Akhirnya pada pukul 04.37 mereka semua keluar dari kamar menuju masjid pesantren. Dan lebih tepatnya untuk mengambil wudhu.
Jimin berjalan di depan. Namun,langkahnya terhenti saat hendak memasuki tempat wudhu. Dan menoleh ke arah teman temannya.
"Tapi tunggu,aku tidak tau bagaimana cara mengambil wudhu"Yoongi yang mendengar hal itu bergegas berjalan ke depan menyusul Jimin.
"Apa kalian bisa baca?mari masuk dulu tuh lihat,ada tata cara mengambil wudhu. Jangan rempong terlebih dahulu!" Ucapnya sembari menunjuk ke arah tata cara mengambil wudhu yang tertempel pada dinding toilet masjid.Setelah mereka melaksanakan sholat subuh dan mengaji berjamaah,ketujuh pria yang masih menampakkan wajah ngantuknya itu bergegas pergi ke kamar untuk melanjutkan aktifitas tidurnya. Namun,Ustadz Sejin segara meneriaki mereka.
"HEII KALIAN MAU KEMANA!""Ingin tidur lah. Ini masih pagi dan tak ada kegiatan yang kita lakukan,eoh" Ucap Namjoon dengan nada malasnya.
"SEENAK JIDATMU BICARA SEPERTI ITU!DIPAGI HARI SETELAH KALIAN DARI MASJID ITU HARUS BEKERJA BAKTI MEMBERSIHKAN HALAMAN PESANTREN INI!JADI SEKARANG,CEPAT BERGABUNGLAH DENGAN SANTRI YANG LAIN!"
"Malas sekali dipagi hari seperti ini untuk bersih bersih"
"Haruskah?apakah bapak presiden menyuruh begitu"
"Apa aku harus berpura pura sakit perut karena datang bulan?"
Ya suara suara keluhan seperti itu yang dapat didengar setelah Ustadz Sejin berbicara."Ooo kalian tidak mau bekerja bakti?baik,tapi jangan harap nanti malam kalian akan tidur di kamar beserta kasur empuk itu!"
"Lantas,kami harus tidur dimana bapak tampan" Jawab Yoongi dengan wajah datarnya.
"Kandang sapi wahai anak muda!"
"Baik Ustadz kami akan bekerja bakti" Ujar Jungkook tersenyum dengan memperlihatkan deretan gigi kelincinya.
-
Mereka bekerja bakti mencabuti rumput,menyapu,dan bahkan ada yang membersihkan kandang sapi. Dan mereka menjadi bahan sorotan bagi santriwati yang juga sedang membersihkan halaman.
"Assalamualaikum,kalian ini ada apa eoh?senyam senyum sendiri seperti itu" Ujar seorang wanita yang datang bersama satu orang temannya.
"Hehe waalaikumsalam Yura,kami sedang memperhatikan ketujuh pria itu" Tunjuk segerombol wanita itu. Dan,yap nama wanita pengucap salam tersebut Yura dan temannya Adinda. "Tampan bukan?jarang sekali melihat laki laki sebening itu di pesantren"
"Yaallah,kalian ini!tidak boleh memandangi lelaki seperti itu. Ingat dosa!cepatlah kalian selesaikan pekerjaannya atau jika tidak,aku lapor Abi" Ancam Yura
"E-eh jangan kau laporkan kami pada Pak Kyai Pdnim,Yura. Baiklah kami akan meyeleseaikan tugas kami."
"Nah bagus,kalau gitu kami duluan assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Yura maupun Adinda berjalan meninggalkan segerombolan wanita tersebut untuk menemui Abinya. Ya,Yura adalah putri sholehah dari pemilik pesantren yang biasa kita sebut Bang Pdnim. Dan tak lain dengan Adinda,ia adalah anak dari seorang Ustadz Sejin.
"Assalamualaikum Abi,Ustadz" Ucap Yura pada Bang Pdnim dan Ustadz Sejin
"Assalamualaikum Abi,Pak Kyai" Dan ucap Adinda."Waalaikum salam" Jawab mereka serentak.
"Abi,mereka itu santri baru?" Tanya Yura sembari menunjuk kearah ketujuh pria tersebut.
"Ah iya,itu santri baru yang Abi ceritakan kemarin"
"Abi,Yura tidak suka keberadaan mereka!hanya membawa sial dan dosa bagi santriwati lain yang melihat mereka penuh gairah. Dan Adinda juga memuji mereka!" Cetus Yura
"Yura,kau sebagai anak pemilik pesantren ini sebaiknya menerima mereka dengan ramah,mungkin semakin lama mereka berada disini,banyak perubah sikap dari mereka. Dan kau bilang Adinda memuji mereka?" Ustadz Sejin angkat bicara.
"Iya Abii lihat itu mereka sangatlah tampan subhanallah" Jawab Adinda
"ADINDAA!" Ujar Ustadz Sejin pada Adinda
"Yasudah kalau begitu,kami pamit ya Abi,Ustadz. Assalamualaikum" Ucap Yura sembari bersalaman.
"Waalaikumsalam"
Yura dan Adinda pergi dan menghampiri ketujuh pria tersebut.
"Assalamualaikum!" Cetus Yura
"Wa- apa ucapan selanjutnya?aku lupa" Jawab lelaki yang memiliki senyum kotaknya. Yap,dia Taehyung.
"Waalaikumsalam,itu ucapan yang tepat" Ujar Adinda sembari tersenyum pada Taehyung.
"Begitu saja tidak tahu!mau jadi apa kalian,eoh" Ucap Yura dengan nada datarnya itu.
"Kami anak baru disini,jadi wajar saja!" Yoongi angkat bicara sembari menatap Yura.
"Hm perkenalkan nama saya Adinda Tamara. Panggil saja Adinda,anak dari Ustadz Sejin" Ujar Adinda pada ketujuh pria tersebut.
Dan sontak saja ketujuh pria itu menyodorkan tangannya untuk berkenalan.
"Nama saya Seokjin. Manusia tertampan diantara mereka"
"Saya Jimin"
"Haii aku Jungkook"
"Saya Namjoon"
"I'm a good boy Taehyung"
"I'm your hope i'm J-hope panggil saja Hoseok"
"Yoongi"Tiba tiba saja Yura berdiri didepan Adinda sembari menatap pria itu sinis.
"APA APAAN KALIAN INI?INGIN BERSALAMAN?BUKAN MUKHRIMNYA!""Yura,coba turunkan sedikit nada bicaramu ini. Mereka masih baru." Adinda mencoba menenangkan Yura.
"Hei nona,kau ini galak sekali melebihi kegalakan ibuku saat menyuruhku belajar!" Ujar Namjoon.
"Tutup mulutmu! Aku Yura Nindita ANAK DARI PEMILIK PESANTREN KYAI PDNIM!" Jawab Yura memperjelas ucapannya.
"Anak pemilik pesantren tidak ada etikanya" Ucap Yoongi sembari menunjukkan smirk khasnya.
"Diam kau!"
"Omo abang Taehyung dan abang abang yang lain,kami berdua pergi dulu ya😍" Ujar Adinda mengalihkan pembicaraan
"APA DIN?KAU BILANG ABANG PADA MEREKA?ABANG SETAN!ITU BARU JULUKAN YANG PAS" Jawab Yura penuh emosi.
Akhirnya Yura maupun Adinda,pergi meninggalkan ketujuh pria itu.
.
.
.
Dimohon vote commentnya ya bcs,nulis cerita itu bukan cem mesin potokopi yang semenit uda dapet berlembar lembar:)😂💜

KAMU SEDANG MEMBACA
SANTRI BIGHIT
FantasyBigHit : Batas Wilayah Putra Kisah ke tujuh laki-laki yang jauh dari kesehatan rohani. Minimalisnya keimanan membuat mereka jauh dari agama. Namun justru karena kisah mereka yang berbeda mereka dipertemukan satu sama lain dengan cerita yang unik. Ba...