Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
"Cakrawala!" Saluna menghampiri Cakrawala yang sedang berbincang dengan seseorang di luar rumahnya.
Jongdae yang sadar akan kehadiran Saluna di sana langsung memutar badannya agar Saluna tak melihat dirinya. Sayangnya hal itu sia-sia. Saluna sudah sangat hafal dengan postur tubuh Jongdae. Jadi, gadis itu tahu jika pria yang sedang berbincang dengan adiknya itu adalah Kim Jongdae.
"Ibu mencarimu. Temui ibu sana," titah Saluna pada Cakrawala. Pemuda itu menuruti apa yang dikatakan oleh sang kakak. Namun sebelum dia masuk ke rumah, Cakrawala sempat berkata sesuatu yang membuat kedua orang dewasa itu mati kutu.
"Noona, ajak Jongdae Hyung masuk. Di luar dingin. Ibu juga mungkin ingin bertemu dengan Hyung."
Cakrawala bingung kenapa keduanya malah diam. "Kenapa malah diam?" gumamnya sambil menggedikkan bahu lalu berjalan memasuki rumahnya.
Pemuda itu tidak ambil pusing dengan Jongdae yang meninggalkan kakak perempuannya dulu. Seseorang meninggalkan seseorang lainnya pasti ada alasan bukan? Begitu juga Jongdae. Cakrawala hanya berusaha untuk memahaminya dari sisi Jongdae.
"Kau ... Sedang apa di sini?" tanya Saluna pada akhirnya.
Jongdae kembali mengusap tengkuknya sebelum menjawab pertanyaan dari Saluna. Dia berpikir sejenak. Tidak mungkin kan dia menceritakan yang sesungguhnya pada Saluna? Mau ditaruh di mana muka Kim Jongdae yang terlalu tampan itu.
"Aku dalam perjalanan pulang. Lalu ada adikmu di luar, jadi aku mengajaknya mengobrol sebentar," dusta Jongdae.
"Kau tinggal di daerah sini?"
"I-iya." Mungkintidak. Lanjutnya dalam hati.
"Noona! Sedang apa?! Ajak Jongdae Hyung masuk!" teriak Cakrawala dari atas balkon rumahnya. Sontak keduanya mendongak melihat Cakrawala yang sedang tersenyum bodoh di atas sana.
"Tidak usah. Lain kali saja. Hyung harus pulang," kata Jongdae.
Setelahnya, Jongdae mengalihkan atensinya pada Saluna.
"Aku pulang. Mungkin lain kali aku mampir."
"Tidak perlu. Aku tidak mau ibu berharap banyak lagi padamu," ujar Saluna.
Jongdae menjawabnya dengan senyum tipis. Benar. Dulu, ibu Saluna sangat berharap jika Jongdae lah yang menjadi takdir Saluna. Tapi setelahnya, Jongdae malah menghilang.
Saluna pergi meninggalkan Jongdae begitu saja. Meninggalkan Jongdae yang masih menatap kepergian Saluna.
"Sudah tahu masih saling sayang. Tapi gengsi untuk mengungkapkan. Dasar orang dewasa," monolog Cakrawala seorang diri sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Seperti drama saja."