[Chapter 09]

1.7K 193 19
                                    

Happy Reading
___________________
.

.

Hinata berjalan seorang diri dikoridor gedung sekolah, hari ini Sasuke sedang tidak bersama dengan nya, lelaki itu sedang latihan basket digedung olahraga, sedangkan Ia disini untuk membersihkan kelas. Walaupun hari ini bukan jadwal piketnya, Hinata melakukan itu untuk mengusir rasa bosan sambil menunggu Sasuke dan juga Handphone nya yang sedang Ia cas digedung olahraga.

Matanya melihat pintu perpustakaan yang terbuka, sebuah ide melintas dikepalanya.

Apa salahnya kan? Bila membaca novel disana? Yah diperpustakaan sekolah mereka juga menyediakan banyak novel, tapi hanya ada jenis novel Horror, Romance dan pelajaran.

Matanya menyipit saat melihat keadaan perpustakaan yang biasanya cukup ramai terlihat sangat sepi, apa karena anak-anak yang tidak memiliki kegiatan Club sudah pulang? Atau...

Hinata menggendikan bahu, Ia menunduk untuk membuka sepatu lalu menyimpan dirak sepatu yang telah disediakan.

Berjalan pelan, matanya dengan lincah melihat berbagai jenis novel yang tersedia, bahkan disana ada novel yang baru, itu terlihat karena Novel nya masih dibungkus plastik transparan, Padahal yang lama saja belum sempat Hinata baca, dia cukup jarang kesini hanya untuk membaca novel.

Hinata suka membaca Novel, mungkin dia bisa meminjam beberapa Novel untuk membacanya dirumah, Pasti penjaga Perpustakaan mengizinkan jika Ia hanya meminta waktu selama 3 atau 4 hari.

Tunggu! Dimana penjaga perpustakaan nya?

Hinata baru menyadari itu, Bersamaan Ia membalikan tubuh suara pintu perpustakaan tertutup cukup kuat disusul lampu yang tiba-tiba saja mati.

Tubuh gadis bulan bergetar takut, Ia berlari menuju pintu.

Tok...tok...tok.

"Ada orang diluar? Siapapun itu tolong keluarkan aku da-dari sini!" Suara Hinata bergetar, Napasnya mulai terputus-putus.

Ruangan perpusatakaan memang luas, tapi ruangan itu terlihat menjadi sempit dan menakutkan dengan adanya rak-rak buku dan bangku tempat mereka membaca, ditambah jendela perpusatakaan tertutup rapat, membuat cahaya matahari diluar sana tidak bisa masuk.

Tangan mungilnya secara terus-menerus mengetuk pintu, air matanya perlahan mulai menetes.

"S-siapa? Hiks...hiks siapapun diluar sana, aku mohon!"

Brukhh.

Tubuh Hinata merosot jatuh, matanya terpejam takut seraya memeluk lututnya sendiri, dia sangat ketakutan melihat kegelepan.

"Hiks...hiks Sasuke-kun!" Hinata terisak kecil, Ia berusaha berteriak. Tetapi seakan ada sesuatu yang menghalangi, sehingga suaranya tidak bisa keluar sepenuhnya.

Kami-sama, aku mohon hiks..hiks selamatkan aku!

"T-to-tolong, siapapun itu hiks...hiks aku mohon"

Tok...tok...tok

"H-hinata?"

Deg.

Moonlight In The DarknesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang