Part 9 : Rahasia Terdalam.

81 14 0
                                    

Author Pov.

Adam pergi ke sekolah menggunakan motor sport hitam kesayangannya. Ia berangkat pada jam 06:50, Adam melajukan motornya dengan kecepatan diatas 60 km/jam. Jarak dari mansion nya ke sekolah memang lumayan jauh dan bisa memakan waktu sekitar 20 menit.

Akhirnya Adam sampai di sekolah pukul 07:05 Wib. Pintu gerbang masih terbuka meskipun hanya setengah dan baru ditutup rapat pada jam 07:10 Wib.

Yes! Masih ada waktu lima menit lagi buat nyampe di kelas. -Batin Adam.

Adam lari terbirit-birit. Langkahnya terhenti saat berada di depan kelas, dengan napas yang berat Adam memasuki kelas. Mata Raina dan Adam saling bertatapan tetapi langsung Raina alihkan ke arah yang lain.

Setelah Adam mendaratkan bokongnya di kursi belakang, Bu Indi masuk ke kelas untuk mengajar bahasa indonesia.

Bu Indi menghentikan langkahnya. "Kalian buat kelompok berdua-berdua sebangku sama temannya! Kalian buat tugas resensi novel dan di kumpulkan minggu depan!"
Perintah Bu Indi yang langsung disambut kata 'Baik bu' oleh semua murid kecuali Adam.

Adam mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi. "Saya gak punya teman sebangku, bu. Lalu saya harus gabung sama kelompok mana?" Banyak pasang mata yang langsung melihat ke arah Adam saat Adam bertanya.

Kedua alis bu Indi mengkerut menyatu."Bukannya kamu duduk dengan Raina? Ooowh ternyata Raina pindah di samping Brandon, ya sudah kamu gabung saja dengan kelompoknya Raina." Ucap Bu Indi menggunakan bahasa Indonesia yang baku.

Ooowh Brandon namanya. - Batin Adam.

Adam hanya berkata 'Baik bu' lalu kembali duduk di bangkunya.

Tak lama terdengar bunyi notifikasi ponselnya beberapa kali. Adam langsung membuka sebuah pesan chat yang dikirim oleh Raina.

Raina : Lu tetep duduk di kursi aja gausah ke sini. Sekarang lu cari judul novel yang mau diresensi.

Adam : Iya.

Bu Indi bangkit dari duduknya. "Murid-murid, hari ini saya dan guru-guru yang lain ingin rapat. Dan saya baru mendapatkan kabar dari wakil kepala sekolah, bahwa kalian akan dipulangkan nanti pada jam 9."

"YESSSSSSSS!!!!" semua murid berteriak kegirangan.

Bu Indi memukul papan tulis beberapa kali menggunakan spidolnya. "Jangan ada yang ribut!" Sontak seluruh murid langsung diam seketika.

Ketika bu Indi sudah keluar dari kelas, kericuhan pun kembali terjadi. Lain halnya dengan Adam, dia hanya tetap berdiam diri di kursinya.

Tidak seperti biasanya yang langsung mengajak Raina pergi jalan-jalan entah kemana. Begitu pun dengan Raina, dirinya juga tetap berdiam diri sama seperti Adam.

Gini ya ternyata rasanya kalo duduknya gak sebangku sama Adam. Aneh aja rasanya. Meskipun sekarang gua lagi sama Brandon yang juga sahabat gua. Kenapa gua jadi merasa ada yang kurang ya? -Batin Raina.

Rasanya benar-benar aneh dan kayak ada yang kurang. Jelaslah, yang kurang itu cuma Raina! -Batin Adam.

Adam mulai mengambil ponselnya lalu mengetik pesan untuk Raina.

Adam : Gimana kalo sekarang aja kita kerjain tugas b.Indo nya?

Raina And Her Double HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang