"Lo jahat Dev" ucap zahra
"Gue emang jahat baru tau lo,sebenarnya gue gak jahat. Lo nya aja yang kebaperan." ketus Devon
"Gak ada rasa sayang dan cinta jika lo ngasih gue harapan,kenyamanan,dan perhatian. Tapi apa!! Lo pergi gitu aja dan gak tanggun...
Handphone Zahra bergetar,hari ini handphone Zahra bener-bener rame padahal gak ada angin gak ada hujan. Siapa lagi kalo bukan 4 sahabat nya yang super duper Sengklek.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hmm gue ke toko buku mau beli novel apa yah" pelan Zahra. "Udah lah nanti apa yang ada" ucap Zahra.
Zahra baru mau matiin handphone nya tiba-tiba ada yang nelfon dan itu yang nelfon Devon..... Tanpa basa basi Zahra menolak nya. Nih anak ngapain sih pake nelfon segala lagi Batin Zahra.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tanpa Zahra sadari ia tersenyum dan pipinya memerah. Baru kali ini ada cowo yang bikin gue senyum-senyum gak jelas batin Zahra.
🦄
Karena kemarin udah janji 5 Queen Sengklek itu pergi ketoko buku. Dan gak tau darimana Naura ikut padahal gak ada yang ngajak. Ya gitu lah sifatnya Naura seru sih tapi aneh suka gaya-gaya gak jelas gitu,petakilan banget sumpah.
"Nau lo ikut?" tanya Zahra "Ya kalo gue disini berarti gue ikut lah ra" jawab Naura sambil ngaca.
Nih anak kalo udah ketemu sama kaca gak bakalan lepas tug muka dari kaca. Dikit-dikit ngaca,padahal udah cantik. Anehnya tuh orangnya gak pede an. Padahal sering malu-maluin.
"Nanti lo disana jangan malu-maluin yah" pesan Zahra dan diikut yang lainnya.
"Iya ih bawel banget sih. Tenang aja nanti disana gue bakalan anggun kaya tuan putray" seru Naura belum lepas dari kacanya.
"Ya udah kuy berangkat jan ngoceh mulu" ucap Lala.
"Yuk gas" seru vira,abel,aufa dan naura bersamaan. Zahra hanya tersenyum melihat kelakuan sahabat nya.
🦄
Setelah sampai ditoko buku mereka berenam mencar. Ada yang ke buku non fiksi dan fiksi. Zahra,Aufa,Vira,Abel, dan Lala menuju ke buku khusus fiksi. Gak tau tuh Naura ke non fiksi sendiri terlalu rajin.
Bruk... "Eh maaf kak" ucap Naura akibat menabrak seseorang cowo yang sedang membawa buku.
"Eh ya gak papa" jawab cowo itu dan mengambil bukunya yang berserakan di lantai. Naura merasa gak enak dan membantunya.
"Sini kak aku bantuin" Ucap Naura dan membantunya. Cowo itu hanya tersenyum.
Saat mereka sibuk membereskan buku itu,dan....yap tangan Naura dan cowo itu bertemu dan menempel. Naura memandangi cowo itu dan cowo itu membalasnya. Mata mereka bertemu. Jantung Naura seperti sedang maraton.
"Hello..." cowo itu membuyarkan lamunan Naura.
"Eh...eh..iya kak" ucap Naura gugup.
"Lo gak papa kan?" tanya si cowo.
"Enggak papa kok kak" jawab Naura masih gugup.
Cowo itu berkata sambil bangkit "Ya udah gue pergi dulu yah" Naura hanya mengangguk. Setelah cowo tersebut tidak keliatan lagi dari hadapan Naura,naura kaya cacing kepanasan.
"OMG!! Ganteng banget...gue lupa lagi gak kenalan aduh..." seru Naura.
"Naura...lo dimana cepetan kita udah mau pulang" teriak Lala ya gak kenceng-kenceng amat sih kan gak boleh berisik.
"Iya ih bawel banget sih" Jawab Naura. Dan pergi menuju tempat dimana Zahra,Aufa,Vira,Abel,dan Lala.
🦄
Hujan deras membasahi bumi. Disebuah balkon rumah yang sangat mewah terdapat seorang gadis sedang menikmati secangkir teh hangat,yah dia adalah Zahra. Sambil menikmati teh nya Zahra menulis di buku diary nya yang bergambar kuda poni.
Tuhan...
Rasa nyaman ini mulai tubuh dihatiku Padahal aku berusaha untuk menahannya,tapi entah kenapa rasa nyaman ini semakin hari semakin membesar.
Tuhan...
Jika dia memang untukku dekatkanlah dia padaku. Jika dia bukan untukku kumohon jauhkanlah dia dari hidup ku.
By zahra Almera
cieee yang udah nyaman.... Gimana yah lanjutannya. Sebelum itu jangan lupa vote and coment 😘