TWELVE

9.1K 1.4K 249
                                    

"Hello, Taeyong. Wah, ternyata selingkuhan Jeremiah sangat manis." Orang itu tertawa diikuti 4 orang di belakangnya.

Taeyong mundur perlahan. Ia berusaha memasang wajah dinginnya walaupun sebenarnya dirinya sangat ketakutan.

"Oh oh, apakah kucing kita sedang ketakutan? Lihatlah, tubuhnya bergetar. Hahahaha."

Ia menahan air matanya mati-matian agar tidak keluar. Sial untuknya karena setelah Jaehyun pergi, ia dengan nekat pergi ke supermarket. Dan bodohnya, ia tidak sadar sudah diikuti sejak dirinya keluar dari home stay, begitu juga ia tidak menyadari jika semua penjaga Jaehyun tidak ada di luar saat ia keluar dari sana. Pastilah komplotan itu telah menghabisi penjaga Jaehyun terlebih dahulu.

Jantungnya berpacu dengan cepat saat 3 orang berjalan kearahnya. Belanjaannya sudah terjatuh di aspal dan Taeyong sudah tidak memiliki waktu untuk memikirkan itu. Yang harus dipikirkannya adalah, bagaimana caranya kabur dari para musuh Jaehyun.

"Kemari, kucing kecil. Jika kau menurut kami tidak akan melukaimu kok." Setelah mengatakan itu, mereka semua tertawa seperti psikopat.

Melihat mereka asik tertawa, Taeyong mengambil langkah. Ia membalik tubuhnya dan siap berlari sebelum tangannya di cekal oleh pria berbadan besar.

"Sialan! Lepaskan aku!"

"Hahaha ternyata kucing ini galak juga. Baiklah manis, kau yang minta."

Taeyong sibuk memberontak, sampai dirinya merasa sesuatu menghantam tengkuknya dengan keras lalu setelah itu semuanya menjadi gelap.


☆☆☆





Jaehyun mengerang. Bagaimana bisa dirinya terlambat?! Anthony pasti sengaja menjebaknya.

Ketika mereka sampai, mereka semua harus melawan anak buah Anthony yang jumlahnya lumayan banyak. Persediaan peluru Jaehyun menipis setelah ia menembaki anak buah Anthony, jadi saat anak buah Anthony tinggal sedikit, ia melawan dengan tangan kosong. Wajahnya sudah babak belur, terdapat luka sobekan di lengan kanannya tapi itu bukanlah apa-apa.

Lelaki itu mengedarkan pandangannya. Anak buahnya hanya sedikit yang gugur. Walau bagaimanapun, Jaehyun akan bertanggung jawab atas kematian mereka semua saat urusan ini selesai.

"JOHNNY! LUCAS!" Jaehyun berteriak. Netranya tidak dapat menemukan kedua sahabatnya.

Jaehyun berlari keluar, ia sudah menjelajahi isi gudang itu namun nihil, tidak ada tanda-tanda Julia maupun Anthony.

"Aku dan Jungwoo bisa mati di tangan Jaehyun setelah ini."

"Bukan hanya kau, demi Tuhan! Aku juga akan menjadi korban setelah kau dan Jungwoo!"

Samar-samar Jaehyun mendengar suara Johnny dan Lucas yang sedang berdebat di dekat pagar. Ia berjalan sambil menetralkan nafasnya karena berlarian tadi. Dan sepertinya kedua sahabatnya itu belum menyadari kehadiran Jaehyun di belakang mereka.

"Ada apa ini?"

Lucas melompat dari tempatnya karena terkejut. Johnny tersedak, menyebabkan lelaki itu terbatuk. Jaehyun semakin curiga, pasti ada yang tidak beres disini.

"B-begini boss.." Lucas menyikut Johnny meminta pertolongan. Tetapi yang di sikut menggelengkan kepalanya dengan raut panik.

Monsieur J ⭑ Jaeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang