Danger

1.5K 170 23
                                    

"Ada apa ini?" Ucap lelaki bertebuh tegap dan sedikit gempal. Yap,ia adalah Ustadz Sejin yang datang bersama Ustadz Soni yang juga pengurus pesantren sembari memelintir kumis di bagian bibir. Ups,maksud saya diatas bibir.

Bugh!

Satu pukulan terakhir dari Jimin yang membuat Hoseok jatuh terkapar lemas ke lantai.
"RASAKAN ITU!" Ucap Jimin sembari menunjukkan smirk ciri khasnya.

"HEY FATTAH JIMIN SAPUTRA!MAUMU APA HA?LIHATLAH KAU TELAH MEMUKULI TEMAN MU SENDIRI!" Teriakan Sejin mampu membuat Jimin menatap Hoseok iba. Kini,dari hidung seorang Hoseok banyak sekali darah yang keluar akibat pukulan Jimin.

"Kalian berdua,bawa Hoseok ke Unit Kesehatan pesantren!" Suruh Sejin pada Namjoon dan Seokjin.

"Baiklah"

"Dan kau Jimin!ikut aku ke ruangan Bang Pdnim. Kalian berdua juga ikut sebagai saksi!"

"I-iya" Jawab Taehyung gugup.

"Hyung,ini pesantren atau kantor polisi?mengapa harus ada saksi dan sebagainya?" Bisik Jungkook pada Taehyung.

"Sudahlah,ayo ikuti perintah Ustadz Sejin"

-

Ustadz Sejin,Ustadz Soni dan ke 3 pria tersebut sudah berada di depan ruangan Bang Pdim.

"Assalamualaikum" Ujar Ustadz Soni sembari mengetuk pintu ruangan tersebut.

"Waalaikum.." Jawab seorang wanita yang membuka pintu. Ya,dia Yura yang terkejut pada wajah jiimin.
"OMO!ADA APA YANG TERJADI USTADZ?"

"Mari kita masuk dulu,biar aku ceritakan" Ucap Ustadz Soni pada Yura.

Kini,mereka semua tengah duduk di ruangan Pdnim. Ustadz Sejin menceritakan kembali apa yang sudah terjadi tadi.

"Jadi,hanya karena masalah sepele kau tega teganya memukuli Hoseok hingga pingsan?" Tanya Bang Pdnim pada Jimin.

"Ia memancing emosiku" Jawab Jimin.

"Apakah,kau tak bisa mengontrol emosimu?kau ini sudah beranjak dewasa!" Cetus Yura yang memperlihatkan raut wajah kesalnya.

"Sudah tenanglah nyonya Yura,kau baru saja mengisi ulang energimu jangan kau buang buang lagi ya" Ucap Adinda.

Ketika semua orang dalam ruangan tersebut sedang asik berargumen,Adinda malah asik melihat seorang Taehyung dengan menunjukkan senyum manis khasnya. Namun,Taehyung yang menyadari hal itu,ia langsung menutupi wajahnya dengan peci yang ia gunakan.

-

Setelah Yoongi bergegas pergi meninggalkan ke 6 temannya,ia tak tahu harus pergi kemana. Dan yang terlintas di otak Yoongi adalah TIDUR.
Akhirnya,Yoongi kembali ke kamar dan mengunci pintu kamarnya.

"Oh aku bisa mendapatkan ketenangan disini" Monolognya.
Yoongi langsung saja merebahkan tubuhnya dikasur dan mengangkat punggung tangannya untuk di letakkan dibagian matanya sebagai penutup. Saat Yoongi baru saja menutup matanya,ia di buat geram atas suara bising dari santri lain yang berada di luar kamar.

"Iya,disana yang berkelahi!"
"Oiya itu Jimin dan Hosen.."
"Hoseok.."
"Hosen..."
"Hosek hoseok?"
"Ah mari kita lihat saja"

"ARGHHGH!mengapa masih ada saja yang mengganggu tidur seorang Yoongi,eoh?" Cetus Yoongi yang masih memejamkan matanya.

"Siapa tadi yang berkelahi?HO...HO..HOO.." Ujarnya sembari bersenandung hohoho

Akibat senandungnya tadi,Yoongi tertawa sendiri dengan mata yang masih tertutup. "Hahaha sudahlah Yoongi!humormu ini dollar!"

"T-tapi,yang berkelahi..Jimin dan Hoseok?!" Sontak saja Yoongi membelalakkan matanya dan bergegas pergi ke ruangan Pdnim.

SANTRI BIGHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang