Bab EnamBelas

5.4K 220 17
                                    

Happy Reading~
Maaf jika ada Typo~

Kau seperti air, begitu menyejukkan tapi tak dapat aku gengam seutuhnya
Avika Andriani

Pagi ini Avi terbangun dengan wajah sangat ceria. Wajah nya yang sudah anggun seperti bidadari bertambah manis dan cantik ketika ia tersenyum berseri-seri. Burung-burung berterbangan saling bersahut-sahutan seakan mengerti rasa gembira yang Avi rasakan.

Mengapa Avi bahagia? Avi bahagia karena suatu alasan, alasan nya sangat klasik dan menurut orang lain mungkin itu tidak menarik.

Semalam lebih tepatnya setelah isya. Ia mau berbaring untuk merehatkan badanya yang pegal. Tak disangka, Gus Ryuga masuk kedalam kamar hotel yang mereka pesan. Tentang nenek? Nenek  sudah tidur di kamar lain yang mereka pesankan. Ah sungguh baik mereka!

Semalam kata Avi. Ia dan nenek akan tidur berdua tapi nenek itu melarang dengan berkata "Kalian ini kan pasangan suami-istri masak harus pisah ranjang? biar nenek saja yang tidur sendiri"

Avi yang mendengarnya tersipu malu. Ia lupa bahwa ia bukan istri dari Gus Ryuga. Ah realita sungguh lebih kejam daripada ekspetasi!

Gus Ryuga duduk di sofa, entah mengapa hatinya mengatakan ia tidak akan tidur diranjang yang sama dengan sang istri. Ah sesuatu yang aneh bukan? Biasanya Gus Ryuga akan dengan semangat 45 ketika akan tidur dengan Riri! Eit tapi ini bukan Riri melainkan Avi. Apa Gus Ryuga menyadarinya?

Gus Ryuga dengan suara yang lembut menenangkan melantunkan beberapa ayat Suci. Suaranya yang tegas tapi lembut iru begitu menyejukkan di hati Avi yang kala itu sedang duduk di atas ranjang. Tak disangka suara Gus Ryuga bagai lagu tidur yang mengatarkanya ke alam mimpi yang indah. Ia pun terlelap setelah hanya beberapa menit mendengarkan suara merdu Gus Ryuga. Sungguh, suara itu tak pernah ia dengar! Suara itu sungguh membuatnya terlena!

Alasan yang klasik bukan? Hanya dengan mendengar suara Gus Ryuga ia bangun dengan wajah ceria? Padahal menurut orang-orang suara Gus Ryuga tidak begitu merdu. Justru, lebih merdu suara Ali dari pada Gus Ryuga. Tapi, menurut Avi suara gus Ryugalah yang paling merdu diantara yang merdu! Memang cinta itu memabukkan!

Saat ini Avi tenggah melaksanakan Sholat Dhuha, seperti biasa ia sholat dengan sujud sangat lama, memcurahkan seluruh perasaan yang tidak bisa ia ungkapkan kepada insan di dunia melainkan kepada sang Pencipta insan di dunia yaitu Alloh.

"Astaghfirulloh, ga baik buat jantung memang Gus Ryuga itu, bagaimana caranya menghilangkan rasa cinta yang tidak pantas seperti ini?"

"Ya Alloh apakah aku salah jikalau aku mencintainya?"

"Apakah salah jika aku menginginkan dia menjadi imamku?"

"Apakah salah jika aku menginginkan dia menjadi abi anak-anakku nanti?"

"Apakah salah jika aku menginginkan dia menjadi kepala keluarga ku nanti?"

"Ya Alloh bagaimana jika aku jujur padanya bahwa aku ini Avi bukan Riri istrinya, apakah dia akan marah? Apakah dia akan membenciku?"

"Sungguh Ya Robb aku tak sanggup menatap mata benci seseorang yang telah mencuri hati hamba ini"

"Sunggu Ya Robb hamba mencintainya karena Mu"

ILY Gus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang