14

148 25 9
                                    

Vommet juseyoo..

Hehe aku up nya udh bebas soalnya hp nya udh baliiik. Alhamdulillah nilai aqu naikkk ualala rankingnya juga naik tapi bukannya bahagia justru aqu stress gitu😂😌//ngerti gak sih?// krn takutnya smester depan itu turun drastis dan hpnya di ambil lagiii gitu. Takut aqu tuuh. Mana udah naek kelas 9 lagi😌. Paham kan perasaan aqu?

Eh?! Malah curhat. Bowo amat lah.







I Love you,,, Would you be mine, Ji?.." tanya Guanlin pada Jihoon yang menatapnya dengan tatapan tidak percayanya.

Jihoon sangat terkejut. Jadi, selama ini.. Guanlin menyukainya, begitu? Jika boleh jujur, sebenarnya ia juga menyukai Guanlin. Hanya saja, ia tidak ingin menaruh harapan lebih pada Guanlin. Jadi ia berusaha bersikap seolah tidak memiliki perasaan apapun pada lelaki jangkung di hadapannya ini.

Tapi ternyata? Guanlin juga menyukainya..

Jihoon memikirkan jawaban apa yang akan ia berikan pada Guanlin. Ia ingin mengatakan 'iya' tapi ia ingat tentang.. Penyakit yang dideritanya. Ia tidak ingin Guanlin kerepotan, kesulitan, atau khawatir padanya. Ia tidak ingin menyusahkan Guanlin. Dan,,, ia tidak ingin Guanlin bersedih jika saja...

Ia pergi.

Tapi bolehkan Jihoon egois? Bolehkah ia menepis semua kemungkinan buruk yang akan terjadi? Bolehkah Jihoon tidak memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya? Bolehkah?

Jihoon menarik napas sejenak lalu menghembuskannya perlahan kemudian menatap Guanlin yang sedari tadi menunggu jawabannya.


"I'm your's" jawab Jihoon sambil tersenyum pada Guanlin.

Guanlin?? Ia membulatkan matanya tidak percaya. Jihoon menerimanya?! Sungguh?!!

"kau.. Serius?"tanya Guanlin sambil terus menatap Jihoon dan hanya diangguki oleh Jihoon sambil menunduk(malu)

Guanlin bangkit dari kursinya dan beranjak untuk memeluk Jihoon.

"aku janji ga bakal ngecewain kamu.."

"ga usah janji.. Buktiin aja..kkk" kekeh Jihoon di pelukan Guanlin

Mereka pun melepaskan pelukan mereka karena makanan mereka sudah datang. Dan diakhiri dengan mereka yang makan siang sambil Guanlin yang terus menggoda Jihoon.


ㅡ//ㅡ


"Ji.." panggil Guanlin. Sekarang mereka sudah di perjalanan menuju apartement Jihoon.

"hmm?" jawab Jihoon sambil menoleh pada Guanlin

"jadi sekarang kita ngomongnya jangan pake lo-gue yah?"

"kan tadi udah dibahas soal ini?" tanya Jihoon balik

"yaaah.. Cuma mau mastiin" jawab Guanlin

"iya iyaa ngomongnya sekarang bukan lo-gue tapi aku-kamu. Puas?" tanya Jihoon sambil terkekeh

"iya sayang kuu"jawab Guanlin membuat Jihoon geli

"aku lebih suka kamu kayak gini.." ujar Guanlin lagi

"kayak gini maksudnya?" tanya Jihoon bingung

"kayak gini.. Lebih banyak senyum, ngomong gak ngirit, sering ketawa." jawab Guanlin sambil tersenyum lembut pada Jihoon

Senyuman Jihoon perlahan luntur.

"kalau boleh jujur.. Itu emang udah sifat asli aku.. Cuma ketutup aja ama sifat yang sekarang.."lirih Jihoon

UNTITLED | PANWINK GUANHOON (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang