Yerin jalan-jalan sekitaran kampung ini, melewati gang-gang kecil tentunya sembari menenteng tas plastik dari supermarket depan gang.
"Mie dua, beras sebungkus, kecap, saus, terus gula dan teh. " kata Yerin mengabsen belanjaanya, dia agak remedial kalau disuruh masak.
Makanya yang ada dipikirian pertamanya adalah Mie, masakan paling praktis dan instan juga Yerin itu ahli dalam masak air makanya dia suka makan Mie.
Langkah Yerin terhenti ketika matanya menangkap seseorang yang menyebabkan dirinya berada dilingkungan ini, dia Park Hyungsik.
Kakak kelasnya di SMA yang terkenal seantero sekolah juga SMA terkenal lainya, dia jago sekali dalam hal olahraga.
"Kak! " panggil Yerin.
Hyungsik menengok dan tersenyum sembari melambaikan tangan pada Yerin.
"Kenapa kamu disini? " tanya Hyungsik, mereka memang bisa dibilang akrab karena sering bertemu ketika eskul.
"Sekarang aku tinggal disekitaran sini kak, " ucap Yerin bahagia, iya bahagia.
Karena usahanya tidak sia-sia, baru saja pindah beberapa jam yang lalu ia sudah mendapatkan manfaatnya.
"Dimana? " tanya Hyungsik yang antusias mendengar hal itu.
"Diujung gang sana kak, kalau kakak kenapa bisa disini? " tanya Yerin, padahal Yerin tahu jika Hyungsik memang tinggal disekitaran sini juga.
Hanya berbeda beberapa sekat dari kosan Yerin.
"Ah, kakak juga tinggal disekitaran sini. Mau mampir? "
Mimpi apa Yerin diajak ke rumahnya, rasanya Yerin ingin terbang dan melayang mengelilingi dunia.
"Ah, tidak usah kak nanti merepotkan. " sangkal Yerin, padahal dalam hatinya ia sangat ingin berkunjung.
Hyungsik mengangguk agak kecewa, mereka berjalan beriringan dan berhenti didepan kosan Yerin.
"Nah ini kosan ku kak, kakak mau mampir? " ujar Yerin tapi Hyungsik menggeleng.
"Kamu pasti lelah sekali, mending kamu istirahat aja. Besok juga sekolah kan, "
Yerin mengangguk dengan senyuman yang tidak pernah pudar dari wajahnya, Yerin selalu berharap jika setelah ini ia akan semakin dekat dengan Hyungsik.
"Iya kak! " seru Yerin bersemangat sekali.
"Rumah kita juga tidak terlalu jauh, lihat disana. Itu rumah ku, " kata Hyungsik sembari berbalik dan menunjuk bangunan tinggi disana.
Sungguh dekat sekali, hanya membuka pintu saja Yerin sudah bisa melihat rumah Hyungsik.
"Iya, benar. Dekat sekali ya rumah kita, "
Hyungsik terkekeh lalu menghadap ke Yerin yang sedang mengalahkan rambut ke belakang telinga.
"Kalau mau, besok kita bisa berangkat bersama. "
Yerin terdiam, apa tadi? Hyungsik bilang apa? Bersama, Yerin terbelalak tidak menyangka Hyungsik akan mengajaknya berangkat bersama.
Yerin spontan mengangguk dengan semangat membuat Hyungsik menahan tawanya menanggapi sikap Yerin yang begitu lucu.
"Yasudah, kalau begitu. Sampai besok! " ucap Hyungsik sambil melambaikan tangan dan pergi menuju kediamanya.
Yerin masih diam mematung dengan pipinya yang merah, tidak lupa senyumanya yang teramat menunjukan jika dirinya bahagia saat ini.
"PAPA YERIN DI NOTIS DOI! "
TBC
Cast
Park Hyungsik
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran Sama Kelinci 「Jungkook X Yerin」
Short Story[ dulu pernah pengen miara binatang tapi enggak dibolehin tapi sekarang malah dibeliin ] "Lu siluman? " ☑nonbaku ☑up kadang ☑banyak typo start: end: