treize

178 30 64
                                    

"That smile is a bit too much for me,
Filled with an ease leaving me to burn
I can’t breathe when I see your eye smile
It seems like you know that’s your charm."—EXO - Ooh La la la

•••

Cheongyecheon Stream

•••

Beberapa kali Saluna membasahi bibirnya dengan menjilat bibir bawahnya, guna mengurangi rasa gugupnya. Karena kini, malam ini, di Cheonggyecheon Stream, setelah puluhan purnama, dirinya kembali berjalan berdampingan dengan Jongdae. Rasanya sedikit aneh namun ada setitik gelayar hangat di dadanya.

Berbeda dengan Jongdae yang malah terlihat mengulas senyum tipis dengan kedua tangan yang berada di belakang. Memutar memori saat dirinya juga Saluna berjalan pertama kali di tempat ini.

"Kau masih ingat pertama kali aku mengajakmu berkencan di sini?"

Tentu saja. Saluna tidak pernah melupakan hal itu. Rasa senang yang meluap hingga membuat dirinya ingin terbang ke langit kala itu.

"Jika diingat lagi, saat itu pun sedang musim panas. Benar kan?" ujar Jongdae.

Saluna mengangguk sebagai jawaban. Saking gugupnya dia sampai bingung harus menjawab seperti apalagi.

Jongdae semakin mengembangkan senyumnya saat menangkap gelagat gugup dari Saluna. Dulu, Saluna juga seperti ini. Tangan Pria Kim ini sudah gatal ingin mencubit pipi Saluna.

"Aku tidak akan berbicara mulai sekarang. Kau yang harus berbicara terlebih dulu," ujar Jongdae dengan senyuman tipis dan tampang sok kerennya.

Tentu saja hal itu langsung membuat langkah Saluna terhenti. "Ke-kenapa?"

Kekehan Jongdae membuat Saluna semakin bingung.

"Kau tahu? Aku seperti seorang reporter yang terus menanyaimu dan kau hanya menjawab seadanya. Hey, bukan kah kita saling mengenal?"

Saluna mengigit sudut bibirnya kali ini. Dirinya menjadi salah tingkah. Padahal bukan itu maksudnya. Saluna hanya bingung harus bertanya dan mengobrol tentang hal apa.

Oh, ayolah! Saluna baru bertemu secara disengaja malam ini dan gadis itu tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi.

"Bukan begitu maksudku." Saluna menarik napas sebelum meneruskan kalimatnya. "Aku ... hanya bingung. Kau tahu maksudku, Dae."

Bukannya menjawab, Jongdae malah semakin melebarkan senyumannya jika diteruskan sudut bibirnya mungkin akan sampai pada telinga Jongdae.

Nama kecil yang disebutkan Saluna menjadi penyebabnya. Dae. Terdengar sangat indah jika Saluna yang menyebutnya.

Way Back HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang