FIVE

12K 1.7K 143
                                    

Suara riuh musik dan sorak sorai ratusan orang disana membuat kepala Taeyong semakin berdenyut. Ia kembali menenggak gelas kecil ke delapannya yang ia minta dari bartender di hadapannya. Kesadarannya sudah menipis, ia mengedarkan ke sekililing. Dimana sahabatnya itu? 

Taeyong merebahkan kepalanya diatas meja. Mata bulat itu sudah siap menutup jika saja seseorang tidak menepuk pahanya. 

"Ten!" Taeyong memekik begitu saja, membuat sahabatnya mengernyitkan dahinya bingung. 

"Kau sudah sangat mabuk, dear." 

Yang diajak bicara malah mengerucutkan bibir. Tubuhnya ia rapatkan kearah Ten. "Jaehyun- hik belum mengabarikuuu~" 

Ten hanya menghela napasnya, lelah. Sudah hampir satu bulan ini Taeyong selalu mengeluhkan lelaki one-night- standnya. Dan selama itu juga Taeyong menjadi uring-uringan. Pasalnya, ia yang memberikan nomor ponselnya kepada Jaehyun. Jadi sangat tidak mungkin ia mengetahui nomor ponsel lelaki yang telah merebut hatinya itu. 

Jika bukan sahabatnya, mungkin Ten sudah menenggelamkan Taeyong ke laut karena demi apapun Taeyong sangat berisik! Jaehyun ini lah, Jaehyun itu lah, Jaehyun, Jaehyun dan Jaehyun membuat kepala Ten siap meledak. 

Di satu sisi, ia sebenarnya merasa iba melihat keadaan Taeyong. Bukannya tidak mau ikut membantu, namun ia juga tidak tahu harus membantu bagaimana. Melihat wajah Jaehyun saja hanya sekilas saat Taeyong menunjukkan foto Jaehyun ketika lelaki itu sedang terlelap setelah malam panas mereka. 

Daripada Taeyong semakin mabuk, akhirnya Ten memutuskan memapah tubuh Taeyong keluar dari bar, tanpa mengetahui jika sejak awal datang ada seseorang yang memperhatikan keduanya. Lebih tepatnya, memperhatikan Taeyong dengan pandangan yang sulit diartikan. 

.

.

.

One week later after Jaehyun met Taeyong. 

Siang itu keadaan mansion Jaehyun sangat sibuk. Karena Tuan besar dirumah itu hendak kembali ke tempat kelahirannya. Itu adalah Damien Cyrano Valeska, ayah Jaehyun yang merupakan warga kenegaraan Prancis. Tetapi beliau menikah dengan ibu Jaehyun, Shin Min Ah yang merupakan warga kenegaraan Korea. Nama Jaehyun sebenarnya pun bukan Jung Jaehyun, melainkan Jeremiah Valeska. 

Dilihatnya lelaki paruh baya yang masih sangat tampan itu berjalan mendekatinya, pakaiannya sudah sangat rapi. Berbeda dengannya yang hanya memakai jubah tidur berbahan satinnya. 

"Ingat perkataanku, Jeremiah. Jangan sampai kau menyesali tindakanku nanti." 

Yang diajak bicara tidak menjawab. Ia hanya menatap datar kearah ayahnya. Kemudian sedikit membungkukkan tubuhnya guna memberi salam sebelum lelaki paruh baya itu berjalan meninggalkannya. 

Tangannya mengepal melihat punggung ayahnya semakin menjauh dari pandangannya. Matanya ia pejamkan guna meredam emosinya. 

Flashback

Jaehyun mencatat nomor Taeyong di ponselnya. Menamainya dengan nama 'Yongkitten' ditambah emoticon kucing di belakangnya. Tanpa sadar, Jaehyun tersenyum geli. Sejak kapan ia menyimpan kontak teman satu malamnya? Ini bukan gaya Jaehyun sekali, tetapi semuanya berubah jika orang itu adalah Taeyong. Makhluk polos nan imut yang bisa membuat Jaehyun terpesona dalam sekali lihat. Lucu sekali bukan? 

Ia tersenyum pahit sambil terus memandangi nama kontak Taeyong. Walaupun ia tahu jelas jika ia tidak akan pernah bisa bertemu dengan Taeyong lagi, tetapi bolehkah ia berharap agar tetap bisa dekat dengan lelaki manis itu? Meskipun hanya menjadi teman, Jaehyun rasa ia tidak masalah. 

Monsieur J ⭑ Jaeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang