Malam ini aku ingin menemani sahabatku, namanya Citra. Ia tinggal di daerah Jakarta Timur. Ada latihan futsal yang rutin ia lakukan, aku pamit pada Farel tentu ia tidak pernah membatasi kebebasanku. Farel dengan satu per satu karakternya, aku harap kalian tidak ikut jatuh hati pada pesonanya.
Sebelum bertemu dengan Farel, Citra sudah berusaha memperkenalkan salah satu temannya. Aku yang sibuk membalas chatt dari Farel mengahlihkan pengelihatanku kala Citra menginjak sebelah kanan kakiku.
“Itu si Ferdy yang dulu sempat aku comblangin ke lu Nas!”
Aku hanya melihat sepintas, tentu dari belakang sebab ia sedang berdiri memungungi kami.
Tidak menarik juga, aku tidak penasaran dengan wajahnya,bahkan perkataan Citra tidak aku gubris.
Aku sibuk dengan ponselku. Sudah sehari Farel di Bogor dan kampus memang sedang libur menjelang ujian akhir semester.
“Ferdy, ini si Iris woy!” teriak Citra. Langsung kucubit pingganggnnya, ia tertawa sembari menahan ringisan.
Kupalingkan wajahku kala leleki yang di panggil itu mulai menoleh. Sejak detik itu, Ferdy mulai mencuri perhatianku. Ia berlalu lalang di depanku saat aku duduk santai menungu latihan Citra hingga usai. Niat hati memang ingin menginap di kost sahabatku namun tak sengaja aku ingat bahwa besok adalah ulangtahun Farel.
“Cit? Gue balik deh ya, ada urusan besok pagi,” kilahku.
“Ih, katanya mau nginep.”
“Minggu depan deh ya!”
“Yaudah order grab deh sana.”
Kuorder grabcar, malam ini aku ingin mengedit video untuk ulangtahun Farel. Masih tersisa tiga jam,waktu yang cukup untuk mempersiapkan segalanya.
Jika Farel di Jakarta pasti seru, rasanya ingin membuat ia tiup lilin di penambahan usianya. Sengaja aku mengerjai Farel malam ini. Ku buka aplikasi Whatshapku.
Iris : Rel? malam ini aku tidur di rumah temen, temenya cowok tapi kita bertigaan cewek.
Mine :Ha? Gak! Gak ada nginep-nginep di kost cowok.
Tidak usah heran,aku memang gemar mengganti nama Farel di kontakku.
Iris : Gak ah, nginep aja. Udah malam
Yang? Baterai aku low, ntar aku hubungin kalo udah di kost temen ya.
ByeAku terkekeh, jelas-jelas aku sudah tiba di kostku. Kumatikan data selulerku, menyelam sambil minum air.
Berharap pria itu cemas dan aku mempersiapkan foto-foto yang akan di cover untuk video ulangtahunya nanti.
Tepat jam sebelas lewat, spamming chatt dari Farel menyerbu whatshapku. Ada bahagia yang tidak terjelaskan, Farel benar-benar menjaga sesuatu yang menajadi miliknya dan pertanyaanya apakah aku adalah miliknya? Atau hanya akan menjadi mantan dari calon miliknya?
Aku harus mempersiapkan diri mengenai perpisahanku dengan Farel, semoga Tuhan berkenan mengulur waktu agar bahagia ini tidak berlalu di waktu dekat ini.
Jam 11.58 ku kirim video yang masih berputar di aplikasi whatshapku. Kuketikkan pesan kepada Farel jika nanti video dengan durasi satu menit tiga puluh detik ini tiba sebelum jam dua belas malam, maka jangan di buka.
Mine : Kamu jawab dulu, kamu dimana sekarang iris?
Iris : Aku? Di bogor yang!
Mine : JAWAB!
Baiklah, jika seperti ini tandanya Farel benar-benar tidak berada di mode baik. Kubiarkan amarah menyeruak dalam dadanya, setelah ceklis biru terpampang di video yang aku kirim, kubiarkan Farel menontonya. Selang dua menit kuvideo call dirinya, sudah kuduga ia akan sibuk bermain PUBG dengan teman-temannya.
“Ciya nambah tua,” ledekku kala wajah Farel terlihat di layar ponselku.
“Tau dari mana kamu?”
“Ya kan waktu itu aku pernah tanya password ponsel kamu, nah aku nebak aja kalau itu tanggal lahir kamu.”
“Terus ini kamu dimana?”
“Di kost temen aku hehe,” cengirku.
“Wah, kostnya mirip sama kost kamu ya, ada tempelan menara eifel di dindingnya.”
“Hahaha, aku boong yang, sengaja buat curi kekahwatiranmu.”
“Yang?Besok kamu gak bisa ke Jakarta?”tanyaku.
“Urusanku belum kelar,kenapa emang?”
“Kemungkinan dua hari lagi aku bakal balik ke Pekanbaru.”
“Ha?ngapain?”
“Ada masalah,abangnya papa udah pesenin tiketnya.”
“Demi apa?”tanya Farel lembut,aku berusaha untuk menahan tawaku.
“Aku kira minggu depan perginya,taunya besok.”
“Balik kapan?”
“Aku belum bisa cerita Rel,kayanya sih gak balik.”
Farel diam,ia berusaha menyelidiki apakah aku bohong atau tidak “Yaudah,besok aku usahakan ya,”ujarnya Final.
Hei ingat, tinggalkan vote kwkwkw🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SATU SEMESTER
Dla nastolatków(SUDAH TERBIT) Tidak ada pertemuan yang tak menginginkan sebuah persatuan namun hukum manusia hadir dan pergi enggan untuk di bantah. Cinta satu semester mengisahkan dua anak manusia yang terjerat di singkatnya sebuah romansa. Bermula dari kebingun...