Sepanjang jalan, tautan jemari Farel tak lepas dari jemariku. Senang rasanya, semoga masih ada liburan berikutnya untuk kita entah itu dengan perasaan yang sama atau sudah berbeda. Di perjalanan, rintik hujan lagi-lagi menemani perjalanan kami.
Aku bertengkar kecil perihal jas hujan. Farel hanya membawa satu dan dia nekat untuk tidak memakainya,padahal dia yang membawa motor ,otomatis dia yang akan menghadang hujan.
“Kamu aja yang make, nanti kamu sakit,” ujarnya tetap pada pendirianya.
“Ih kamu gila ya. Aku bisa berlindung di punggung kamu, lah kamu?” ucapku ketus.
“Kamu aja, aku kuat.”“Kuat pala lu. Jelas-jelas yang menggigil tadi siapa?” ledekku sinis.
Sesekali Farel bernyanyi, gelap sudah menyelimuti langit bogor. Setengah jam lagi waktu menunjukkan untuk Farel sholat.
“Rel? mau maghrib, gak mau sholat dulu?” tanyaku mendekatkan kepala di sebelah telinga Farel.
“Iya nanti aja pas udah di Bogor Kota.”
“Masih keburu kan?”“Masih,” ujarnya manarik sebelah tangan kiriku. Tidak mungkin sebelah kanan, bisa meninggal di jalan kami.
Ku raba jaket Farel. Basah ! Sungguh manusia yang sedang asyik menyanyikan lagu My Heart dari Acha Septriasa ini sangat keras kepala.
“Rel? pakai jas hujan ya, kamu udah basah,” ucapku dengan lembut, berharap doi luluh.
“Iya juga sih, aku pulang dulu kali ya kerumah, malah stok baju yang aku bawa sedikit, ini malah basah,”ujarnya dengan kesadaran penuh.
“Terus aku mau kamu buang kemana kalau kamu kerumah?”
“Kamu mau ikut? Eh tapi nanti satu rumah heboh-apalagi tetangga.”
“Aku juga gak mau ! apaan anak gadis main kerumah cowok; malam pula,basah pula, ihw jelek namaku didepan keluarga kamu.”
“Yaudah lanjut aja.”“Ih Rel, kenapa batu banget sih,” ucapku geram.
Tibalah kami di salah satu Masjid, kata Farel masjid ini adalah masjid para ulama. Tidak ku dapati perempuan, banyakan laki-laki. Aku duduk di kaki lima masjid, memeluk lutut ku. Tidak munafik, dinginnya Bogor malam ini meremukkan tulang-tulang ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SATU SEMESTER
Roman pour Adolescents(SUDAH TERBIT) Tidak ada pertemuan yang tak menginginkan sebuah persatuan namun hukum manusia hadir dan pergi enggan untuk di bantah. Cinta satu semester mengisahkan dua anak manusia yang terjerat di singkatnya sebuah romansa. Bermula dari kebingun...