Yerin sibuk memilih aneka makanan, buat persediaan sama buat nyediain cemilan buat kerja kelompok besok.
Jungkook nunggu didepan supermarket, katanya males kena AC.
"Ini beli apaan lagi ya? " pikir Yerin dan akhirnya memutuskan untuk membayar semuanya.
Yerin keluar dan mendapati Jungkook yang bersender dengan mata tertutup, Yerin mengendap-endap menghampiri Jungkook.
"Ini human masih hidup enggak sih? " gumam Yerin memerhatikan wajah Jungkook, siapa tahu pura-pura tidur.
Yerin melempar keresek berisikan makanan ke Jungkook, namun Jungkook tidak kaget atau bergerak sama sekali.
"Kook? " ucap Yerin, menaruh bungkusan belanja dengan benar dan duduk disamping Jungkook.
Yerin menepuk pipi Jungkook berkali-kali dengan pelan, tidak ada respon sama sekali.
"Ini human alias rabbit mati kali ya? " gumam Yerin yang sudah cemas.
Dengan hati-hati Yerin mendekatkan telinganya kedada Jungkook, berusaha mendengar detak jantung lelaki siluman itu.
Tapi baru saja Yerin akan mendekat sebuah suara nyaring mengagetkan Yerin.
"WAYOH! "
"Bangsat! " pekik Yerin yang kaget, sedangkan Jungkook yang membuat bunyi tersebut tertawa terbahak bahak melihat ekspresi Yerin.
"Komuk lih anjay, " kata Jungkook ketawa-ketawa diatas penderitaan Yerin yang masih menetralkan detak jantungnya.
"Nyebelin lu, jadi daritadi lo pura-pura pingsan gitu? " tungkas Yerin sembari berdiri menaruh kedua tanganya dipinggang.
Jungkook mengangguk dengan mantap.
"Iya, lagian lo main lembar bungkusan belanjaan ke gue. Sakit tahu, rasain kan sekarang lo gue kerjain. " ujar Jungkook bahagia karena berhasil mengerjai Yerin.
"Lo dikasih hati minta jantung yah lo, besok pikirin sendiri lu mau bawa anak-anak kerumah siapa! Jangan ke kosan gue, " kata Yerin kesal dan pergi berlalu begitu saja.
Jungkook mengerjap, niatnya hanya percanda dan tidak ada niat terselubung lainnya.
"Rin! Tunggu Rin! Jangan gitu dong, " panggil Jungkook sembari mengambil bungkusan belanja dan menyusul Yerin.
Yerin kesal sekaligus malu, ia sudah khawatir dan ternyata itu hanya bualan semata.
"Yerin tunggu! " panggil Jungkook masih berusaha menyamai langkahnya dengan Yerin.
"Bodo amat gue enggak peduli, urusin aja hidup lo. " tungkas Yerin masih bersikukuh.
"Gue janji gue enggak bakal gitu lagi, maaf lah. " kata Jungkook memohon agar Yerin tidak marah padanya.
Sebenarnya yang lebih patal adalah akibat dari marahnya Yerin, bisa-bisa semua teman-teman tahu kalau Jungkook tidak punya tempat tinggal dan menumpang dikosan Yerin.
"Yerin plis maaf, nanti gue masakin mie deh. "
Kata Jungkook yang berjalan tepat disamping Yerin yang memandang fokus ke depan, enggan melihat Jungkook.
"Ogah! " tolak Yerin.
"Seenaknya cuman masakin mie doang, itu mah gue juga bisa. " dumel Yerin dalam hati.
"Yaudah, sekarang mau lo apa? Gue turutin semua mau lo. " kata Jungkook tidak ada pilihan lain.
Yerin berhenti membuat Jungkook yang kebablasan mundur menatap Yerin yang juga menatapnya.
"Semua? Itu maksudnya apapun? " tanya Yerin memastikan.
Jungkook menghela nafas lalu mengangguk mengiyakan, sudah terpikir hal yang tidak mengenakkan tentang yang diinginkan Yerin.
"Hm, " dehem Yerin menaruh telunjuk didagunya.
Dari gayanya saja membuat Jungkook takut untuk melakukan apa yang ada dipikiran Yerin, semoga tidak membuat Jungkook malu.
"Jadi babu gue selama setahun, " ucap Yerin.
Jungkook membulatkan matanya.
"Babu? " tanya Jungkook shook.
Mana mungkin seorang Jungkook yang bisa hidup hingga beratus-ratus tahun berakhir menjadi seorang babu.
"Yang bener, janganlah. Gue masakin ikan deh ya, "
"ENGGAK! "
"Plis lah, Yerin kan baik, cantik, ramah, humoris, pinter, jangan itulah ya. " ucap Jungkook terpaksa dengan pose muntah setelahnya.
"Kalau enggak mau yaudah, " ucap Yerin lalu melengos.
"Lih, anjir. Gampang banget dia ngomong, akhhh fuck! "
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran Sama Kelinci 「Jungkook X Yerin」
Short Story[ dulu pernah pengen miara binatang tapi enggak dibolehin tapi sekarang malah dibeliin ] "Lu siluman? " ☑nonbaku ☑up kadang ☑banyak typo start: end: