[Chapter 13]

1.7K 171 43
                                    

Happy Reading
____________________
.

.

Sudah satu Bulan berlalu, kehidupan Sasuke dan Hinata di Negara yang berbeda semakin berat hingga akhir, rasa rindu yang mereka simpan lebih besar dari sebelumnya.
Walaupun seperti itu, Hinata masih bisa fokus terhadap pelajaran yang Ia terima di Negara Amerika. Tidak seperti Sasuke, Si Bungsu Uchiha semakin menjadi lebih dingin dan tak bersahabat, bahkan sahabatnya sendiri tidak bisa mengendalikan kelakuan kasar Sasuke terhadap yang lain.

"Sasuke-senpai dimana nee?" Mitsuko, anak murid kelas 1-1 terlihat tengah kebingungan mencari Sasuke, lelaki pujaan yang sudah lama Ia kagumi semenjak insiden tabrakan itu.
Gadis itu, bahkan dengan santai menerima cap Stalker dari Ayade dan kawan-kawan nya.

"Kau mau kemana?" Ayade menatap heran teman nya itu, mereka berencana pergi ke perpustakaan kan? Kenapa Mitsuko belok di koridor menuju kantin?

"Aku mau mencari Sasuke-senpai"

"Baka, kau sudah gila ya?"

"Tentu saja tidak, aku hanya ingin memastikan kalau Sasuke-senpai tidak didekati dua senpai bodoh itu" Mendengar kalimat Mitsuko tentu saja membuat Ayade menghela napas lelah.

Ia sudah menyerah, benar-benar pasrah karena gagal membuat Mitsuko melupakan Sasuke.

Mustalih! Adalah satu kata yang tercatat manis di kepala gadis berkecamata tersebut.

"Nee, kita harus segera mengerjakan tugas Mitsuko"

"Ya ya ya, aku tau Ayade-chan. Aku hanya sebentar saja, kau duluan saja okey!"

"Hahh, terserah dirimu. Temui aku diperpustakaan jika sudah selesai, kalau tidak ada berarti aku sudah selesai mengerjakan tugas dan tak akan menunggumu" Ayade berucap kesal lalu berjalan pergi meninggalkan Mitsuko, menyusul teman kelas mereka yang sudah duluan.

"Dasar Ayade, Ia selalu saja tak paham dengan diriku, huffft sabarlah Mitsuko"

Mitsuko berjalan cepat saat tanpa sengaja melihat Sasuke bersama Naruto berjalan menuju taman belakang, Koridor yang Mitsuko telusurui adalah koridor paling belakang dan dekat dengan taman belakang.
So, jelas saja jika Gadis muda tersebut dapat melihat Sasuke dan Naruto.

"Kau sudah mendengarnya?" Suara Naruto secara perlahan terdengar jelas ditelinga gadis itu.

"Hn?"

"Tentang Camping sekolah, semua kelas wajib mengikuti bukan? Jika kau tidak ikut, nilaimu dikurangi" Ujar Naruto memberi penjelasan singkat.

"Aku tidak perduli"

"Tapi kau harus" Sasuke mendecih kesal, Ia menatap Naruto seakan berkata 'aku tidak suka pemaksaan', umm yah walaupun dia sendiri sangat suka memaksa orang lain dan tidak dapat dibantah.

Naruto duduk disalah satu kursi taman Sekolah, begitu juga dengan Sasuke.
Mereka sengaja bolos Sekolah, kabur dari mata pelajaran Kimia yang dibenci Naruto, dan Sasuke? Entah mengapa lelaki itu menerima ajakan sahabatnya, Ia sedang ingin menenangkan diri, berusaha mencari sesuatu agar perasaan rindu tersebut tak membuat lelaki itu tersakiti dan merasa kesepian.

Jika saja perbedaan waktu antara Jepang dan Amerika tidak jauh, Sasuke pasti sudah menelfon Hinata saat ini.

Mitsuko tersenyum tipis melihat Sasuke terbaring diatas kursi panjang, mengabaikan curhatan Hati Naruto.
Pemandangan indah itu terganggu, saat dua orang gadis berlari kecil mendekati dua lekaki tampan di sekolah, Mitsuko memandang tidak suka.

Moonlight In The DarknesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang