Bagian 16

77 13 1
                                        

Maaf:(

Pranggg....

Suara piring pecah terdengar nyaring ditelinga Devon,Devon yang berada dalam kamar nya merasa kesal. Ia membuang nafas nya dengan kasar. Ya itu pertengkaran antara ayah dan ibunya,Devon sangat bosan mendengarkan semua ini. Setiap kali ibunya pulang pasti mereka berdua bertengkar.

"Ngapain kamu kesini lagi!!" Tegas Alan dan mengepalkan tangannya.

"Ngapain? Ya pulang lah ini kan rumah aku" jawab Santi santai. Ya Santi adalah ibu Devon.

"Sudah aku bilang ini bukan rumahmu lagi!! Dasar PELACUR!" emosi Alan tidak terkendali,kata-kata ini lah yang dari dulu ingin dia ucapkan kepada istri nya.

Santi tercengang " Apa pelacur? Hahaha, emang emang aku pelacur. Kenapa?! Gak suka?!" Dan ia tertawa lepas.

Devon yang ternyata mendengarkan pertengkaran itu pun akhirnya meneteskan air matanya. Air mata itu untuk ayahnya karena ia merasa kasihan kepada nya. Seorang Ayah yang gigih mencari nafkah untuk anak dan istrinya, tapi apa?! Istri nya malah bercumbu dengan orang lain.

Alan memegangi dadanya karena merasa sesak "Dasar istri gak tau diri!. Pergi kamu dari sini. Ini bukan tempat mu!!. Au aaa"

Devon yang melihat ayahnya kesakitan pun langsung lari menghampiri nya.

"Ayah...." teriak Devon

Santi memutar bola mata nya malas "Gitu aja udah serangan jantung. Mending pergi daripada ngurusin orang penyakitan" Santi tersenyum sinis.

Devon mengepalkan tangannya dan ia mengambil foto Santi. "Oh gitu anda gak punya harga diri banget. Suami lagi kerja keras untuk anda,anda malah selingkuh" ucap Devon dan melempar foto santi sampai terpecah belah.

Santi membuang nafas nya kasar dan meninggalkan rumah itu. Devon tidak mengejar santi,ia kembali ketempat ayah nya yang sedang merasakan sakit di dada nya.

Devon menggenggam tangan ayahnya "Ayah... Ayah jangan pergi,Devon masih butuh ayah" air mata Devon mengalir deras di pipinya.

Alan tersenyum "A...a...ayah gak akan pergi Dev,ayah akan selalu ada disamping kamu. Jangan nangis,ayah gak akan kemana mana. Oh ya Dev jangan cari perempuan seperti ibu mu itu,cari perempuan yang benar-benar mencintaimu gimana pun keadaan mu. Hehe jangan lupa besok adik mu pulang,jangan lupa tersenyum hari i...i...nii" Ucap Alan dengan terbata-bata.

"Ayah...ayah...ayah bangun,Devon gak mau ditinggal ayah...AYAHHHH" Teriak Devon dan menggoyang-goyangkan tubuh Alan dengan keras.

Devon menangis tersedu sedu karena ia tidak menyangka kalau ayah nya pergi begitu cepat meninggalkan nya. Dan kini Devon hanya tinggal bersama adiknya yang besok pulang dari Amerika.

Keesokan harinya Devon meminta warga setempat agar tidak memakam kan ayah terlebih dahulu karena adiknya belum sampai rumah. Setelah menunggu satu jam lebih akhirnya adik Devon pulang. Dean Alantariksa ya itu lah adik Devon yang beda 2 tahun saja.

Dean sudah mengetahui bahwa ayahnya meninggal dunia akibat serangan jantung dari Devon. Dean turun dari taksi dan langsung berlari tanpa mengambil barang-barang nya yang masih didalam taksi.

"AYAHH..." Teriak Dean histeris ia langsung memeluk sang ayah.

"A...ayah bangun ini Dean pulang yah,Dean bawa baju yang ayah mau,Dean juga bawa oleh-oleh banyak buat ayah sama kak Devon" Ucap Dean.

CRAZY BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang