Part 12 - Gejolak dan Amarah

406 82 231
                                    

Im Comeback.

Kita simbiosis mutualisme ya. Kalian vote dan komen setiap online, aku ngetik dan update.

Jangan silent readers

Kalau aku update lama berarti lagi sibuk atau gak dapat ide. Makanya kasih semangat dong. Karena itu sangat berarti.

Share ke temen-temen kalian juga ya.

Tulisan blok di bawah baca juga ya. Penting!

Play List|| Belinda ~ Cukup

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Oufit Vaela hari ini) 

________
Mungkin, dulu kamu tersesat dalam lautan bahagia, menafsirkannya dalam bentuk cinta, hingga pada akhirnya kecewa, dan yang tersisa hanya mati rasa.
****


Kedua kaki yang terbalut sepatu sneaker itu berjalan bergantian, mengikuti langkah jenjang seseorang yang ada di sampingnya. Setelah percakapan yang cukup menguras energi tadi, Alteza mengajak Alora ke kantin menyusul dua temannya.

Alora menunduk, ketika mata orang-orang tampak mengintimidasi dirinya. Bagaimana tidak? Pasalnya dia hanya orang asing di sini.

Lebih parahnya lagi, Alora masuk ke area kantin bersama Alteza, cowok yang cukup populer dan digemari cewek-cewek seangkatannya. Baik yang satu jurusan maupun bukan.

"Teza sama siapa tuh? Kok gue gak pernah lihat?"

"Mungkin aja dia junior kali."

"Anjir, mana cakep lagi. Kalah saing gue."

"Jangan-jangan itu pacarnya Alteza lagi?"

"Waduh. Gak boleh gak boleh. Patah hati nanti gue."

Masih banyak lagi gosip lain yang membuat telinga Alteza dan Alora semakin panas saja.

Namun, belum sempat keduanya menghampiri Cakra dan Vaela yang ada di duduk di kantin paling pojok, seorang cewek dengan riasan yang cukup mencolok membuat langkah keduanya terhenti.

"Teza, lo kok jalan sama cewek lain, sih?" Lalu mata cewek itu beralih pada Alora. "Lo juga, orang asing bisa-bisanya masuk sini. Sama calon pacar orang lagi."

Kernyitan tipis timbul di dahi Alora. Kemudian pandangannya teralih pada Alteza seolah butuh penjelasan.

"Gak usah dengerin, dia itu cewek somplak." Alteza memandang Leda sinis. "Gak usah ngaku-ngaku calon pacar gue bisa gak, sih? Kayak gue suka aja sama lo."

My Fictional ProtagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang