Naruto belong to @Masashi kishimoto-sama.
_
Pairing: SasuHina
Slight: Secret
-Jika tidak menyukai Story buatan Luna, silahkan pencet tombol keluar, tidak memaksa ataupun memerintah, Arigatou.~
.
Akan ada beberapa karakter ciptaan Luna sendiri._
Happy Reading
_________________
..
Angin berhembus pelan, menggoyangkan dedaunan dipohon dan juga Bunga-bunga yang terhias manis diatas bumi.
Pemandangan alam adalah suatu hal yang terlihat sangat indah, Ciptaan Tuhan untuk menghidupkan dan memanjakan mata para mahluk hidup dimuka Bumi.
Di bawah salah satu pohon yang rimbun, terlihat sepasang kekasih tengah menikmati waktu.
Mata Amethyst si gadis terpejam, menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya lembut, Begitu juga dengan lelaki yang memeluknya posesif dari belakang.
Sore hari adalah waktu yang sangat tepat untuk melihat matahari terbenam. Ditempat kesukaan nya yang jauh dari keramaian kota, Beralasan tikar dengan ditemani keranjang makanan dan seseorang yang sangat berharga dalam hidupnya, juga buku bersampul ungu muda.
"Hime"
"Ummm?" Yang dipanggil hanya menyahut dengan kedua matanya yang masih fokus melihat buku.
"Kau sedang apa?" Sang lelaki bertanya, Ia mengalihkan perhatian nya dari Hp hanya untuk melihat aktivitas yang dilakukan sang gadis.
"Aku sedang menulis sesuatu"
Terlihat jelas lelaki itu kesal karena diacuhkan, tetapi sebuah pemikiran lain membuat hatinya mulai merasa senang "hmmm, apa kau terlalu mengagumi ketampananku sehingga menulisnya agar tidak lupa?"
"Hahahaha kau terlalu percaya diri sayang" Si Gadis tertawa manis, Ia menyamankan posisi nya yang bersandar di dada bidang sang lelaki, seraya berusaha menutup buku.
"Lalu apa yang tengah kau tulis?"
menggeleng pelan kemudian menatap kedua mata segelap malam yang dimiliki lelaki tersebut "Tidak ada, aku hanya mencatat buku harian milikku" tangan kanan seputih susu dengan kuku yang dicat cantik memegang lengan kekar yang melingkari pinggang nya.
"Boleh aku melihatnya?" Kedua mata Onyx tajam dari lelaki menatap buku bersampul ungu muda dengan rasa penasaran yang teramat.
"Mana bisa seperti itu? Ini adalah rahasiaku!" Ia menyikut perut sang lawan bicara pelan, membuat pria berambut raven tersebut meringis kecil.
"Tapi sekarang aku adalah kekasih sekaligus tunangan mu Hime"
Sang gadis kembali terkekeh pelan lalu menjulurkan lidah nya "Aku tak peduli Saskey-kun"
"Himeee!"
"Urusai urusai urusai!"
"Baiklah" Menyerah adalah keputusan terbaik sebelum orang yang Ia sayangi ngambek dan kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight In The Darknes
FanfictionCahaya Bulan tidak akan terlihat indah jika bukan karena kegelapan yang menyelimutinya. kau dan aku saling melengkapi. tanpa adanya Bulan yang bersinar, kegelapan tak akan dibutuhkan. kehadiran mu membuat hariku yang suram menjadi lebih berwarna dan...