First Love 1.2

929 100 0
                                    

Adinda POV

Saat aku dan Yura sudah berada diatas kasur masing masing,dapat kulihat dari arah kasur Yura,bahwa ia telah tertidur pulas. Berbeda denganku,sudah berulang kali aku coba pejamkan mata ini,namun selalu terbuka begitu saja. Mataku menolak untuk diistirahatkan malam ini.

"Arghh,mengapa seketika aku lupa cara tidur,eoh?"
"Mungkin coba sekali lagi,"

Kali ini,aku mencoba untuk kesekian kalinya,namun hasilnya nihil. Tetap saja tidak bisa. Dengan sangat tiba tiba,saat aku mencoba dengan sangat memejamkan mataku,di pikiranku muncullah sesosok laki laki. Akhirnya aku tahu jawaban mengapa mataku sangat sulit dipejamkan.

"Assalamualaikum abang."
"Ya waalaikumsalam. Untuk apa kau kemari ha?"
"Apa ini?"
"Ini sup. Aku tidak tahu kau akan menyukainya atau tidak,tapi yang jelas anggap saja ini tanda pertemanan kita."
"Tentu saja aku akan menolaknya. Terimakasih sup nya,tapi aku sedang tak ingin makan. Kau saja yang makan,"

Tepat bersamaan pada jam yang menunjukkan pukul 02.00,mataku terbuka dengan sendirinya.
Semua percakapan tadi,terekam jelas dalam pikiranku. Seakan tak ada niatan untuk membuangnya walau hanya satu huruf saja.

"Dindaaa!tidurlah ayo tidur!" Bentakku,pada diriku sendiri.
Tapi tunggu,aku merasa ada yang mendarat di pipiku. Langsung saja aku raba pipiku,dan benar saja "Aku menangis,sial!"
Tak berlama lama membiarkan air mata itu terus menerus keluar,aku menghapusnya dan bergegas tidur. Walau tidak bisa,aku paksakan kali ini.

•••

Dapat kurasakan sebuah cahaya menyinari mataku kini,begitu cerah rasanya.
Namun mataku,memiliki sikap berbanding dengan semalam. Kini,mataku sangat enggan membuka walaupun ada sebuah cahaya yang mengganggu jam tidurku.

"HEY TUKANG TIDUR!BANGUNLAH,INI SUDAH SIANG,JANGAN KARENA KAU SEDANG PERIODE,KAU MALAS!"

Yap,siapa lagi gadis yang selalu membanguniku dengan suara khasnya itu.
"Yura,biarkan aku menidurkan mataku ini sejenak."

"Apakah jam tidurmu semalam kurang?" Tanya Yura yang melembutkan suaranya.

"Aku lupa cara tidur semalam," jawabku dengan suara malas,dan mata tertutup.

"Lupa cara tidur bagaimana kau ini?AH AYOLAH JANGAN SOK MISTERIUS SEPERTI INI!" cetus Yura.

"Sudahlah,orang tak peka sepertimu mana paham isi hatiku saat ini?"

"Yasudahlah,aku akan bersarapan sendiri saja!"

"Ya," jawabku singkat.

Yura POV

Aku meninggalkan manusia sok susah ditebak itu sendiri di kamar. Sejujurnya,aku tahu semalaman ia tak tidur,memikirkan abang tampan yang tak penting itu.

Setelah cukup jauh kulangkahkan kakiku dari kamar menuju tempat makan biasanya,aku bertemu Abi tercinta.
"Assalamualaikum abi,"

"Waalaikumasalam nak, eh btw Adinda kemana?tumben tak bersamamu?"

"Lagi bocan bi,"

"Boker cantik?"

Mendengar tanggapan yang berbau pertanyaan dari Abi,aku pun ingin tertawa namun tak bisa. Akhirnya aku memilih untuk menepuk dahiku sendiri.

SANTRI BIGHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang