3. Mixed Feelings

10.8K 1K 169
                                    

Previous part :
Laki-laki berambut peach disamping Vivian kembali membuka suaranya sembari mengulurkan tangan dengan jari-jari panjangnya. "Kenalkan... Nama saya Kim Seokjin."

Dengan jantung yang berdegup dengan kencang Vivian mencoba untuk terlihat tenang ketika menyambut uluran tangan Seokjin. "Vivian." Jawab Vivian dengan singkat. Kini dia bisa merasakan kehangatan dari tangan Seokjin, mungkin karena tangannya berkeringat dingin karena gugup mendapati dirinya berinteraksi dengan orang yang selama ini hanya bisa dia lihat melalui layar telefonnya. Untuk sesaat Vivian bisa melihat dengan jelas wajah seorang Kim Seokjin yang tanpa cela itu. Struktur wajahnya sangat sempurna. Bibir, hidung, dan dagunya adalah perpaduan yang sangat tidak manusiawi diwajah seorang manusia.

"Aku mengetahui siapa dirimu." Vivian kembali berucap sembari melepaskan tangannya dan mengalihkan pandangannya yang untuk sesaat membuatnya terbuai ketika melihatnya. Dari ucapannya barusan Vivian ingin memberitahukan kepada Seokjin bahwa hal itu adalah penyebab dari sikap anehnya ketika melihat Seokjin tadi. Bahkan mungkin sampai sekarang.

Ada rasa lega yang Vivian rasakan ketika memberitahukan hal itu kepada Seokjin.

Vivian kembali meluruskan badannya, mencoba untuk mengalihkan pikirannya dari sosok gagah yang tengah duduk disampingnya, terlebih dia tidak ingin membuat Seokjin merasa tidak nyaman.


Tidak! Tidak ada satupun orang didunia ini yang tidak akan bergetar hatinya jika duduk disebelah Kim Seokjin, terlebih memandang wajahnya yang membuat semua orang akan menyadari betapa indahnya makhluk ciptaan tuhan itu. Dan walaupun melihat wajahnya sedekat ini, tak akan ada perempuan yang akan merasa pantas untuk bisa meraihnya.

"Kau tau... kau harus merahasiakan keberadaanku dari penggemarku." Seokjin kembali berucap diiringi dengan gesture tangannya. Dia selalu melakukan hal itu jika bicara. "Important business" Lanjutnya yang spontan membuat Vivian tersenyum kecil ketika mendengar kata itu. Important business adalah kata yang selalu BTS katakan kepada orang-orang yang mereka temui dijalan, dua kata yang merupakan penolakan halus kepada orang-orang yang ingin mengambil foto bersama mereka yang terekam disalah satu reality show BTS, Bon Voyage. Dua kata jenius yang diciptakan Jhope.

"Aku tau." Jawab Vivian dengan singkat yang kembali melihat kearah Seokjin ketika dia mengucapkan kata itu. Hatinya kembali bergetar melihat sosok yang tengah mengangkat keningnya menerima jawaban singkat dari Vivian. Bingung. Seokjin terlihat bingung.

Ini adalah untuk pertama kalinya Seokjin bertemu dengan penggemar yang tidak banyak bicara seperti Vivian. Karena biasanya dia akan menerima teriakan-teriakan yang histeris terlebih dahulu sebelum penggemar-penggemarnya berucap Oppa Saranghae... Oppa Marry me... Oppa I Love you...

"Apakah kau Army?" Tanya Seokjin penasaran.

Vivian menarik nafas dengan dalam mendapati pertanyaan itu dan menghembuskannya dengan perlahan. "Aku adalah penggemar dari lagu-lagu kalian." Vivian akhirnya menemukan jawaban yang tepat untuk diberikan.

Seokjin memanyunkan bibir penuhnya mendapati jawaban dari Vivian. Mencoba memikirkan alasan dari jawaban itu. Bukankah semua penggemar BTS adalah Army? Apakah dia tidak terlalu menyukai BTS sehingga tidak melabeli dirinya seorang Army? Dua pertanyaan itu terlintas dipikiran Seokjin.

"Bagaimana dengan lagu favoritemu?" Seokjin kembali memberikan pertanyaan, karena dia semakin dibuat penasaran dengan seorang penggemar yang bukan Army ini, yang tengah duduk mendengarkan pertanyaannya.

"Aku menyukai Awake." Jawab Vivian tanpa harus berpikir panjang. Iya. Lagu itu adalah lagu yang menjadi top list di playlist lagu Vivian. Lagu itu seperti mewakili semua perasaan yang Vivian rasakan. Kesedihan didalam lagu itu adalah hal-hal yang setiap hari Vivian lalui. Didalam lagu itu Vivian bisa mendapati dirinya menangis, tapi dibait-bait terakhir Vivian kembali menemukan kekuatan dari dua kata yang diucapkan Seokjin untuk menghentikan kesedihan setiap pendengar lagu itu. "Don't cry" Kata yang tidak pernah dikatakan seorang pun kepada Vivian, sekalipun ibunya. Mungkin karena Vivian selalu menangis dalam diam, tidak pernah menunjukan kesedihannya kepada siapapun.

MY MI CASA || JIN BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang