Tiga minggu terasa telah dilalui begitu cepat. Kini,ketujuh pria tersebut sudah mulai terbiasa akan keadaan di pesantren ini. Mereka juga sudah mengetahui beberapa hal tentang agama.
"Hei aku lapar," ujar Jimin pada teman temannya yang sedang membersihkan halaman pesantren. Sama seperti hari hari biasanya.
"Kau makanlah saja dulu. Nanti kami menyusul" tutur Namjoon yang menjeda aktifitas menyapunya,sembari mengelap keringat yang bercucuran di dahi mulus miliknya.
"Aniyeo!aku merasa tak enak jika makan duluan,"
"Yasudah tunggulah kami kalau begitu. Kok repot," cetus Yoongi yang tak mau ambil pusing.
"Aniyeo!aku sudah merasa sangat lapar,"
"TUTUP MULUTMU BOGEL!" ucap serentak keenam temannya yang sudah merasa geram pada Jimin yang cerewet.
Jimin yang terkejut,berhasil membulatkan kedua matanya. "Baiklah..."
"...Tae,Jungkook maukah kalian bersarapan bersamaku?" Lanjutnya sembari menawarkan kepada pria yang seumuran dan lebih muda darinya.
"Tapi..aku belum lap-" belum sempat Taehyung menyelesaikan kata katanya yang tinggal 2 huruf saja,Jungkook langsung menyambar part dialog Taehyung.
"KITA BERDUA LAPAR HYUNG!MARI KITA BERTIGA MAKAN." ucapnya tegas sembari menginjak kaki Taehyung untuk tidak berkata apapun. "Sudahlah,makan saja. Lapar atau tidak lapar,jatah ikan kita lebih banyak nantinya. Ingat hyung,banyak sama dengan perfect." Bisik Jungkook pada Taehyung yang masih meringis kesakitan olehnya.
"Baguslah,mari kita makan." Sahut Jimin.
•••
Selama beberapa minggu terakhir,Yura memang jarang menampakkan dirinya di sekitar pesantren. Ia hanya menghabiskan waktu senggangnya mengurung diri dikamar. Lain halnya dengan Adinda sahabatnya. Ia setiap hari menghabiskan waktu senggangnya diluar kamar.
Mungkin bisa ditebak alasannya apa.
Pagi ini,Adinda menunggu Yura di kursi dekat pohon depan ruangan Pdnim sekaligus tempat tinggal Yura.
"Lama sekali anak onta itu," monolognya sembari menunduk bosan.Namun seketika mata dan hatinya kembali ceria kala melihat 3 pria yang sedang bersarapan diruang makan santri.
"Subhanallah..memang jodoh tak kemana."
Tanpa pikir panjang,ia beranjak dari kursi itu menuju sang pujaan. Walaupun sudah tertera jelas dan besar sebuah tulisan 'BATAS SANTRI WATI'.
"Assalamualaikum," ucapan salamnya berhasil membuat ke 3 pria itu terkejut.
"Wa-alaikumsalam" jawab mereka serentak.
"Sedang apa kau disini?" Tanya Taehyung heran.
Dengan menampilkan raut wajah gugup disertai bingung,Adinda terpaksa mengatakan hal bohong. "A-aku?aku hanya ingin menyapamu saja. Ups,maksudku menyapa kalian."
"Jika kau hanya ingin melihat Taehyung,duduk saja disitu," ujar Jungkook dengan sangat ramah dan menunjuk sebuah kursi yang tepat di depan Taehyung.
Seakan mendapat lampu hijau,Adinda langsung saja mendaratkan bokongnya di kursi itu. Bersamaan saat Adinda duduk dikursi itu,Taehyung beranjak pergi meninggalkan ke 2 temannya dan Adinda.
"Aku kan sudah bilang,aku tak lapar. Namun kau," ucapnya sembari menunjuk Jungkook. "Kau telah memaksaku makan agar mendapat jatah ikan yang banyak. Ditambah dengan hadirnya seseorang yang membuat nafsu makanku hilang selamanya." Cetusnya hingga ia benar benar pergi.
Adinda merasa bahwa 'seseorang' yang Taehyung maksudkan adalah dirinya.
"Aku,pergi ya" pamitnya pada Jimin dan Jungkook."Maafkan Taehyung din," ujar Jimin.
"Tak apa. Aku paham"
Kini,Adinda melangkahkan kakinya menuju keluar ruangan itu menuju ke posisi semula ia menunggu Yura.
"HEY!KAU INI TULI ATAU BAGAIMANA?AKU KAN MENYURUHMU UNTUK MENUNGGUKU DISINI!NAMUN SAAT AKU KEMBALI,KAU TAK ADA!" Marah Yura pada Adinda yang sama sekali tak menyahutinya.
"Kau kenapa?muka uda jelek makin ditekuk gitu,""Dia menolak kehadiranku" jawab Adinda dengan pandangan kosong.
"Dia?saha eta teh?yang jelas atuh kalo ngomong teh mulut dilebarkeun!"
"TIDAK TIDAK!AKU TAK BOLEH MENYERAH!ADINDA TAMARA SEMANGAT!" Ujar Adinda dengan tiba tiba. "Aku pergi dulu ya!kau jangan rindu aku ya,"
"DASAR ANEH!" teriak Yura pada Adinda yang dengan secepat kilat meninggalkannya.
"Dia mengapa sih?murung,lalu kembali semangat. Apa disini ada setan yang tengah merasuki gadis sepertinya?" Monolog Yura."Dia seperti itu karena ku." Ujar seseorang yang tiba tiba saja datang dari arah belakang Yura berdiri. Sontak saja,Yura membalikkan tubuhnya untuk melihat seseorang tersebut.
"Karena mu?"
.
.
.Vote comment!💜
KAMU SEDANG MEMBACA
SANTRI BIGHIT
FantastikBigHit : Batas Wilayah Putra Kisah ke tujuh laki-laki yang jauh dari kesehatan rohani. Minimalisnya keimanan membuat mereka jauh dari agama. Namun justru karena kisah mereka yang berbeda mereka dipertemukan satu sama lain dengan cerita yang unik. Ba...