19.DATANG LAGI?

766 32 0
                                    

Malam ini amel berdiam diri di balkon kamarnya,menikmati hembusan angin malam yang ia tau memang tak baik untuk tubuhnya tapi ini cara lain agar ia merasakan tenang.

Malam ini ia merasakan banyak pikiran,dari tadi ia pun tak keluar dari kamarnya bahkan sekedar melihat notif di ponsel nya pun juga tidak.

Ponsel nya dari tadi berbunyi namun Amel tetap mengacuhkan nya,entah apa yang membuatnya seperti tak ingin diganggu saat ini.

Ia ingin sendiri,menikmati semuanya dan menyelesaikan nya sendiri.

~~~~~

Alatta sedari tadi bingung dengan amel,tak biasanya amel mengacuhkan pesan dan panggilan dari nya.

Ia berfikir sejenak,tapi sepertinya ia tak membuat salah kepada Amel hari ini bahkan kemarin.

"Apa amel ada masalah" Pikirnya

"Seandainya dia ada masalh,knapa gak cerita ke gue"

Al sedari tadi berusaha menghubungi amel,namun tetap tak ada balasan jangankan balasan di baca pun tidak.

Hal itu membuat Al semakin khawatir,ia berfikir untuk pergi menemui Amel tapi ia belum memiliki keberanian untuk berbicara dengan nenek amel.

"Ah,gue gak mau Amel knpa-knpa" Ucapnya

Al kemudian mengambil kunci mobilnya,dan pergi menuju rumah Amel.

Ia tak ingin kekasih nya itu menyembunyikan sesuatu darinya,ia takut jika amel menyembunyikan sesuatu ia akan pergi meninggalkan dirinya seperti Kirana.

Al mengambil ponsel miliknya melihat sekilas apa ada balasan dari Amel,ternyata tidak ada sama sekali.

Ia berusaha mengemudi dengan pikiran yang tenang,memikirkan bahwa amel tak sedang berada dalam suatu masalah.

~~~~~

Sesampainya di depan rumah Amel,Al mengetok pintu rumah berwarna putih elegan itu.

Tok...tok...

"Permisi"

Tak butuh waktu lama Al menunggu,seorang wanita paruh baya membukakan nya pintu.

"Temen nya Amel ya?" Tanya nenek Amel

"Iya nek,saya Alatta" Balasa nya sembari mengenalkan diri

"Yaudah silahkan masuk nak"

Alatta memasuki rumah berwarna putih itu,ini pertama kalinya ia memasuki rumah Amelia yang pada awalnya ia ragu untuk sekedar bertamu kerumah ini.

"Amel daritadi enggk ada keluar kmar,nenek juga udah ngetok pintu kmarnya dan dia bilng lagi pngen sndiri jadi nak alatta langsung aja ke kamar amel bujuk dia buat keluar kamar ya dari tadi juga amel belum ada makan nenek takut dia sakit"

"Hm iya nek,saya permisi ke kmar amel ya nek"

"Silahkan nak"

Alatta melangkahkan kakinya menuju ke kamar Amel,ia tau amel belum tertidur karena ini baru jam 20.00 dan amel biasanya tidur jam 21.00.

Tok...Tok...

Al mengetok pintu kamar amel namun tak ada jawaban dari si pemilik kamar tersebut.

"Mel buka pintunya" Ucap Alatta

Amel tetap tak membukakan pintu untuk dirinya,ini semakin membuat Al berpikir yang tidak-tidak tentang Amel.

"Kenapa sih,gue lo gak ada salah ish" Ia berdecak kesal

Berkali kali al mengetok pintu kamar Amel namun hasilnya nihil,tak ada jawaban dari si pemilik kamar.

Al pasrah,mungkin saat ini amel tak ingin diganggu akhirnya al memutuskan untuk meminta ijin kepada nenek amel bahwa ia akan pulang.

~~~~~

Amel seketika kaget saat mendengar suara al.

"Apa iya dia kesini?" Pikiran amel bertanya-tanya

Akhirnya amel membuka pintu kamarnya dan al sudah tak ada di depan kamarnya.

Amel juga mendengar suara mobil yang sumber suara itu berasalh dari depan rumah.

Tanpa basa-basi amel menuju kedepan rumah untuk menghampiri Al,ia berlari agar al tak terlanjur pergi.

"Al" Teriak amel

Al yang merasa nama nya di panggil dan tau siapa sang pemilik suara itu akhirnya menoleh,melihat kekasih nya berlari untuk menghampirinya.

"Jangan lari ntar capek" Ucap al dengan sedikit terkekeh melihat ekspresi pacarnya itu berlari

"Iya ya ternyata capek" Keluh Amel

Tubuh amel dengan cepat memeluk al,al hanya bisa membalas pelukan Amel dengan sesekali mengusap rambut panjang milik kekasihnya itu.

"Kenapa kamu hm?" Tanya Al

Masih tak ada jawaban dari Amel,ia malah semakin erat memeluk tubuh Alatta.

Al sepeti mengerti maksud Amel,al mengurungkan niatnya untuk bertanya kembali kepada kekasihnya itu.

Di bawah bintang,ditemani dingin nya udara malam mereka berdua bersama menikmati semuanya memang tak ada canda ataupun tawa saat ini.

Namun,ada rasa hangat sangat hangat yang mereka berdua ciptakan di malam yanh dingin ini.

Aku Berterimakasih Kepadamu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang