[] Demesne 👓

7.7K 847 170
                                    

- a bonus chapter by CathRsa
Sequel of Ineffable

- a bonus chapter by CathRsaSequel of Ineffable

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berlutut."

"Kau tidak bisa menyuruhku berlutut. Aku juga seorang full breed-"

"Berlutut." Changbin menggeram, menekankan dominasi dalam alpha commandnya. Kesepuluh orang alpha di hadapannya serentak jatuh terduduk, satu-dua melempar pandang penuh kebencian padanya. "Hwang Hyunjin," Dia mengeja nama salah satu alpha yang berlutut di hadapannya dengan wajah babak belur.

Changbin sekali lagi mengayunkan kepalan tangan berbalut brass knuckle itu ke rahang sang alpha, mendengarkan dengan puas suara besi yang berbenturan dengan tulang rahang, disertai dengus kesakitan Hyunjin.

"Changbin,"

Changbin mendongak dari kegiatannya menghajar para alpha itu dan menoleh pada seorang alpha lain yang memasuki ruangan. "Hei, baby."

Felix berjingkat riang, mendaratkan kecupan di bibir Changbin sebelum kaki kirinya terangkat dan menjejak ke dada Hyunjin kuat-kuat. "Oh my god, little alpha is in pain~" Dia berujar dengan nada sing-a-song, menyeringai memandang Hyunjin yang menatapnya benci. "Sujud di hadapanku."

"Kau dengar yang dia katakan. Sujud."

Semua serentak bersujud-mereka alpha biasa, tak bisa melawan kendali alpha command Changbin. Namun Hyunjin masih duduk tegak, terlihat jelas berusaha menahan tubuhnya agar tak menyerah pada perintah Changbin.

"Kubilang sujud." Felix menggeram, menjejakkan kaki kanannya ke punggung Hyunjin dan membuatnya bersujud paksa. "There, looks better."

Changbin tersenyum, mengusak poni yang membingkai wajah Felix. Bau air hujan dan stroberi melompat-lompat di depan indra penciuman semua orang, bukti nyata alpha itu sedang senang. "Are you happy?"

"More than happy." Kedua mata Felix menyipit cantik, dan Changbin nyaris kehilangan kata-kata karena alpha di hadapannya lebih menawan dari semua omega yang pernah menyatakan cinta padanya. "Only one more thing," Dia berjongkok untuk menyamakan jarak pandangnya dengan Hyunjin. "Minta maaf padaku, fucktard."

Hyunjin meludah ke lantai, penolakan terberani yang dia lakukan dengan posisi badan masih dipaksa bersujud.

Felix berdehem dengan 'eung ' panjang. "Kau tahu, Hyunjin. Aku juga bisa mengumpulkan sepuluh alpha lain, untuk menggunakan Hwang Yeji bergantian, seperti yang kau lakukan."

Kedua mata Hyunjin membelalak. "Jangan berani-berani..." desisnya.

"Kau tidak dalam posisi bisa mengancamku, alpha." Felix menggeram, suaranya yang rendah memantul di ruangan tersebut, nyaris sama mengerikannya dengan geraman alpha full breed.

DESTINESIA • HAREM!FELIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang