"Ish lu bisa diem ga sih! " protes Yerin ketika Jungkook terus saja main menarik ujung rambut Yerin, yang terikat kuda.
Jungkook mendengus dan memilih menidurkan dirinya, namun dengan sengaja Jungkook menaruh kepala diatas paha Yerin. Berusaha membuat gadis itu terfokus padanya.
"Minggir elah, gue lagi kerjain pr! " tungkas Yerin.
Tapi Jungkook diam saja dan menatap langit-langit ruang tengah kosan.
"Gimana? Apalah hamba yang tak punya rumah? " rengek Jungkook.
Yerin mengerenyitkan dahinya melihat Jungkook dipangkuannya, jika dilihat-lihat kasihan juga. Tapi Yerin tidak tahu harus bagaimana.
"Itu sih DL! " kata Yerin dan mendorong paksa kepala Jungkook agar menjauh darinya, hingga Jungkook dengan kesal terduduk sembari menatap Yerin sinis.
"Aelah, ketimbang ikut tiduran doang. Biasanya juga gua di cium-cium sama lo, "
Yerin menengok melontarkan tatapan tajam, ya kali Yerin menciumi Jungkook ketika sedang mode manusia? Gila. Masih mending jika jadi kelinci, lebih unyu.
"Apasih! " desis Yerin dan kembali fokus pada tugasnya.
Jungkook menghela nafas, masih memikirkan rumah siapa yang akan dia akui sebagai miliknya.
"Terus gimana, kerkomnya kan besok. " kata Jungkook sudah putus asa dengan kenyataan.
Ternyata pilihan Jungkook untuk menjadi manusia itu bukanlah pilihan yang mudah, ternyata lebih senang menjadi kelinci.
Tahunya makan.
Yerin terdiam sejenak lalu berpikir, entah kenapa otaknya mengatakan jika Jungkook tidak harus pusing toh ada kosan ini. Teman-teman Yerin tidak tahu kalau Yerin ngekos, paling Eunha dan Hyungsik yang tahu.
Untuk Eunha? Tenang, Yerin tidak satu kelompok dengan Eunha. Hingga Yerin bisa menggunakan kosan ini untuk alibi rumah Jungkook.
"Kosan ini aja lu aku, " ucap Yerin.
Jungkook awalnya bingung namun seketika Jungkook melompat dari sofa.
"Hah? Maksudnya gue bisa ngaku-ngaku kalau ini kosan gue? " tanya Jungkook memastikan pemikirannya benar.
Yerin mengangguk.
"Iya, lagian temen-temen yang lain enggak tahu kalau gue ngekos. Tahunya kan rumah gue di daerah perumaha elite. " kata Yerin sedikit sombong.
Jungkook berdehem mendengar kata elite, iya tahu. Orang kaya mah bebas.
"Okay, trims. " kata Jungkook dan terduduk disamping Yerin.
Yerin melirik dan menatap Jungkook yang sudah tidak gusar seperti sebelumnya.
"Gitu doang? " tanya Yerin, melihat reaksi Jungkook yang biasa saja.
Jungkook menengok dan mengangguk sembari berdehem sebagai jawaban.
"Cuman trims? " tanya Yerin sekali lagi, berusaha membuat Jungkook peka.
"Iya, terus? " tanya Jungkook balik, karena Jungkook tidak tahu apa yang Yerin maksudkan.
Jika diberi solusi harus bilang terima kasih bukan? Lalu salah Jungkook apa?
Yerin menghela nafas dan kembali fokus pada tugasnya dengan raut wajah kesal.
Jungkook berpikir sejenak, terkadang manusia berbeda gender disampingnya ini sudah ditebak.
Cring
Yerin awalnya mengerjakan dengan keadaan kesal, namun setelah merasa seekor kelinci berjalan ke pangkuan nya. Ia merasa lega, entah kenapa namun rasanya nyaman.
"Hm... Kookie! " pekik Yerin ketika terkejut karena kelinci putih tersebut meloncat kearah nya.
Yerin menarik Kookie dan membawanya ke dalam pelukannya, rasanya lembut. Bulu kelinci ini memang beda dari yang lainnya, tapi mengapa Yerin baru menyadari ini ketika sudah tahu kelinci ini siapa.
Iya siapa, jelemaan siapa.
"Kalau anda jadi manusia, anda nyebelin tahu gak! " kata Yerin memarahi Kookie dengan tatapan tidak suka, namun setelah itu Yerin malah menciumi Kookie dengan gemasnya.
"Kapan, gue bisa berubah jadi manusia seutuhnya. Capek di kuwel-kuwel gini, " kata Kookie alias Jungkook dengan bahasa kelinci.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran Sama Kelinci 「Jungkook X Yerin」
Short Story[ dulu pernah pengen miara binatang tapi enggak dibolehin tapi sekarang malah dibeliin ] "Lu siluman? " ☑nonbaku ☑up kadang ☑banyak typo start: end: