ONE

23.3K 2.3K 235
                                    

Taeyong menarik napas dalam-dalam dan melihat sekeliling lobi. Ini akan menjadi pengalaman “pertama kalinya”. Ia berhasil melalui perguruan tinggi tanpa kehilangan keperawanannya. Akhirnya, tiba waktunya untuk dirinya bergabung dengan seluruh dunia dan mengambil keuntungan dari revolusi seksual. Jantungnya berdegup ingin melompat dari dadanya, ia mencengkeram ujung kemejanya dengan telapak tangan berkeringat dan menuju meja pendaftaran.

Menemukan 1NightStand secara online sudah seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Ia bisa terbang ke Jeju, menghabiskan satu malam dengan orang yang benar-benar asing, berpesta sebanyak yang ia inginkan seperti semua yang teman-temannya lakukan.

Selama dirinya menuntut ilmu 4 tahun di perguruan tinggi, Taeyong tidak pernah merasakan itu semua. Yang dilakukannya hanyalah pergi ke kampus, belajar, mengerjakan tugas dan repeat. Tidak ada yang spesial sampai-sampai ia iri dengan teman-temannya. Menjadi anak yang berbakti membuat Taeyong sedikitnya merasa jenuh dan stress.

Keputusannya telah dibuat, ia menghubungi 1NightStand dan memberikan informasi pribadinya. Semua pengaturan telah dibuat. Lee Taeyong, seperti submissive pada umumnya, bersiap menyerahkan apa yang belum pernah terjamah oleh satu orangpun.

☆☆☆

Di kamar penthouse, selama lima belas menit terakhir, Jaehyun sudah berjalan mondar-mandir berkali-kali sehingga ia bisa melihat pola langkah di karpet yang baru dibersihkan. Ia bahkan masih tidak bisa percaya dirinya bisa berada disini, dan akan menghabiskan malam dengan lelaki yang belum pernah ia temui. Ini adalah pengalaman pertama Jaehyun melakukan seks dengan laki-laki. Sebenarnya ia tidak masalah, tapi bagaimana jika lelaki itu memiliki bulu-bulu di dadanya dan dan perutnya yang membuncit seperti pria tambunㅡ oke mari kita berpositive thinking sejenak.

Teman-temannya sudah mendesaknya untuk mencoba 1NightStand. Ini adalah kesalahannya sendiri karena ia membual tentang kencan dengan wanita yang berbeda di setiap minggunya. Ketika ia tidak ingin mendaftar, teman-temannya menantangnya. Ia tidak pernah bisa menolak tantangan, dan mereka semua tahu itu, sialan sekali memang.

Ia menghadapi banyak tekanan dengan menjadi seorang playboy dalam grupnya, lelaki lajang yang hanya berkencan dengan wanita-wanita seksi. Teman-temanya terpesona pada cerita-ceritanya, dan ia menikmati ekspresi kecemburuan di mata mereka. Itu bukan salahnya kalau mereka semua menjadi iri, karena mereka yang membiarkan diri mereka sendiri terikat oleh pernikahan. Walaupun sebenarnya Jaehyun sangat menyukai istri mereka. Istri teman-temannya itu cantik, juga selalu memberinya makan-makanan rumahan. Lumayan untuk menghemat uangnya, bukan?

Jadi, dengan pesawatnya ia terbang dan mendarat di Jeju dan berakhir di sebuah kamar hotel mewah di penthouse. Mondar-mandir, Jaehyun menatap pintu. Menunggu seseorang yang amat sangat tidak tepat waktu, dan sebenarnya ia benci orang seperti itu.

☆☆☆


Lelaki berambut silver itu menghampiri meja dan menunggu, sementara petugas resepsionis menyelesaikan check in sepasangan kakek nenek yang mengenakan kemeja Hawaii yang serasi.

“Adakah yang bisa saya bantu?”

Ia mengamati raut wajah pemuda itu—apakah pemuda itu menyadari maksud kedatangannya?

“Ya, saya perlu nomor kamar Jung Jeffrey,” suara Taeyong terdengar sangat pelan dan bergetar.

“Oh, Anda pasti Lee Ty?” Ia melihat ke bawah pada monitornya, dan kemudian kembali menatapnya, dengan eskpresi yang menyenangkan, tidak menghakimi, dia memutuskan. “Mr. Jeffrey sudah menunggu anda di Penthouse 4.”

Monsieur J ⭑ Jaeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang