Bab LimaBelas

5.1K 223 9
                                    

Happy reading~
Maaf jika ada Typo~

Benarkah kami berjodoh tuhan?
Kuharap begitu, tapi apakah hati ini dapat berharap sedemikian sedangkan Engkau masih mengukir nama pasangan hidup di hatinya?
Avika Andriani


Author Pov

Disisi lain Avi sedang binggung pasalnya tidak ada angkutan yang berhenti sedari tadi, sudah hampir satu jam ia menunggu di halte tapi tak ada satupun kendaraan umum yang lewat padahal ini kan masih jam tiga sore?.

Disisi lain pula Ryuga tengah menunggu Riri aka Avi. Sedari tadi ia gelisah karena istrinya itu tak kunjung datang. Akhirnya ia pun mengecek keberadaan istrinya di handphone melalui gps dan yak! Ia mendapatkanya! Karena ia tau sang istri itu selalu menyalakan gps setiap waktu. Tapi ini kan Avi bukan Riri? Apa mereka memiliki suatu kemiripan sifat selain kemiripan fisik? Bagaimana bisa? Entahlah.

Ryuga pun segera meluncur ke lokasi tempat dimana sang istri berada. Tepat disebuah halte ia melihat sang istri tengah membantu seorang nenek tua. Senyuman indah pun terbit di bibir pucatnya. Dengan sangat ingin Ryuga menghampiri sang istri. Tapi ia urungkan karena ia ingin mendengar pembicaraan sang istri dengan nenek tersebut. Setelah selesai ia menghampiri dan memanggilnya.

"Sayang?" panggil Ryuga dan Avi pun menoleh.

Avi pov

Disaat aku sedang menunggu angkutan umum datang tak sengaja kutemukan nenek-nenek tua yang terjatuh di arah depan jalan tempat aku berdiri. Mungkin nenek itu tersandung. Dengan segera aku pun menghampiri dan menolongnya. Karena jalan saat ini sepi aku pun dapat cepat sampai ke nenek itu.

Aku membantu nya berdiri dan menuntunnya sampai ke halte tadi.

"Nenek, tidak apa-apa?" tanyaku setelah nenek itu duduk dengan bantuanku pastinya.

"T tidak a apa-apa cu" jawab nenek itu terbata-bata.

"Nenek namanya siapa?"

"Nama nenek, Naisya Cu"

Kok namanya lebih bagus dari nama aku? Ah sudahlah Vi tak perlu dipikirkan!

"Sebenarnya nenek mengapa bisa ada disini? Dimana keluarga nenek?"

Entah mengapa setelah aku tanyakan dimana keluarganya. Nenek itu menangis. Ya Alloh hamba telah membuat dua orang menangis hari ini. Maafkan hamba.

Vi, sebenarnya kamu itu membuat tiga orang menangis. Pertama Syeila kedua anak itu ketiga nenek itu. Tapi sebenarnya juga bukan salahmu sih-Author

"Mm maafkan saya nek, jika berkataan saya kurang berkenan, sungguh! Saya tidak bermaksud membuat hati nenek terluka hingga menangis seperni ini"

"Tidak cu kamu tidak salah, keluarga nenek meletakkan nenek di panti jombo, keluarga nenek merasa sangat keberatan jika nenek di rumah mereka, karena nenek selalu memecahkan perabotan rumah" nenek itu berhenti sejenak.

Hmm ini nih salah satu yang jadi masalah zaman  sekarang! Orang tua yang sudah melahirkan, menyusui, membesarkan jika sudah tua akan dikira sangat merepotkan. Padahal waktu mereka kecil dan masih bayi buang air besar di pangkuan orang tua pun, orang tua tidak akan keberatan! Lah ini cuma masalah ringan aja diberatin!! Dasar tidak tau diuntung! Jasa seorang anak itu tidak akan pernah bisa membalas jasa orang tua! Tapi ini malah membuang jasanya bukan malah berniat membalasnya! Kacang lupa pada kulitnya!

ILY Gus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang