Part 17 : First victim #1

90 10 2
                                    

Author Pov.

-Flashback on-

Jumat, 15 maret 2019.

23:00 WIB.

Seorang pria tua terlihat terduduk di sebuah kursi, ia sedang menekan beberapa digit angka. Tak lama kemudian nomor yang ia telpon diangkat oleh orang yang ia telpon.

"Habisi Alfred Christopher segera!"

"Baik tuan, akan segera saya lakukan."

"Saya tunggu aksimu sampai besok."

"Siap tuan, saya bisa pastikan besok juga Alfred Christopher akan mati di tangan saya dan saya pastikan rekaman vidio pembunuhan tersebut akan saya langsung berikan pada anda."

"Bagus sekali, kau memang pembunuh bayaran yang paling bisa menebak apapun yang kumau."

Setelah itu telpon tersebut langsung dimatikan secara sepihak oleh pria tua penelpon tersebut.

-Flashback off-

.

Author Pov.

Minggu, 17 maret 2019.

08:30 WIB. Adam's Mansion.

Adam dan Raina keluar dari sebuah mobil sport hitam milik Adam. Raina menatap takjub sebuah mansion modern yang ada di depan matanya.

Tak lama kemudian ada 8 orang maid yang keluar lalu berdiri membuat barisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama kemudian ada 8 orang maid yang keluar lalu berdiri membuat barisan. Mereka semua menundukkan kepala sebagai penghormatan kepada kedua majikan mereka.

"Tolong ambil semua barang yang ada di mobil terus bawa ke kamar saya!" Perintah Adam pada para maid tersebut.

Para maid langsung mengambil semua barang yang berada di dalam mobil.

Raina menatap ke arah Adam. "Dam, ini rumah kita?" Tanya Raina takjub.

Sumpah rumah idaman banget! Ya meskipun dulu gua tinggal di mansion yang sedikit lebih gede dari ini, tapi menurut gua ini lebih simple dan keren aja gitu. - Batin Raina.

"Iyalah, masa rumah orang lain. Oh iya btw, mansion modern ini hadiah pernikahan dari Daddy buat kita berdua." Ucap Adam seraya berjalan masuk ke dalam mansion tersebut yang disusul oleh Raina.

Mereka berdua meninggalkan para maid yang masih mengambil barang-barang milik mereka. Mereka mulai memasuki sebuah kamar tidur berukuran besar.

"Tada! It's our room!" Ucap Adam bergembira lalu ia mencium pucuk kepala Raina.

Raina And Her Double HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang