💛
Edgar menatap kearah karyawannya yang sedang presentasi laporannya, meeting kali ini cukup banyak membahas persoalan seperti mindshare dan heartshare, yang akan berdampak pada walletshare, lalu apa saja hambatan saat mereka bekerja, lalu mereka juga mulai membicarakan mengenai target dibulan depan atau kemajuan apa saja dari bulan kemarin. Dan Edgar cukup puas dengan kinerja karyawannya, ia mulai merasa tertantang untuk bulan depan bisa melampaui target.
Model E-Class cukup digemari oleh konsumennya dilanjut dengan SUV dan C-Class, bahkan dealernya membuat promo loyalty program untuk konsumen yang sudah memiliki mobil Benz sebelumnya, bisa mendapatkan potongan diskon sebesar 3% dari harga off the road jika ingin membeli unit E-Class. Dealernya juga sukses menjual 120 unit dari seluruh model atau kira-kira 15 unit perbulan.
Edgar yakin dealernya siap untuk menghadirkan model spesial dan harganya juga cukup tinggi sama halnya dengan kualitas yang diberikan mobil tersebut, seperti AMG GT yang dibandrol kisaran 4,8 - 5,68 Miliar. Dealernya juga tengah mengadakan pameran mobil yang digelar di suatu mal besar Bandung selama tujuh hari.
Ambisi Edgar sangat besar dan ia ingin karyawannya pun memiliki ambisi yang sama. Edgar tak segan memberi bonus yang cukup besar pada karyawannya, ia yakin dengan ini karyawannya juga mulai bisa beradaptasi dengan kecepatan ambisi miliknya.
Setelah meeting selesai, semua karyawannya keluar dari ruang meeting, kecuali Edgar dan Damar.
"Yah makasih." Edgar memeluk ayahnya layaknya sahabat dekat. Damar hanya tersenyum mendengar anaknya itu. Entah kenapa Damar merasa Ambisi Edgar terlalu besar dan dibalik ambisi anaknya ini ia takut ada hal yang membuat Edgar jatuh ke dalam keterpurukan.
"Ayah bangga Ed, tapi apa kamu ngerasa udah puas sama prestasi kamu?" Tanya Damar sambil melepas pelukan dari anaknya itu, Edgar terdiam sejenak untuk menanyakan hal itu kedalam hati kecilnya. "Belum." Kata Edgar sambil menatap Damar polos.
"Ayah ngerti kalau kamu takut kejadian dulu terulang lagi, tapi kamu kalau gini terus bisa lupa diri." Kata Damar sambil menyeruput kopi yang berada dihadapannya. "Edgar bisa ngatur waktu kok." Damar menghela napasnya panjang. Lalu mentap anaknya itu, dulu memang Damar memiliki ambisi yang cukup kuat tapi tidak seperti anaknya ini bahkan istrinya juga tidak memiliki ambisi sebesar anaknya.
"Kamu ini anak siapa sih?" Edgar membungkam melihat Ayahnya yang terlihat bingung dan kesal itu. "Otak kamu kebanyakan dicekokin buku-buku apa sih?" Tanya Damar bingung. "Yah, percaya sama Edgar, Edgar udah 37 tahun. Edgar tahu sama apa yang Edgar perbuat." Kata Edgar sambil duduk di mejanya lalu mengambil globe kecil yang berada di atas meja lalu memutarnya. "Ayah cuman bingung aja, disaat orang-orang nyari waktu luang buat istirahat, kamu malah nyari kesibukan mulu." Ucap Damar. "Nggak nyari kesibukan juga sih." Ujar Edgar pelan.
Damar menatap Edgar meneliti, ia merasa selain sibuk dengan dealer dan bengkel Edgar juga pasti sedang sibuk melakukan sesuatu diluar pekerjaannya. "Kamu lagi sibuk apa selain kesini?" Tanya Damar hati-hati. "Investasi tanah sama emas." Dan benar dugaan Damar, anaknya memang otak bisnis.
Edgar jauh lebih berbeda dengan beberapa tahun yang lalu saat Edgar masih merintis bisnisnya ini, dulu Edgar lebih santai dan masih bisa meluangkan waktu dengannya, Ibunya bahkan dengan Rea. Tapi, Edgar kali ini agak keras kepala mengenai bisnisnya, lebih tegas dan lebih menghabiskan waktunya di tempar kerja, walaupun Edgar tak pernah membicarakan ambisinya tapi Damar bisa merasakan ambisi anaknya yang begitu besar.
Apakah Ara tak apa dengan ini? Damar menatap Edgar yang sedang fokus menatap globe di tangannya.
Ia mengingat saat Ara beberapa kali kemari untuk memberi makan siang pada Edgar, dan mereka terlihat baik-baik saja dan seperti tak ada permasalahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome Home!
RomanceStart : 12 - Juni - 2019 End : 10- Juli - 2019 Ketika menurut sebagian orang pernikahan adalah suatu kebahagian yang tak tertandingi, itu membuat Ara penasaran dengan apa arti pernikahan sebenarnya, ia menikah dengan Edgar Devano Tanoedibra pria sup...