Part 7 - Kesal Yang Kembali Menguar

418 84 142
                                    

Yang baca udah follow belum?

Jangan lupa vote dan komen juga ya. Biar aku semangat.

Share juga ke temen-temen kalian.

Play List Kamu|| Asmaralibrasi ~ Soegi Bornean

Play List-nya emang gak berhubungan sama bab ini. Tapi aku memang lagi suka lagu ini aja sih. Hehe.

Happy Reading.

~Estrella Kelaika~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Estrella Kelaika~

(Ini dia Es Teler yang pernah sia-siakan Mas Tejo)

______
Alih-alih mendapat apa yang diinginkan, seseorang malah mendapat apa yang ternyata dia butuhkan. Ya mungkin, letak baiknya memang di situ.
****



"Lo ngapain di sini?!"

Kekesalan Alteza kembali menguar kala melihat perempuan itu di rumahnya.

"Teza, gak sopan, ih sama tamu. Dia itu temanmu lho," ucap Anika, pada anak bungsunya.

"Teman apanya? Dia bukan teman Teza." Alih-alih bicara lembut, Alteza malah semakin ketus.

"Maafin Alteza ya, Nak. Dia emang gitu orangnya," ucap Anika tidak enak.

"Iya, Tante. Alora tau kok, sifatnya Alteza kayak gimana."

Ya, perempuan itu adalah Alora.

Gadis itu merasa kesepian sendirian di apartemen, tidak ada hal yang bisa dia lakukan selain rebahan. Menonton televisi pun membuatnya sebal, karena sinetron yang ditayangkan tentang orang ketiga dalam rumah tangga dan lagi-lagi mengingatkannya pada pengkhianatan Farsyan padanya.

Alhasil, Alora pergi ke rumah sakit dan menemui Akriel di sana. Karena kebetulan hari ini Akriel jadwalnya hanya sampai sore, jadi dia membawa Alora ikut pulang bersamanya. Siapa sangka, Alora menjadi cepat akrab pada Anika.

Alora bahkan sudah mengatakan banyak kisah pada Anika. Tentang bagaimana dia bisa bertemu dengan Alteza, masa lalunya yang kelam, dan juga alasan dia datang ke Jakarta. Tentu saja semua itu diiringi alibi juga, jika Alora mengatakan siapa dia yang sebenarnya, takutnya Anika tidak percaya dan menuduhnya pembual.

"Sok kenal banget lo sama gue." Alteza mengambil tempat yang berseberangan dari Anika dan Alora.

"Teza, kamu tuh gak sopan sama temen sendiri." Anika memperingati, jika tidak ada Alora, mungkin sudah dia jewer telinga anak bungsunya itu.

My Fictional ProtagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang