EPILOGUE

10.9K 725 133
                                    




Ini memang terasa menyakitkan, mendapati diriku jatuh hanya dalam waktu 3 minggu. Alih-alih membuatnya jatuh cinta kepadaku, akulah yang menemukan diriku jatuh dan mencinta. Jatuh didalam permainan yang aku mainkan dan tanpa sadar mulai mencintai semua hal yang ada didirinya. Aku mencintai semua hal kecil yang dia lakukan, seperti saat dirinya saling mengaitkan jarinya ketika gugup, saat dirinya mengikat rambut panjangnya, saat dirinya menggigit bibirnya ketika mengucapkan kebohongan, saat dirinya bisa membacaku seperti buku, dan saat dia memanggilku Seokjinie.

Sayangnya disinilah aku, menerima konsekuensi dari tugas perusahaan yang aku sesali.

Aku tau aku adalah orang yang jahat disini, aku tau itu dengan sangat jelas. Aku tau aku menyakitinya, sangat menyakitinya. Tapi sayangnya dia tidak tau bahwa aku juga merasakan rasa sakit itu. Dia tidak tau sebesar apa rasa bersalah yang aku rasakan setiap kali aku melihatnya tersenyum mendengar lelucon tidak lucuku, setiap kali dia menatapku dengan mata yang berbinar, mempercayai bahwa takdirlah yang mempertemukan kita ditempat itu. Aku tau rasa egoisku karena mencintainya membuat dirinya jatuh lebih dalam lagi ketika aku mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya. Tapi jujur saja, aku tidak memiliki pilihan lain.

Aku mencintainya dan menginginkan dirinya. Aku ingin melindunginya, tetapi disaat yang bersamaan aku sadar bahwa aku menyakitinya dengan kebohonganku. Dan kebohongan adalah salah satu hal yang sangat dia benci. Jadi bagaimana bisa aku mengungkapkan semuanya disaat aku menjadi salah satu korban dari permainanku sendiri?

Karma. Kata yang tepat untuk menggambarkan kisah kita.

Duduk sendiri dan kembali mengingat kalimat yang aku ucapkan ketika aku menerima tugas itu membuat aku merasa jijik dengan diriku sendiri.

"3 minggu? Aku bisa membuatnya jatuh cinta kepadaku hanya dalam 3 detik."

Hal yang sangat bangsat untuk dikatakan seorang pria dewasa sepertiku bukan? Aku terlalu dibutakan oleh kepercayaan diriku. Aku sadari itu.

Tapi sebagai pria dewasa pula aku mengakui bahwa aku mencintainya. Jika saja saat itu dia datang mengungkapkan fakta itu dengan tangis yang meraung-raung, memaki diriku yang sangat jahat ini, melontarkan pukulan-pukulannya kepadaku untuk melampiaskan rasa sakitnya, mungkin... mungkin saja aku akan memiliki secuil kesempatan untuk menjelaskan semuanya. Sayangnya tidak. Dia datang dengan senyum diwajahnya, dia bahkan mengungkap fakta itu dengan senyuman yang masih terlukis diwajahnya. Dia terlihat sudah mempersiapkan diri menyambut kehancurannya sehingga aku tidak bisa melakukan apa-apa untuk membuatnya tetap tinggal. Terlebih pembelaanku hanya berdasarkan rasa cinta yang aku rasakan kepadanya. Adalah hal yang tidak mungkin baginya untuk mempercayai kata-kata cinta dari pembohong sepertiku bukan?

Jika saja dia tau bagaimana besar rasa rinduku kepadanya. Jika saja dia tau bahwa aku menyesali semuanya. Jika saja dia tau bahwa jika diberi kesempatan untuk bisa mencintainya lagi, aku akan membuatnya menjadi wanita yang paling bahagia didunia ini.

Vivian... maafkan Seokjinie yang bodoh ini.

Seokjinie sangat merindukanmu.





*Jumat 10 April 2020*


Penasaran bagaimana akhir kisah mereka?

Jangan lupa ikutan PO My Mi Casa.

Detail dari POnya sudah dijelaskan di chapter sebelumnya.

Woof you




__________________________________

Update: JUMAT, 3 NOVEMBER 2023


Pinkish... Yang ga mau ketinggalan info PO, atau exclusive ebook dll bisa join di TELEGRAM mypinkishzone ya...  https://t.me/mypinkishzone

Bisa follow INstagram Mypinkish.zone juga.

Thank u...

MY MI CASA || JIN BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang