean melirik Plan sekilas, ia tersenyum, menggeleng dan malah beralih menata handuk basah yang baru saja ia kenakan diluar. Ia kembali beberapa menit setelahnya, dan masih menemukan Plan tidur dengan memunggunginya.
Kekasihnya sedang merajuk. Manis sekali.
"Mandi sana," kata Mean, bermaksud menggoda, karna Plan yang merajuk terlihat begitu menggemaskan dimatanya, apalagi setelah merajuk Plan akan merengek minta dipeluk. Siapa yang mampu menolak?
Plan tidak menjawab, tepat seperti dugaan.
Mean merangkak keatas ranjang, mendeketi Plan yang masih membelakanginya. Mean terkekeh pelan, mencuri ciuman pada pipi sebelah kanan Plan.
"Aduh, kamu bauu~" canda Mean.
Tapi bukannya berhenti mencumbu pipi bulat milik Plan, Mean malah semakin gencar memberi ciuman-ciuman kecil diseluruh sisi wajah kekasihnya.
Plan masih keras kepala, ia terpejam dan membiarkan Mean mencium wajahnya.
"Loh, masih enggak bangun juga?"
Bibir diciuminya berkali-kali, dan berhasil. Plan mulai terganggu dan ingin tertawa, dia sudah menahan tawa sejak tadi.
Leher dan tulang belikatnya sudah basah karna Mean yang tak berhenti menghujani dengan ciuman bahkan gigitan kecil.
Plan menyerah.
"Aduh, Meannn~"
Mean terbahak, "Mandi makanya,"
"Enggak mau, males."
"Dih, jorok."
Plan tidak menjawab, malah berbalik dan bergelung memeluk perut Mean dan bersembunyi di dada sang kekasih.
"Meannn~"
"Apa lagi?"
Plan mendongak, cemberut.
"Kok enggak dibales peluknya?"
Mean tertawa lagi, mencubit hidung Plan gemas.
"Mandi dulu, biar seger badannya."
Plan semakin merajuk, "Yaudah, iya." Jawabnya.
"Cium dulu," kata Plan lagi.
Plan menunjuk pipi sebelah kanannya, yang langsung diberi kecupan singkat oleh Mean. Lalu, pada pipi sebelah kiri, dan dilakukan hal yang sama oleh Mean, begitu juga pada kening dan dagu, lalu berhenti pada bibir ranum milik Plan.
"Mana lagi yang harus kucium? Lama-lama tak perkosa ya kamu, mau mandi aja ribet,"
Plan tertawa, ia bangun, menatap Mean dengan senyum usil. Mencium kedua pipi Mean cepat, hidung, dan bibir.
"I love you, Mean."
Kemudian berlari turun hingga menimbulkan bunyi di ubin, Mean masih mendengar tawa milik Plan walau pria kecil itu sudah berada dalam kamar mandi.
Dasar, batin Mean.
"Phi Plannnnn~" teriak Mean gemas, ia ikut beranjak dari atas ranjang dan berlaei menyusul Plan dikamar mandi.
Tidak peduli, Plan is too hot to deny.
Catatan Penulis :
A Heady boy is coming your way tomorrow.
sincerly,
svr
YOU ARE READING
SAUDADE
Romance[Kumpulan MeanPlan/2wish OneShoot; AU/Reality] SAUDADE; (n.) a feeling of longing, melancholy, or nostalgia. a feeling of missing something or someone. It is used to tell about something that you used to have (and liked) but don't have anymore. ...