Deux

435 77 151
                                    

Sudah setengah jam Jongdae duduk di bangku taman yang terletak tak jauh dari flat milik Baekhyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah setengah jam Jongdae duduk di bangku taman yang terletak tak jauh dari flat milik Baekhyun. Harusnya, dia sudah berada di proyek bersama Baekhyun. Tapi, saat melihat bunga akasia bermekaran di pinggir jalan, Jongdae memutuskan untuk sejenak mengagumi bunga tersebut.

Obsidiannya dengan lekat memandangi pohon akasia yang tengah berbunga dengan cantik. Warna kuning cerah dari bunga tersebut mampu membuat siapa saja yang melihat terpesona.

Tanpa Jongdae sadari, senyum indah terukir di bibirnya saat angin yang berembus, membawa bunga cantik itu menari-nari dengan anggunnya.

"Kau sama dengannya," gumam Jongdae.

Satu persatu kenangan tentang seorang gadis manis memenuhi ruang pikirannya. Senyumannya, tawa riangnya, rengekan manja, tingkah laku yang menurut Jongdae menggemaskan, hingga tatapan sendu gadis itu mengisi seluruh pikiran Jongdae. Satu hal pun, tidak ada yang dia lupakan dari gadis-nya. Auristheta Saluna. Masih pantaskah dia menyebut gadis itu adalah gadis-nya?

Jongdae menghentikan aktifitasnya saat sebuah pesan masuk pada ponselnya yang memberi tahu dia harus segera ke proyek.

Sebelum berangkat, Jongdae memutuskan untuk membeli secangkir kopi untuk menemaninya.

***

Jaehyun dan Saluna baru sampai di flat milik teman Jaehyun, Han Dal Cae namanya. Sebenarnya, Jaehyun ingin menyewa sebuah apartment, tapi Saluna melarang. Jika sudah begitu, Jaehyun hanya akan menurut.

"Aku akan keluar sebentar, kau mau ikut?" tanya Jaehyun pada Saluna yang sedang membereskan bajunya.

"Boleh. Tunggu aku sebentar."

Saluna membiarkan baju-bajunya begitu saja, membuat Jaehyun menggeleng gemas. Sedangkan Saluna pergi mengambil sling bagnya.

"Ayo, aku sudah memberi kabar pada Dal Cae kalau kita pergi."

"Kenapa sangat bersemangat, hm?"

"Tadi, aku melihat bunga akasia. Apa boleh kita melihatnya lagi?"

"Tentu. Ayo."

Jaehyun menggandeng tangan Saluna, sesekali menciumi punggung tangannya. Sebenarnya Saluna malu. Karena dari tadi, banyak mata memperhatikan mereka berdua.

Mereka berdua kini mendudukan diri di sebuah bangku taman menghadap pohon akasia yang sedang berbunga. Jika saja Saluna tahu, bahwa beberapa menit lalu, seorang pria yang dia rindukan juga duduk di tempatnya sekarang.

Andai saja bunga akasia itu bisa berbicara, mungkin dia akan memberitahu Saluna. Jika si pria itu menggumankan namanya saat dia melihat bunga akasia tadi.

"Aku akan membeli minuman sebentar."

Tangan Saluna menahan Jaehyun yang akan berdiri. Kini, Saluna lah yang berdiri.

Way Back HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang