SIXTEEN

10.6K 1K 94
                                    

Mereka melakukannya. Jaehyun berhasil membuat Taeyong mendesahkan namanya lagi, membuat keinginan dan hasratnya selama ini tersalurkan. Walaupun harus dengan sedikit paksaan.

Setelah Jisung datang merusak suasana intimnya, Jaehyun langsung menyeret Johnny dan Lucas lalu mengancam akan membunuh mereka kalau mereka tidak berhasil membawa Jisung pergi. Tentu saja itu tidaklah benar, tetapi ancaman itu cukup membuat Johnny serta Lucas bergidik ngeri.

"Good morning, Madame."

Taeyong mendesah pelan ketika tangan Jaehyun melingkari perut telanjangnya. Ia bisa merasakan jika kejantanan Jaehyun mengenai pantatnya.

"Ini jam satu siang, Jaehyun. Dan aku bukan Madame, aku masih lelaki tulen."

Yang lebih tinggi hanya terkekeh, mengeratkan pelukan lalu mengecupi punggung telanjang Taeyong yang membelakanginya.

"Aku hanya mencoba menjadi lelaki idaman yang romantis," Jaehyun membalikkan tubuh Taeyong dan mencium bibir pink yang masih sedikit membengkak itu. Taeyong meresponnya sebentar sebelum mendorong dada Jaehyun dengan kuat.

"Tidak ada ronde tambahan, Jaehyun." Ia mengerutkan dahi ketika mengingat Jaehyun menggempur lubangnya tiada ampun hingga menjelang pagi, membuat ia merasakan nyeri luar biasa pada pantatnya.

"Aku akan ingin bertemu Jisung," Taeyong menuding wajah Jaehyun dengan telunjuknya. "Karena ulahmu, aku tidak bertemu dengan anakku semalaman!"

"Anak kita, Taeyong."

Taeyong merasakan pipinya memanas ketika mendengar ucapan Jaehyun. Terdengar sepele memang, tapi sangat berefek untuk kesehatan jantungnya.

"Terserah!" Dengan gerakkan cepat, ia bangun dari posisi tidurnya. Meringis, Taeyong mengambil pakaian Jaehyun dan mengenakkannya.

"Aku akan mandi. Sebaiknya kau menghubungi kedua temanmu itu dan membawa anakku kesini. Selesai mandi, Jisung harus sudah ada disini!"



☆☆☆



"Johnny dan Lucas sangat jahat kepada Jisung, mom! Mereka tidak membiarkan Jisung bergerak dari tempat tidur sedikitpun!"

Jisung saat ini tengah duduk di pangkuan Taeyong dan sibuk berceloteh. Taeyong sesekali tertawa dan pura-pura marah kepada duo tiang yang sedang duduk di sofa di sudut kamar hotel mereka.

"Wah, benarkah?" Taeyong melirik kearah Johnny dan Lucas yang tengah memberikan cengiran kuda. Ia hendak melempar mereka dengan lampu tidur jika Jaehyun tidak keluar dari kamar mandi.

"Kenapa kalian masih disini?"

"Sialan. Kau tidak tahu betapa susahnya menjaga anak itu?! Kau pikir kami mau menjaga bocah rewel itu tanpa imbalan?!" Lucas yang sudah kehabisan kesabaran, berteriak kepada Jaehyun, bossnya. Tetapi ia tidak peduli, toh semua yang dikatakannya adalah kebenaran.

Lelaki yang hanya menggunakan handuk di bagian pinggul itu mengangkat alisnya, berjalan ke ranjang mendekati Taeyong yang tengah melotot.

"Siapa yang kau bilang bocah rewel?!" Jaehyun mengulum senyumnya melihat Taeyong marah-marah seperti itu. Terlihat sangat lucu dan menggemaskan diwaktu bersamaan. Membuat ia terjatuh ke dalam pesona lelaki itu lebih dalam lagi.

"Lalu apa yang kalian inginkan?" Jaehyun duduk di pinggir ranjang, mengalihkan pandangannya kepada Johnny dan Lucas yang saat ini tengah saling menatap satu sama lain sambil tersenyum misterius.

Monsieur J ⭑ Jaeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang