Taeyong sudah menduga, pertanyaan itu pasti akan keluar dari mulut Jaehyun. Ia menarik selimut yang berada di kakinya lalu membungkus tubuh telanjangnya.
“Aku tidak tahu akan seperti ini. Selama ini aku selalu merasa jika kehidupan meninggalkanku di belakang. Aku takut untuk pergi berkencan, ketika aku terus bertanya-tanya sejauh apa hubungan yang akan kami lakukan. Memikirkan, apakah dia orang yang tepat untuk bercinta denganku dan itu membuatku gila.“
Jaehyun menggelengkan kepalanya.
“Aku cukup yakin kau perawan tertua yang pernah kutemui.”
“Wow, terima kasih untuk itu.” Taeyong tersenyum malu, meskipun seharusnya perasaannya tersinggung.
“Tidak, Kau tahu apa yang aku maksud. Aku hanya tidak tahu harus berpikir apa.”
“Yeah, akupun. Terutama setelah beberapa jam terakhir. Aku sudah kehilangan…” Ia menyeringai, “Terima kasih Jaehyun.”
“Terima kasih kembali.”
Taeyong tertawa.
“Bagaimana kita bisa bersikap formal? Aku secara khusus meminta lelaki jenis playboy, pasti dia lelaki yang berpengalaman, tapi aku mungkin tidak akan terlalu menyukainya. Dan lihat siapa yang mereka kirim untukku! 1nightstand memiliki banyak pemahaman, mereka mengirimkan padaku seorang lelaki yang baik hati sepertimu, lelaki yang sangat berbakat. Ini rasanya luar biasa.”
Jaehyun tersenyum kecil mendengarkan Taeyong yang sibuk berceloteh. Ia benar-benar baru menemukan manusia seperti Taeyong.
Drrtt drrrtt
Suara getaran ponsel di meja nakas membuat kedua orang disana menoleh. Taeyong melirik lelaki di sampingnya. Nampaknya Jaehyun tidak berniat menjawab panggilan itu.
“Angkatlah.”
Jaehyun menghela nafasnya sebelum mengambil dan mengangkat panggilan tersebut. Ia mengubah posisinya menjadi duduk dan memunggungi Taeyong.
“Hm?”
“......”
“Kau tahu kan aku tidak suka orang yang bertele-tele.”
“What?!”
“......”
“Shit! Listen, John. I'll not go home toningt. Tell that bastard to come back tomorrow.”
“......”
“FUCK JOHN!” Jaehyun buru-buru menutup mulutnya. Ia kelepasan di depan Taeyong. Sial! “Hanya kau yang bisa aku andalkan. Jangan libatkan si bodoh Lucas.”
Setelah mengatakan itu, Jaehyun hendak melempar ponselnya ke dinding. Tetapi karena ingat saat ini dirinya sedang bersama orang lain, ia mengurungkan niatnya. Akhirnya ia hanya mematikan ponselnya lalu berbalik menghadap lelaki cantik yang telah menarik seluruh perhatiannya.
“Hey, I'm sorry, i didn't meaㅡ”
“Shhh. It's okay, Jaehyun.” Taeyong tersenyum. Dan senyumnya saat ini mampu meredakan emosi Jaehyun. “Every person has their business and privacy.”
Dude, percayalah Jaehyun tidak pernah meminta maaf seumur hidupnya. Ia pikir, Taeyong benar-benar menghipnotisnya.
“Anyway Jaehyun, aku rasa sepertinya kau perlu mandi.”
Belum sempat menjawab, Taeyong sudah menarik lengannya.
“Aku juga akan mandi sebelum kita pergi.”
Ini sudah berakhir, tapi ia akan menjadi lebih berani. Taeyong sudah mendapatkan apa yang ia inginkan. Dan dirinya ingin menjadi serakah untuk malam ini saja.
Jaehyun berdiri di tepi tempat tidur dan mengulurkan tangannya. “Apakah kau ingin mandi bersamaku, Taeyong? Penthouse ini memiliki kamar mandi yang luar biasa dengan shower disetiap sisinya. Aku melihatnya ketika aku pertama kali masuk “
Bercinta lagi? Taeyong nyaris bersorak.
“Woah, benarkah? Kedengarannya bagus. Aku selalu ingin mencoba mandi seperti itu.” Lelaki manis itu berusaha mengontrol intonasi suaranya.
Jaehyun menaikkan satu alisnya dengan seringai jahat pada bibir sensualnya.
Taeyong tersenyum kembali. “Tapi aku pikir kau memikirkan hal yang lebih dari sekedar mandi. Am i right?”
☆☆☆
TBC.Iya tau kok pendek buanget. Cape soalnya dah nulis panjang panjang tapi sidernya merajalela.
Anw, adegan ena enanya tulis dichap depan apa diskip ajanih?🌚
KAMU SEDANG MEMBACA
Monsieur J ⭑ Jaeyong ✔
Fanfiction[Smut] [Crime/Thriller] Jaehyun and Taeyong loves each other, but it's not that simple to have other. HIGHEST RANK: [270919] #2 in wongyukhei [300919] #5 in leeminhyung [300919] #6 in nct2019