CRAZY BOYFRIEND

Bagian 17

Jangan takut:)

Hari ini adalah hari yang begitu melelahkan bagi Devon. Ia sempet dihukum gara-gara telat,mau tidak mau Devon menjalankan hukuman tersebut.

Devon mengusap keringat yang ada di kening nya dengan gusar. Benci dihukum tapi tetep aja lakuin ya itulah Devon.

"Nih" seorang cewek menyodorkan air mineral dingin. Tanpa melihat wajah cewe tersebut Devon langsung mengambil air itu dan meminum nya.

"Ahh thanks ya"

Devon menutup botol air mineral tersebut dan melihat kearah orang yang memberi kan air itu,Devon terkejut ternyata cewe itu adalah Tiara si cabe-cabean. Dengan refleks Devon meludah.

"Cuhh. Kalo gue tau ini dari lo gak bakal gue minum anjir" Devon membanting botol mineral itu dengan keras.

Tiara berdecak kesal "kenapa?"
"Karena yang dikasih sama lo itu najis" Devon meninggalkan Tiara yang memendam amarah nya.

🦄
"Lala..." panggil Zahra
"Hmmm"
"Besok Devon ultah yah?"
"Iya terus??. Ohh apa jangan-jangan lo mau ngado yah,hayo lo ngaku. Udah lah jangan nutupin perasaan lo,lo sebenarnya udah punya rasa kan sama Devon,ngaku lo" goda lala

Zahra tersenyum dalam hati bener la kata lo gue udah punya rasa sama Devon tapi kayaknya gue gak pantes buat Devon.

"Ehh enak aja lo mana mungkin gue suka sama kutukupret itu najong tau gak" elak Zahra.

Lala tertawa "Udah lah ra gak usah gengsi gitu gue tau kok isi pikiran lo"
Zahra melotot "Lo bisa baca pikiran orang la?'

"Hehehe enggak gue cuman asal nebak" cengir lala
"Yaelah gue kira lo bisa" kesal Zahra.
Lala tersenyum "terus lo mau ngado apa?"
"Gue?ngado Devon?  Buat apa coba"
"Jahat banget sih lo ra,kasihan lo Devon. Dia rela jadi supir pribadi lo"
"Gue ucapin selamat ulang tahun aja lah gak usah pake kado-kado an segala ribet tau gak"

Zahra meninggal Lala yang sedang tidak percaya atas kelakuan Zahra. Sumpah hatinya terbuat dari apa sih semua cowo ditolak oleh Zahra. Pantes aja dibilang Queen jutek:(.

🦄

Zahra sedang ada disebuah cafe yang biasa disebut cafe hitam karena semua nya serba hitam. Selain unicorn Zahra juga suka desain yang berwana hitam. Zahra memesan cappuccino dingin kesukaannya dan roti Maryam campur coklat.

"Eh Zahra. Lagi ngapain" tiba-tiba ada Nebula dicafe itu dan duduk disamping Zahra.

Jujur Zahra paling takut jika bertemu dengan Nebula,karena dia suka membentak bentak. Zahra tidak suka dibentak,sekali dibentak dada Zahra merasa sesak dan sakit.

"Kok diem aja sih gak jawab pertanyaan dari gue" posisi Nebula semakin dekat dengan Zahra.

"Bisa gak sih gak usah deket-deket"
"Widih bisa gak sih gak usah galak-galak" Nebula tersenyum

Cup... Nebula mencium pipi Zahra. Zahra melotot kearah Nebula.
Plakk!!! Zahra menampar pipi Nebula sangat keras.

"APA MAKSUD LO KEK GINI KE GUE EMANG GUE CEWE APAAN SEENAKNYA AJA LO CIUM" mata Zahra memanas tidak bisa ditahan lagi Zahra mengeluarkan air matanya begitu deras.

"Dasar cengeng gitu aja nangis" Nebula tertawa lepas.

Malu ya ini yang sekarang dirasakan oleh Zahra,gimana gak malu semua orang yang ada dicafe tersebut melihat kejadian itu. Zahra ingin pergi dari tempat ini tapi kakinya lemas tak berdaya.

"Oh jadi gini caranya lo nyakitin cewe" ucap Devon yang entah datang dari arah mana.

"DASAR PENGECUT!!!" tanpa basa basi Devon mendaratkan pukulan dirahang Nebula.

Nebula jatuh tersungkur dan memegang sudut bibirnya yang mulai keluar cairan kental berwarna merah. Semua orang yang ada didalam cafe terkejut apa yang dilakukan Devon. Bahkan tidak ada yang berani menghentikan ulah Devon.

Devon mengangkat kerah Nebula "Gue udah bilang sama lo kan jangan sakitin Zahra. Kalo lo sakitin Zahra ini akibatnya"

Bug...bug...bugg...
Tiga kali pukulan Devon mendarat diperut Nebula. Devon meninggalkan Nebula yang tidak berdaya dan merangkul Zahra agar keluar dari cafe ini.

Zahra sampai sekarang masih nangis walaupun sudah ada Devon di sisi nya. Devon yang tidak tega melihat Zahra menangis terus,ia pun memeluk Zahra dengan erat.

"Udah gak papa"
"aku takut Devon,aku takut" Ucap Zahra disela sela tangisnya.

Devon melepaskan pelukannya "Jangan takut ra ada aku disni. Kalo kamu diginiin lagi sama nebuluk bilang sama aku yah." Devon tersenyum.

Zahra hanya mengangguk paham apa yang dibilang Devon barusan.

"Dah ah jangan nangis mulu kan jadi jelek senyum dong" Devon mengangkat bibir Zahra agar tersenyum.

"Hmmm. Iya iya" Zahra pun tersenyum. Makasih von kamu yang selalu ada buat aku dalam keadaan apapun Batin Zahra.

Come back nih yee🕊
Maaf ya baru bisa up lagi
Maaf juga kalo ada yang typo😁
Intinya mah jan lupa vote and coment dibawah ini👇👇👇