3

257 40 16
                                    

Vomment juseyooo





Jangan jadi sider yaaaaaahh









Ehe.




Guanlin membaringkan Jihoon di ranjang ruang kesehatan. Sungguh ia sangat panik sekarang. Jihoon belum membuka matanya. Ia mencoba membangunkan Jihoon dengan menepuk pipinya.

"Ji? Jihoon? Bangun dong ih!"

Petugas ruang kesehatan -kakak tingkatnya- datang dan memeriksa keadaan Jihoon.

"gimana kak? Gak kenapa napa kan??" tanya Guanlin khawatir

"sepertinya dia tidak apa apa. Cuma karena kepalanya terhantam bola basket jadi dia pingsan" jelas kakak tingkat Guanlin

"yaudah.. Makasih kak.." Guanlin membungkuk sopan lalu kakak tingkatnya itu keluar dari ruang kesehatan.

Guanlin mendudukkan dirinya disamping ranjang Jihoon. Menatap wajah damai Jihoon.

'gue bakal berusaha buat dapetin lo Ji.. Walaupun lo cuek, dingin, ga banyak ngomong.. Tapi gue yakin, pasti lo juga punya sisi lain yang lebih baik, perhatian, dan.. Cerewet. Karena kalau dilihat lihat, kau itu seperti menyembunyikan sifat aslimu dari orang lain. Dan gue bakal berusaha buat ngembaliin lo yang dulu,, walaupun gue belum tau caranya' batin Guanlin

Guanlin tersenyum menatap Jihoon. Sepertinya ia tidak akan pernah bosan untuk menatap Jihoon seperti ini.

"eungh,," lenguh Jihoon. Perlahan matanya mulai terbuka dan menyesuaikan cahaya yang menerobos memasuki indra penglihatannya.

"Ji? Lo udah sadar??" tanya Guanlin

"hmm" Jihoon mengangguk pelan  kemudian sedikit meringis membuat Guanlin terkejut.

"kenapa?! Ada yang sakit?!" panik Guanlin

"Kepala gue sakit,,, dikit."

"yaudah kita ke rumah sakit aja ya? Daripada kepala lo sakit mulu?" tawar Guanlin

"gak, gak usah. Gpp kok. Bentar lagi juga bakal berenti." tolak Jihoon

"beneran nih? Gapapa beneran kan?" sebenarnya Guanlin ragu. Sangat ragu. Jihoon itu sangat pandai menyembunyikan sesuatu.

"iya gpp kok. Beneran" jika boleh jujur, semua yang ia katakan itu bohong. Sebenarnya kepalanya sangat sakit sekarang. Seperti ada sesuatu yang menimpanya. Terkadang itu berdenyut nyeri sehingga membuatnya meringis kecil.

"yaudah kalo gitu lo pulang aja yah? Gue yang anterin lo"

"gak usaaah.. Lagian gue bawa motor, masa motor gue ditinggal disini?"

"udah gampang itu mah. Nanti gue yang bawa balik ke rumah lo."

"gak usah. Ngerepotin."

"gak! Gak ada penolakan! Ayo bakal gue anter pulang. Bentar Gue ambilin tas lo dulu, oke?" baru Jihoon akan menilak lagi, Guanlin sudah terlebih dahulu berlari kearah kelas mereka.

Jihoon memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit secara tiba tiba. Jihoon sampai menitihkan airmatanya.

"hiks..sakit banget astagaa.. hiks.."

"Ji, nih gue udah baw- Ji!! Lo kenapa?!!" Guanlin yang baru saja datang setelah mengambil tas Jihoon, terkejut saat melihat Jihoon menangis memegangi kepalanya.

Untuk pertama kalinya ia melihat Jihoon menangis.

"hei! Lo kenapa?! Sakit banget ya?! Kerumah sakit aja yok?!!" Guanlin menjadi lebih panik sekarang.

UNTITLED | PANWINK GUANHOON (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang