SIX

10.7K 1.6K 426
                                    

5 months later

Prancis adalah negara terbesar ketiga Eropa, Ibukota dan kota terbesar Prancis adalah Paris, salah satu megapolitan di dunia. Selama ratusan tahun, Paris telah menjadi pusat seni dan ilmu dunia. Banyak seniman besar telah menghasilkan karya terbaik mereka di sana. Setiap tahun, jutaan wisatawan mengunjungi landmark Paris yang terkenal seperti Katedral Notre Dame, Menara Eiffel, dan Louvre ㅡ salah satu museum seni terbesar di dunia. Prancis punya pesona yang luar biasa. Tidak heran jika Prancis menjadi salah satu negara dengan pengunjung dari luar Prancis yang banyak setiap tahunnya.

Termasuk lelaki manis bernama Lee Taeyong ini. Ia memutuskan untuk pergi ke Prancis, lebih tepatnya Paris. Untuk apa? Jika ditanya seperti itu, Taeyong akan menjawab "jelas saja untuk berlibur." Namun di dalam hatinya, ia ingin sekali melihat Jaehyun. Walau dari jauh sekalipun, Taeyong ingin sekali melihat lelaki tampan itu secara langsung.

Gila? Ya, kalian bisa menyebutnya seperti itu.

Taeyong menunggu Ten yang tengah meminta kunci kepada resepsionis. Ia tidak pandai berbahasa inggris, oke? Jadi semua ia serahkan kepada Ten.

"Aku tidak tahu kalau Jaehyunㅡ Jeremiah seber-pengaruh itu." Ten menyuarakan isi kepalanya. Saat ini, kedua lelaki manis itu sedang berjalan di lorong hotel setelah keluar dari lift.

"Memangnya kenapa?"

"Apa kau tidak melihatnya?!" Yang lebih pendek membolakan matanya, hiperbolis. Kemudian setelah menemukan kamar 618 ia menempelkan keycard pada gagang pintu.

"Wajahnya berada di sepanjang jalan. Bahkan di hotel ini pun." Ia mengeluh. Memang benar, wajah Jaehyun berada dimana-mana. Itu karena Peugeot semakin maju semenjak dipimpin oleh lelaki yang sekarang memiliki julukan 'The Most Wanted Guy' di seluruh dunia.

Taeyong hanya mengangguk. Ia melihat wajah Jaehyun di pesawat tadi. Sisanya, ia menikmati indera penglihatannya untuk memandangi kota Paris yang amat sangat menakjubkan. Ini pertama kalinya lelaki manis itu pergi ke luar negeri. Jadi ia benar-benar tidak ingin melewatkan satu inchi-pun kota Paris.

Berbeda dengan sahabatnya yang sudah beberapa kali ke luar negeri. Ten yang memang pada dasarnya sudah kaya sejak lahir tidak norak seperti Taeyong.

"Sebenarnya, apa yang membuatmu ingin kesini secara tiba-tiba?" Ten membuka suaranya lagi setelah mendudukkan bokongnya di kasur kingsize mereka. Menatap kearah Taeyong yang sibuk membuka kopernya, sepertinya lelaki itu hendak mandi.

"Oh, apa aku belum bercerita?" Taeyong mengambil handuk kecil dari dalam tasnya, tak lupa dengan pouch kecil yang berisi peralatan mandi. "Jaehyun menghubungiku. Mhmm.. tepatnya satu bulan yang lalu."

"Bloody hell. Kau tidak menceritakan hal itu padaku!"

Taeyong tercenung sesaat. Apa iya? "Mungkin aku lupa karena terlalu senang akhirnya Jaehyun menghubungiku."

Ten menaikkan satu alisnya, "memangnya, dia bilang apa?"

Taeyong merogoh saku celananya, membuka ponselnya dan menekan aplikasi pesan. Kemudian memberikan ponsel berwarna putihnya pada Ten.

Butuh waktu 3 menit sebelum Ten memekik lalu menatap Taeyong dengan pandangan marah.

"Apa-apaan ini, Taeyong?! Kau harus meninggalkannya! Aku tidak akan mengizinkanmu untuk bertemu dengannya!"

Lelaki bersurai ungu itu menghela nafasnya. "Aku kan sudah bilang, aku kesini hanya untuk melihatnya dari jauh. Tidak bertemu secara face to face."

Lelaki berkebangsaan Thailand itu menganggukkan kepalanya puas. "Baiklah, kalau begitu anggap saja kita sedang berbulan madu di Paris. Segeralah mandi dan kita akan pergi ke restoran di dekat Menara Eiffel. Chop chop!" Ten menepuk tangannya dua kali sebelum mendorong tubuh Taeyong agar masuk ke kamar mandi. Kebetulan sekali, ia butuh refreshing, dan Paris adalah jawabannya.

Monsieur J ⭑ Jaeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang