Yoongi POV
Setelah aku menuliskan kalimat yang menggambarkan seseorang terlintas dipikiranku begitu saja,aku berdiri dan bergegas untuk kembali ke kamarku.
Bisa kulihat keadaan pesantren saat malam hari,tidak seram,melainkan seperti hamparan lautan yang begitu luas,lebih luas dari studio fotoku. Pesantren ini sudah berdiri kokoh setelah puluhan tahun lamanya,aku tidak tahu pasti tahun berapakah pesantren ini dibangun.
Sampai detik ini aku tak pernah menyangka aku akan masuk dan tinggal di pesantren ini dalam jangka waktu yang belum aku ketahui,yang jelas tidak cukup 3 tahun.
Sedikit aku ingin cerita pengalamanku saat aku pertama kali melihat pesantren ini sekitar satu tahun lalu.
Flashback mode on
Pagi itu aku sangat terburu buru untuk cepat sampai pada studio fotoku,aku mendapati patner kerja baru dan beberapa model yang ingin aku potret. Namun kenyataannya aku bangun kesiangan,biasanya pukul 07.00 seperti ini aku sudah berada di jalan,namun hari ini aku baru saja membuka mataku. Sungguh sangat ceroboh tuan Yoongi.
Dengan sangat terburu buru aku melangkahkan kaki mungil,ups ralat maksudku kaki pendek ini menuju kamar mandi,tanpa waktu lama,aku keluar dari kamar mandi tersebut dengan bertelanjang dada,dan bagian asetku aku tutupi menggunakan handuk,ya walaupun aku tinggal sendiri di apartemen milikku,aku harus tetap menutupi aset mahalku ini.
Aku mengambil baju putih sebagai pakaian dalam,dan aku memakai kemeja kotak kotak merah maroon kesukaanku dan tak lupa dengan celana jeans,dan satu lagi,tak lupa aku membawa pasangan hidupku,camera.
Aku mengambil kunci mobil yang berada di ruang tv,dan segera aku menancapkan gas keluar dari parkir tempat mobilku.
Pukul 07.15,jalanan selalu padat merapat. "Sial,aku benci macet!" Tak kehilangan akal,aku membelokkan mobil ku kearah gang di sebelah kiriku yang berukuran sedang,karena itu satu satunya jalan pintas untuk cepat sampai pada studio fotoku.
Dan benar saja,jalanan di gang tersebut lengang,tak banyak kendaraan,melainkan rindangnya pepohonan. "Ini baru yang disebut dengan jalanan" ya,aku sangat suka ketenangan,apalagi rebahan. Aku semakin mempercepat laju mobilku dan tak kusangka,dalam gang seperti ini masih ada saja lampu merah. "Shit!"
Aku melirik kearah handphone ku,dan dapat kubaca pesan dari salah seorang model favoritku,jujur aku menyukainya haha,Park Jihyo.
'Yoongi oppa,dimana dirimu?aku dan yang lain sudah menunggumu sejak tadi' pesan singkat yang ditemani oleh 28 panggilan suara tak terjawab itu terpampang jelas di layar handphone ku.
"ARGHH SIAL MENGAPA AKU HARUS BANGUN KESIANGAN SEPERTI INI,EOH?" aku memijat pelipisku dan menolehkan wajahku kearah jendela mobil,tak kusangka di gang seperti ini terdapat bangunan kokoh yang tampak nyaman dan damai.
"Pesantren BigHit?waw,nama pesantrennya unik sekali." Monologku sembari tetap melihat bangunan itu,namun yang merusak pandanganku adalah suara klakson mobil di belakangku yang sudah macet akibat adeganku tadi.
Diin...Diin...Diinn...
'Hey pemuda bodoh,cepatlah jalankan mobilmu itu!'
'CEPAT TANCAPKAN GASMU'Dengan rasa bersalah,aku mengeluarkan kepalaku di jendala mobil,dan melihat kearah belakang dan menunduk nundukkan kepalaku, "mianhe mianhe,"
Tak tunggu waktu lama,aku segera menancapkan gas,dan tibalah aku didepan studio fotoku yang sudah dipenuhi orang orang yang telah menungguku. Untuk kedua kalinya,aku membungkukkan dan menundukkan kepalaku sebagai tanda permintaan maafku pada mereka, "mianhe mianhe,"

KAMU SEDANG MEMBACA
SANTRI BIGHIT
FantasyBigHit : Batas Wilayah Putra Kisah ke tujuh laki-laki yang jauh dari kesehatan rohani. Minimalisnya keimanan membuat mereka jauh dari agama. Namun justru karena kisah mereka yang berbeda mereka dipertemukan satu sama lain dengan cerita yang unik. Ba...