Siap ga siap harus siap😂 Jadi, apa kalian siap?
•••
Now Playing : We The Kings ft. Elena Coats - Sad Song
•••
"Adalah asa yang tak mampu menjadi rindu kala rasa membelenggu menjadi potongan-potongan angan, yang mampu terus mengagumi tanpa meminta lebih."
~°o°~
Antares duduk santai di atas motor. Di sampingnya ada Avindar dan Jino yang memperdebatkan gebetan mereka. Jam kosong membuat ketiganya bisa bernapas bebas walaupun hanya sebentar. Setiap hari diberi tugas, tumpukan nilai harus dibenahi, dan ulangan dadakan membuat napas mereka putus-putus. Selama ada kesempatan, memang harus dinikmati.
Suasana sekolah ramai banyak kelas jam kosong karena guru rapat. Diam-diam ketiga cowok itu mencari ketenangan di area parkiran sekolah. Pikiran Antares berkelana pada cewek cupu yang hari ini sudah menang banyak darinya.
Kemenangan pertama yang diraih dengan nyali pas-pasan Clara, kepala mahalnya dijadikan target kaleng minuman. Kedua, dengan seenak jidat cewek itu menyentuh wajahnya dengan tabokan keras. Ketiga, ia tidak memiliki kesempatan untuk membuat takut Clara agar tidak lagi macam-macam dengannya.Cewek itu membunuhnya tiga kali. Triple kill!
Antares mendengus tiap kali teringat. Hanya karena masalah seperti itu, harusnya cewek berambut keriting panjang yang berantakan itu tidak pantas mengacaukan pikirannya.
Banyak hal rumit dalam hidupnya yang bahkan belum bisa teratasi saat ini. seperti kapan phobia-nya sembuh? Kapan dirinya bisa bercerita perihal phobia ini pada kedua temannya? Kapan orang tuanya bisa menerima kenyataan bahwa anaknya ini memang tidak bisa diharapkan? Oke, lupakan yang terakhir.
"Kalo dihitung dari dua bulan terakhir mah bejibun cewek yang pengen tau nama gue," ujar Jino sok kegantengan. "Tebak, gue dapet berapa kecengan hari ini?"
Melihat seringai Jino, Avindar membuat gerakan seolah ingin muntah. "Lo itu harusnya bangga kalo udah bisa nemuin satu cewek, dan lo pengen banget setia sama dia."
Jino menatap Avindar tidak suka. "Lah daripada elo sama Antares. Suka sama satu orang yang sama, tapi enggak ada yang mau berjuang."
Sontak Antares menatap Jino sambil menggeleng pengertian. "Sakit lo."
"Sehat gue, Bang! Abang enggak perlu khawatir, enggak perlu tanggung jawab juga!"
Avindar terkekeh. "Reta itu anak temen nyokap gue. Pernah deket seminggu, itu pun gara-gara perjodohan gila yang diusulin nyokap. Karena nggak cocok, mereka juga nggak kejar-kejar perjodohan itu lagi." Ia melirik Antares sambil menahan senyum. "Kalo Super Kutub ini mau deket sama Reta, jadian cuma masalah waktu aja. Reta suka banget sama dia."
Antares menggeleng. "Gue cuma suka dia pinter basket." Ia tidak berbohong. Kenyataannya memang demikian. Reta pandai bermain basket dan kemampuannya selalu menarik perhatian Antares. Kalaupun ia menyukai Reta, jadi apa? Ia tidak akan bisa menjalin hubungan walaupun terkadang perhatian Reta saat latihan basket membuatnya sedikit tergerak. Namun ia hanya kagum tidak lebih.
Jino mendengus. "Artis aja gak bisa buat lo tertarik. Nggak heran, sih. Tapi kenapa sih lo nggak pernah mau liat wajah cewek-cewek? Lo napsuan apa? Atau lo hijrah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fearfulove Scenario
Teen FictionWelcome to the pieces of heart that can't be united~ Bukan keinginan Clarabella Rosagris terkenal sebagai aktris pendatang baru tetapi dengan cap pansos! Tak ingin berlarut-larut dalam skandal kontroversional bersama seorang aktor, ia berusaha menik...