Cklek
"Sudah siap?"
Jaehyun menoleh sekilas, lalu kembali berkutat dengan dasi hitamnya. Ia bisa mendengar suara langkah kaki itu berjalan mendekatinya.
"C'mon, dude! Tersenyumlah sedikit."
Jaehyun berdecak malas. Ia mengambil jas yang berwarna senada dengan dasinya lalu memakainya.
"Yang lain?"
"Sudah berangkat ke pemakaman. Hanya tinggal kita."
"Kau duluan saja dan siapkan mobilnya, Lucas. Aku akan menyusul 5 menit lagi."
Lucas mengangguk, ia berjalan keluar dari kamar Jaehyun dan tak lupa menutup pintunya.
Sedangkan Jaehyun, ia mengusap wajahnya kasar. Tubuhnya berat sekali untuk hadir di pemakaman. Rasa bersalah semakin menjalar di dalam dirinya, membuat dadanya terasa sesak.
☆☆☆
Upacara pemakaman telah selesai. Kini Jaehyun harus siap menghadapi puluhan wartawan yang sedari tadi menunggunya di luar area pemakaman. Ia berjalan dengan wajah datarnya, didampingi oleh Johnny dan Lucas.
"Mr. Jeremiah, siapa dalang dibalik semua ini?"
"Mr. Jeremiah, apa motif penculikkan istri anda?"
"Bagaimana perasaan anda saat ini? Mrs. Julia sedang mengandung 4 bulan, bukan?"
Jaehyun menahan geramannya mendengar pertanyaan terakhir. Bagaimana bisa wartawan itu menanyakan pertanyaan konyol?
Johnny yang melihat sahabatnya menahan emosi, segera menepuk dua kali bahu Jaehyun. Setelah dirasa lelaki itu sedikit lebih tenang, Johnny mengisyaratkan agar Jaehyun segera membuka suara.
Pemilik Peugeot itu mengangkat satu tangannya, dan melihat itu keadaan yang semula gaduh menjadi hening. Para wartawan menyodorkan microphone mereka dengan kamera yang seluruhnya menyorot wajah Jaehyun.
"Pertama-tama saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman media yang sudah menunggu sedari tadi. Saya akan memperingatkan satu hal, jangan ada yang berani menyela ucapan saya sebelum saya selesai berbicara." Ucap Jaehyun dengan suara yang rendah.
Melihat semua wartawan mengangguk, ia kembali melanjutkan, "Kemungkinan Julia diculik adalah karena alasan bisnis. Dan kami masih menyelidiki dalang dibalik semua ini. Detektif pribadi saya mengatakan, orang yang menculik Julia adalah saingan bisnis saya. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya tokoh-tokoh lain dibalik penculikan ini." Jaehyun menarik nafasnya.
"Julia meninggal dengan anak kami yang berusia 4 bulan di dalam kandungannya. Saya hampir gila pada malam ituㅡ" Jaehyun menjeda kalimatnya, suaranya mulai serak karena menahan tangis. "Saya merasa sangat tidak berguna karena tidak bisa melindungi dua malaikat saya. Harusnya yang mati adalah saya. Bukan Julia dan calon anak kami." Ia menghapus airmata yang hampir menetes.
"Untuk itu, saya minta doa dari teman-teman wartawan agar istri dan anak saya bisa tenang di surga. Terima kasih, saya permisi."
Sepeninggal Jaehyun, para wartawan itu kembali gaduh dan mencoba mengejar Jaehyun karena mereka semua belum mengajukan pertanyaan lainnya. Namun Jaehyun berhasil melarikan diri dibantu oleh Johnny, Lucas dan para bodyguard yang sengaja ia bawa untuk masalah seperti ini. Sesampainya di limousine miliknya, Jaehyun segera melepas jas dan melonggarkan dasinya.
"Memang kau benar-benar iblis, Monsieur."
Jaehyun menyeringai kala mendengar cibiran yang keluar dari mulut Lucas. Dengan santai ia menyandarkan tubuhnya lalu mengangkat bahunya acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monsieur J ⭑ Jaeyong ✔
Fanfiction[Smut] [Crime/Thriller] Jaehyun and Taeyong loves each other, but it's not that simple to have other. HIGHEST RANK: [270919] #2 in wongyukhei [300919] #5 in leeminhyung [300919] #6 in nct2019