Prolog

16.9K 1.6K 467
                                    

♪ The instrument being played : Winter Sonata - My Memories ♪♪

~°o°~

Bersikukuh tak ingin memandang ombak, laki-laki itu menutup mata. Menyelami gelapnya memori yang tertanam dalam hati. Mengunjungi ombak rindu tak membuatnya letih digerogoti luka.

Gelenyar benci menguasai separuh hati yang tampak trauma, takkan mampu membuat sosok penakut itu berani melarikan diri. Ia masih betah berlama-lama dirasuki satu demi satu kepedihan.

Ombak mampu mengombang-ambingkan perasaan layaknya gadis kejam yang kala itu menyeringai puas ketika berhasil memecahkan cinta. Sakit yang takkan pernah terlupa.

Memori-memori rancu mendadak terjalin tanpa alur pasti. Laki-laki itu melemparkan puluhan memori yang berkelit rumit pada ombak yang meminta makanan. Tak menyesal, harapannya sekarang hanya satu. Hidup tanpa bayang-bayang sosok bakhil.

Tak ada satupun jiwa manusia menyadari, bahwa ia terlahir kembali dengan hati yang sepenuhnya beregenerasi. Tak akan ada lagi laki-laki manis penuh lelucon garing. Ia sudah mati terseret gelora ombak.

Mata hitam pekat tak berujungnya terbuka, menatap tajam gelombang yang ombaknya juga mengguncang problematis rasa. Senyum miring segera terpampang ketika dia berucap, "Welcome to the pieces of heart, that can't be united."

Seolah mengerti penuturan itu, ombak semakin gencar berebut jalan seakan hendak meminang hati yang sepenuhnya mati.

He's come back~

Antares, back to the reality!
.
.

.
Tersenyum dingin, Antares mulai merencanakan skenario hidup baru. Fokus mengejar mimpi yang sempat ia nomer duakan, menentang semua cerita bohong yang berada di luar jalur lalu hidup dengan aturan tegas yang diciptakannya sendiri.

Hendak melangkahkan kaki menjauh dari bibir pantai, teriakan emosional dari seorang gadis membuat langkahnya terhenti. Ia menoleh ke samping kanan. Ada seorang gadis dengan rambut panjang terurai menutupi wajah sedang berdiri putus asa sambil membuang kedua alas kakinya yang berwarna pink.

"COWOK BRENGSEK! BERHENTI BUAT GUE MERASA BERSALAH!"

Dalam hidup ini tidak hanya diri kita sendiri yang memiliki rasa putus asa dan sakit hati.

Selama ini matanya dibuat buta.

"Semua yang gue mau udah ada dalam genggaman tangan, jadi gue minta tolong, MAAFIN GUE! JANGAN DENDAM SAMA GUE, ANTARES!"

Merasa namanya disebut-sebut, Antares menaikkan satu alis. Apa dirinya mengenali gadis itu? Apa 'Antares' yang dimaksud adalah Antares dirinya?

Menyipitkan mata, ia mengamati sesosok gadis yang berdiri tak jauh darinya. Angin menerpa rambut yang menutupi wajah dan membuat wajah gadis itu sepenuhnya terekspos.

Antares mengernyitkan alis.

Bukankah dia Gris, artis atau influencer, atau apalah itu namanya, yang baru-baru ini sedang naik daun? Apa yang dilakukannya di sini sambil meneriaki nama 'Antares'?

Mengendikkan bahu acuh, cowok itu berbalik pergi. "Bukan gue, kan yang dimaksud?"

~°o°~

A/n :

Selamat malam bagi jiwa-jiwa lapuk yang selalu digantung sama aku.

Aku mau minta maaf sebesar-besarnya buat readers setia #FS karena dari dulu sampai detik ini sering aku gantungin.

Mulai tanggal ini, bulan ini, tahun ini dan detik ini, aku menyatakan deklarasi bahwa aku berkomitmen menamatkan cerita Fearfulove Scenario pada akhir bulan.

Entah bulan ini, atau bulan Desember, atau bulan berikutnya hahahahaha

Makasih banyak buat yang masih menunggu update dari aku ya.

Maaf kalo aku nge-ghosting *ga deng

Karena aku seneng udah 80k yang baca, aku akan publish ulang semua chapter Fearfulove Scenario karena ingin kalian mengingat alurnya.

Dan yang paling penting, aku ada nyelipin beberapa chapter baru sebagai pembangun cerita yang penting kalian baca.

Jadi, kalo aku minta kalian baca ulang masih mau nggak? Hehe

Ada yang kenal sama aku? Ga ada? Ya udah kenalan dulu yok wkwk
Follow instagramku @dindaryne
Follow juga akun wattpad pribadiku dindaryne

Komen yok biar aku semangat dan nggak diculik orang kemudian hilang lagi

Fearfulove ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang