TWO

17.8K 2.1K 127
                                    

🔞🔞


Bibir Jaehyun terasa kering. Ia berdiri dengan cepat ia berjalan menuju kearah Taeyong. Menaruh tangannya pada dada Taeyong dan mulai membuka satu-persatu kancing kemejanya. Matanya terfokus untuk menggodanya, ia membungkuk untuk menekan bibirnya pada denyut yang ada dileher mulus Taeyong, menghirup lembut, parfum bunga dan aroma yang hanya dimiliki oleh lelaki mungil itu.

Ketika ia membuka kancing terakhir, Jaehyun melangkah mundur dan membiarkan kemeja itu turun dari bahu Taeyong, mempertontonkan dada putih mulusnya. Sangat feminim, Jaehyun meletakkan tangannya di kelembutan kulit Taeyong yang sehalus sutra dan berlekuk yang membuat nafasnya tersengal, ini melampaui dari apa yang ia harapkan.

Lelaki berdimples itu menarik Taeyong mendekat lagi, melingkarkan lengan dipinggulnya dan menarik kemeja yang menggantung itu. Dengan cepat, kemeja itu meluncur turun dan jatuh ke lantai.

Taeyong menatap kemeja berbahan satinnya yang terlepas, dan ketika kedua matanya kembali naik, ia bergidik karena cara Jaehyun menatapnya. Tangannya masih di sisi tubuhnya, dan mata Taeyong bertemu dengan tatapan Jaehyun, ia masih berdiri dengan half naked dan celana jins hitam super ketatnya. Dada ituㅡ apakah putingnya merah muda atau lebih berwarna gelap, atau mungkin berwarna seperti karang—Jaehyun ingin mencari tahu. Sekarang.

Ia melangkah mundur dan menyelesaikan membuka kancing celana jinsnya, mendorong mereka ke lantai dan melangkah keluar dari celana jinsnya. Jaehyun mengenakan celana dalam bermerk Calvin Klein—yang menurut banyak wanita terlihat seksi. Dan ia melakukan hal yang sama pada celana Taeyong. Bahkan ia membuat Taeyong sudah telanjang bulat sepenuhnya.

Jaehyun mengangkat dagu Taeyong. Ia bisa melihat bibir bawah lelaki itu sedikit bergetar. Begitu juga tangannya, ketika ia menggenggamnya.

“Kau kedinginan?” tanya Jaehyun. “Suhu AC diatur cukup rendah, biarkan aku menaikkan suhunya.”

“Tidak,” Taeyong mengalungkan tangannya pada leher Jaehyun. “Aku tidak kedinginan.” Wajahnya mendongak menatap Jaehyun, dan lelaki membungkuk untuk menangkap bibirnya, bergerak untuk memperkecil jarak antara mereka.

Jaehyun merasakan penisnya mendorong celana dalamnya, sehingga celananya semakin ketat.

Lalu Jaehyun menariknya ke arah tempat tidur dan mengajaknya duduk di tepinya. Ia menciumnya lagi dengan lembut lalu mengangkat kaki Taeyong ke atas kasur dan meletakkan bantal lembut di bawah kepalanya.

“Hey Taeyong, apakah kau merasa nyaman?”

“Hmmm?” Lelaki mungil itu menatap yang lebih tinggi, tetapi kelopak matanya setengah tertutup dan napasnya terdengar halus. “Tentu. Kenapa kau masih menanyakannya, Jaehyun?”

Jaehyun tidak menjawab, ia segera mencium bibir Taeyong. Ujung lidahnya membelai bibir Taeyong dan lelaki mungil itu mendesah sebelumnya dengan takut-takut menjulurkan lidahnya sendiri untuk menyentuh lidah Jaehyun, terpaut dalam tarian, rumit nan erotis. Taeyong menggeliat, merasa rentan ketika kedua belah kakinya terbuka dan terjepit diantaranya paha berotot.

Jaehyun meraih dadanya lagi dan mulai meremas lembut keduanya, berbicara lembut. “Taeyong, kau memiliki kulit yang lembut, dan putingmu begitu keras. Aku ingin menjilatnya, menggigit keduanya, membuatmu menjerit dengan penuh kenikmatan.”

Taeyong semakin menggelinjangkan tubuhnya dan kelembaban semakin terasa dibagian bawahnya. Ia mulai merasa ada titik tempat basah di bawah tempat tidurnya.

“Apakah kau ingin aku menggigit putingmu? Apakah kau akan memohon padaku untuk melakukannya?”

“Ya! Aku ingin kau melakukannyaㅡmmhh.” Taeyong membusungkan dadanya ke arah Jaehyun, kata-kata lelaki tampan itu telah mengikis ketakutannya dan menggantikannya dengan nafsu.

Monsieur J ⭑ Jaeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang