Saudade 4: Pelangi

1.1K 111 17
                                    

There is only happiness in life, to love and to be loved—George Sand.

Plan melihat potret masa satu tahun lalu pada layar ponsel pintar miliknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Plan melihat potret masa satu tahun lalu pada layar ponsel pintar miliknya. Ia tersenyum karena tidak mengira waktu berjalan cepat seiring dengan perubahan pada fisiknya saat ini. Potret itu terlihat culun tetapi Plan tidak akan lupa bahwa ia pernah mengalami hal pahit yang menguatkannya ketika memiliki fisik seperti itu.

Lelaki itu sempat terkekeh saat selintas pikirannya membayangkan kala itu ia tidak cukup layak bersanding dengan teman-teman lain ketika awal serial drama Love by Chance mulai workshop. Plan pernah merasa cukup minder ketika lihat siapa lawan mainnya. Sialan Mean! Ia mengenal Mean sejak serial drama Make It Right. Plan cukup terkejut bahwa lawan mainnya itu telah berubah jadi sosok yang Plan sampai harus melotot untuk memastikan bahwa pasangannya adalah Mean Sialan Phiravich! Terakhir kali yang Plan ingat, Mean itu jelek—oke, terlalu kejam—Mean itu konyol! Namun entah mengapa, begitu kembali dipertemukan siapa pemeran Tin Medthanan, Plan yang saat itu sedang minum air putih langsung tersedak.

Plan geli mengenang momen di mana ia dan Mean lagi-lagi dipertemukan tanpa diduga—by chance, sama seperti drama yang ia mainkan bersama dengannya. Plan sering bertanya, apakah by chance dapat terjadi berkali-kali dalam hidupnya? Atau sesungguhnya Tuhan menginginkan suatu hal harus terjadi antara dirinya dengan Mean?

Plan kembali tertawa kecil ketika menyadari bahwa intensitas bertemu dalam tempo yang lama telah menumbuhkan perasaan yang Plan kira tidak akan hadir hingga ia berusia 30 tahunan. Ia merasa yakin bahwa perasaan cinta yang pernah singgah dalam hidupnya selama ini hanya perasaan sementara yang akan hilang; seperti perasaannya pada seseorang dulu. Perasaan yang telah membuatnya berubah haluan yang tak pernah membuat Plan merasa malu.

Plan tidak menyesal orientasinya berubah. Ia tidak pernah menyesal telah kenal dengan banyak orang dan menciptakan banyak perasaan dan memori bagi hidup Plan. Karena hal-hal itulah ia akhirnya merasakan apa artinya dicintai dan dibenci dengan sungguh-sungguh.

Ia diciptakan untuk jadi Plan, bukan untuk jadi orang lain meski ia terjun di dunia hiburan. Ia sadar dengan apa yang telah diucapkan akan jadi jalan kesuksesan atau kehancuran. Tapi Plan memiliki keteguhan, meski banyak orang mungkin tidqak setuju dengan keputusannya, namun keluarganya telah mengajarkan bagaimana prinsip seorang Kijworalak harus menjadi prioritas.

Banyak hal menguatkan Plan; keluarga, Mama Puphae, anak-anak Attractor, terutama Plan's People. Oh, astaga, Plan lupa pada satu orang!

"Phi Plan?"

Plan memekik ketika dua lengan tiba-tiba melingkar di pinggangnya yang telanjang.

"Kau lihat apa sih, Phi?"

Suara itu adalah salah satu dan juga yang sangat kuat untuk membuat Plan bertahan hingga sampai sekarang.

Plan mengulurkan tangan yang memegang ponsel pada seseorang yang sekarang sedang menyandarkan diri sangat erat pada punggung Plan. Ada kehangatan yang terbagi di area punggung Plan dan suhu itu mengalir perlahan menyelimuti hatinya untuk ikut menghangat. Kemudian, sebelah pundaknya terasa begitu berat. Plan telah belajar untuk terbiasa dengan kebiasaan orang itu; seperti sekarang ini bersandar pada pundaknya—apakah orang itu tidak merasa bersalah bahwa itu berat? Lalu, dengan tidak tahu malu, melingkarkan tangan kekar itu pada tubuh Plan yang mulai mengecil—terimakasih pada jus yang selalu Mama Puphae ingatkan—secara tiba-tiba, atau mendadak, tanpa Plan sadari, bibirnya akan dikecup dari arah yang tidak terduga seperti ... Kan! Baru saja Plan membayangkan kemungkinan lain, lelaki di belakangnya sudah mendahului pikirannya. Plan harus menoleh karena tangan kekar yang semula tadi melingkar di pinggangnya pindah ke lehernya.

SAUDADEWhere stories live. Discover now