Happy Reading
__________________
..
FlashBack On.Sakura memang gadis yang cukup kuat, tapi mau bagaimanapun juga tenaga lelaki yang memiliki kemampuan beladiri tentu saja lebih besar.
Hari ini merupakan hari kedelapan Ia memasuki sekolah Internasional High School, Sakura masih berada didalam perpustakaan walaupun jam telah menunjukkan 6 sore, Ia baru saja latihan beladiri. Mengingat masih ada tugas yang harus dikerjakan membuat gadis bermata ermalda itu terpaksa mengerjakan nya disini, Ia tidak memiliki Handphone canggih ataupun Laptop.
Setelah semua tugasnya beres, seperti biasa, Sakura akan menunggu Bus di halte, Ia berasal dari kalangan bercekupan, tetapi untuk menghemat uang Gadis itu harus pintar mengelolah keuangan nya.
Jika Shion tinggal di Apartement mewah, Sakura tinggal di Kos-kosan kecil dipinggir kota.
Gadis itu bersenandung pelan guna mengusir rasa bosan, butuh waktu 25 menit untuk menunggu Bus datang.
5 lelaki asing menghampiri Sakura disetai ucapan gombal dan pandangan menggoda, gadis itu berusaha cuek dan tidak menatap mereka.
Sabar Sakura! Kau harus sabar! Sedikit lagi bus nya dat-
"Hei gadis cantik, kau sendirian saja"
"Kita temani yah" Sakura hanya diam mendengarkan, Ia malas menanggapi.
"Ughh cuek banget, sakit tau hahahahaha"
"Lepaskan!" Gadis itu membentak kala salah satu diantara mereka menarik tangan nya cukup kuat, Sakura melancarkan serangan miliknya tetapi bisa dipatahkan begitu saja oleh mereka.
"Sudahlah, ikuti saja kami yah!"
"Tidak akan pernah ma- hmppphhhh" Kedua mata Ermalda nya membelalak kaget, seseorang membekapnya dari belakang, selanjutnya dua diantara mereka membawanya ke gang sempit.
Sakura menangis kuat, Ia menjerit sekeras mungkin berharap ada yang mendengar.
Tetapi nihil, sampai keempat lelaki tersebut berhasil merobek pakaian seragamnya, hingga menyisahkan pakaian dalam.
"Kami akan mengajarimu arti dari kesenangan yang sebenarnya, cantik"
"Hiks..hiks..hiks L-lepaskan!"
Sakura berusaha melawan, dua lelaki itu telah tumbang dibuatnya tapi mereka bangkit kembali.
"Sialan! Hajar dia!" Salah satu diantara preman-preman tersebut berseru kesal, sepertinya Ia adalah ketua geng.
Ke tiga lelaki yang diperintahkan hanya menurut, mereka menyerang Sakura secara bersamaan, gadis itu kalah hingga Ia terjatuh diatas tanah penuh debu.
"Sudah menyerah sayang?"
"Hiks"
"Saat nya bersenang-senang"
Breeeettthhh.
"Hiks...hiks...hiks se-se-seseorang hiks..hiks t-to-tolong ak-aku hika...hiks"
"Diam dan nikmati permainan kami!"
Buaghhh.
"Aaaaarrrrghhhh"
Netra gadis musim semi terbelalak sempurna, melihat pangeran tampan yang menyelamatkan dirinya.
Para preman kabur saat mengetahui siapa yang datang, sedangkan Sakura tersenyum penuh bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight In The Darknes
FanfictionCahaya Bulan tidak akan terlihat indah jika bukan karena kegelapan yang menyelimutinya. kau dan aku saling melengkapi. tanpa adanya Bulan yang bersinar, kegelapan tak akan dibutuhkan. kehadiran mu membuat hariku yang suram menjadi lebih berwarna dan...