Langkahnya menyusuri gang kecil di daerah ini, perasaanya kesan berantakkan. Kenangan seseorang yang sangat memberikan perubahan dalam hidup nya yang terkutuk kembali teringat.
Alasanya sangat sederhana, hanya karena sebuah sertifikat ijazah yang ia simpan sampai saat ini.
"Mama, andai kau masih disini. Jungkook mu ini tidak akan bertemu dengannya, " ia lantas meringuk dilorong gang tersebut, melihat langit yang hampir tak terlihat oleh atap yang saling berdampingan sangat dekat.
–
"Ya! Kau, "
Panik. Itu yang Lee young rasakan ketika ia tertangkap basah ketika berubah, karena ia terpikat oleh kimchi yang dibuat majikannya itu.
Ia tidak mengira jika majikannya itu akan bangun, dan bodohnya ia malah berdiam diri dan tidak membuat pembelaan.
"Kau pencuri! " todong Majikannya dengan lantang. Tentu saja ada perasaan lega juga takut. Lega karena majikanya ternyata tidak tahu bahwa dia adalah kelinci peliharaanya yang berubah menjadi manusi. Dan takut, benar-benar ditangkap warga karena disangka mencuri.
"Bukan, saya bukan pencuri. " ucap Lee young hati-hati. Ia tidak mau salah bicara dan malah terpaksa harus mengaku.
"Yak! Dia siluman, " Lee young tersentak ketika ada suara dari belakang. Ia sampai lupa dengan anak majikanya, yang baru pulang bermain bersama teman-teman.
"Jungkook-ya! Kau ini bicara apa? Kenapa pulang larut begini, cepat bersihkan tubuhmu lalu makan! Jangan bicara yang aneh-aneh dasar anak nakal, "
Lee young hanya diam melihat berdebatan majikan dan anak dari majikannya yang sering menendangnya, dasar anak nakal. Itu sebuah kebanggaan baginya melihat musuhnya selama ini dimarahi.
"Mama ini enggak percaya, dia itu adalah kelinci gendut yang leduk punya mama. Dia berubah tadi! " kata Jungkook dengan yakin. Matanya tidak mungkin berbohong, ia bahkan yakin se yakin yakinnya.
Wanita paruh baya yang adalah majikan Lee young itu menatap peliharaanya dengan sorot mata bertanya-tanya, ia tidak percaya dengan halusinasi anaknya. Tapi kenapa anaknya bisa berkata aneh seperti itu.
"Kau siapa? Kenapa masuk rumah tanpa permisi, jika memang kau bukan pencuri? "
Lee young tersenyum, kini rasa takutnya tak terbantahkan. Ia tidak tahu harus memberikan alasan apa, apakah ia harus mengaku? Atau berlari keluar dan mencari majikan baru?
"Heh! Kau, kelinci jelek! Mengaku saja kalau kau itu siluman, dasar bodoh. " cibir Jungkook dengan tidak sopannya. Ia bahkan hanya anak sekolah menengah pertama.
Wanita itu memutar bola mata, menanggapi kelakuan anaknya yang tidak ada tatakrama. Ia kembali menatap Lee young menunggu lelaki muda itu menjawab pertanyaanya.
"Anu, " jawab Lee young kikuk, otaknya tidak bisa mencari alasan untuk ini.
Setelah kejadian itu Lee Young mengaku dan betapa kagetnya dia, majikannya sama sekali tidak terbebani ataupun takut ketika ia berubah. Bahkan majikannya menganggapnya sebagai anaknya sendiri.
Ia bisa bersekolah untuk beberapa tahun terakhir. Mungkin ia bisa lulus ditahun itu jika, hari itu tidak terjadi.
"Eomma-ya, aku pulang. " Lee young membuka pintu. Tidak biasanya pintu ini terbuka dengan mudah, biasanya ia harus menunggu dulu agar pintu itu terbuka oleh kunci dari dalam.
Lee young melihat sekitaran, berantakkan. Apa yang terjadi? Mengapa banyak baranh-barang yang rusak.
"Eomma..Eomma! "
Pergerakkan Lee young seketika lemah, ia menghampiri majikanya yang terbujur kaku disudut kamar. Banyak darah. Dan Jungkook, anak itu kemana? Seharusnya dia ada disini. Ini sudah jam pulang sekolah.
"Eomma-ya, apa yang terjadi? " lirih Lee young.
Majikan nya itu masih bertahan, ia menunjuk kearah luar. Entah apa yang ingin ia tunjukan padanya.
"Jungkook pergilah, " Lee young meneteskan air matanya, majikannya bahkan memanggilnya Jungkook. Nama anaknya yang entah ada dimana sekarang.
"Pergilah, " ucap majikannya lemah.
"Tidak, eomma harus bertahan. Ayo kita ke rumah sakit, "
Lee young berusaha mengangkat majikannya, namun majikannya menahan tanganya. Tangannya terhempas dengan ucapan. "Pergilah Jungkook! Selamatkan dirimu, "
"Eomma, "
—
"Yak! Lo bakalan tetep disitu akh? "
Jungkook menengok melihat Yerin yang menyusulnya sampai sini.
"Ngapain kesini sih? " urbis Jungkook dengan kesal.
Nada menyebalkannya mulai muncul.
"Heh babu! Inget lo babu gue, balik cepetan. Lu jangan berusaha kabur ya, " tekan Yerin menarik Jungkook paksa untuk kembali ke rumah.
Terkadang ia lupa jati dirinya, ia hidup dengan memakai nama anak majikannya. Bahkan sampai saat ini ia tidak tahu anak majikannya itu pergi kemana.
Ia hanya berharap jika dihari menyedihkan itu, anak menyebalkan dari majikannya itu selamat.
Yerin memegang tangan kanan Jungkook dengan erat, menarik lelaki itu seolah ia tersangka dalam sebuah tragedi kejahatan.
Jungkook tersenyum tipis melihat kelakuan Yerin yang terkesan membutuhkannya.
"Yer–
Bruk
" aww! "
"Ya hati-hati, " ucap Jungkook pada Yerin.
Yerin menengok melihat orang yang baru saja membuatnya terjatuh pergi melengos begitu saja.
"Aish, tidak tahu sopan santun. Udah nabrak sembarangan, kabur pula. " dumel Yerin.
"Siapa? Huh? " tanya Jungkook yang berbalik melihat ke belakang.
Ia dapat melihat seorang lelaki dengan jaket biru tua melewatinya.
"Tuh, nyebelin. Minta maaf kek apa kek, "
"Ah, dia..
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran Sama Kelinci 「Jungkook X Yerin」
Short Story[ dulu pernah pengen miara binatang tapi enggak dibolehin tapi sekarang malah dibeliin ] "Lu siluman? " ☑nonbaku ☑up kadang ☑banyak typo start: end: