Chapter 9 - Park.

1.2K 102 0
                                    

"OH NO I'M LATE!"

Vanessa langsung melompat dari tempat tidurnya setelah melihat jam. Dia sudah memasang alarm sebelumnya, tapi ia tidak terbangun sama sekali.

Secepat kilat ia berganti pakaian. Setelah selesai, Vanessa berlari keluar kamar untuk mencari sepatunya.

"Kamu sedang apa?" tanya Yura.

"Telat udah telat," gumam Vanessa tanpa mempedulikan Yura.

Yura malah tertawa kecil melihat tingkah Vanessa.

"Audisinya masih 3 jam lagi," kata Yura.

"Iya audisinya masih 3 jam lagi tapi aku terlam-"

Vanessa langsung menoleh, "Eonni tidak bilang seperti itu tadi malam!" protes Vanessa.

Yura tertawa melihat reaksi Vanessa dan meminta maaf, lalu mengajak Vanessa untuk sarapan. Setelah sarapan, Yura segera membantu Vanessa bersiap karena dia harus sudah sampai minimal 30 menit di BigHit sebelum acara dimulai.

Yura hanya membantu Vanessa merapikan rambut dan merias wajahnya sedikit. Masalah pakaian Yura tidak ingin mengubahnya. Ia membiarkan Vanessa menjadi dirinya sendiri.

Dengan baju kaos hitam lengan panjang yang dilapisi sweater hitam, sepatu kets putih dilengkapi celana hitamnya, Vanessa siap untuk berangkat. Tak lupa topi hitam yang bertengger di kepalanya sebagai tambahan.

Vanessa diantar Yura menggunakan mobilnya agar lebih cepat sampai. Jika terlambat pada audisi pertama maka Vanessa bisa mendapat pandangan buruk.

"Nama panggung kamu jadinya Stella?" tanya Yura. Vanessa mengangguk. "Nama Korea kamu apa? Kaka lupa." tanya Yura lagi. "Park Jikyeo."

Yura menoleh sebentar pada Vanessa lalu kembali fokus pada jalanan. "Kamu pake marga nenek?"

"Terus make marga siapa kalo bukan marganya nenek?" Yura tertawa kecil mendengar jawaban Vanessa untuk pertanyaan bodohnya.

Yura hanya mengantarkan Vanessa sampai depan gedung, dan membiarkan Vanessa melanjutkan semuanya sendiri.

"Hwaiting*!" ucap Yura sebelum meninggalkan Vanessa.
*Semangat!

Vanessa menghela nafasnya sebelum melangkahkan kaki kedalam gedung. Ia berjalan menuju meja resepsionis untuk bertanya.

"Chogiyo*," ucapnya. Resepsionis disana sedikit terkejut ketika melihat Vanessa.
*Permisi.

"Selamat datang, apa yang bisa kami bantu?" tanya resepsionis.

"Saya peserta audisi girlgroup, kemana saya harus pergi?" tanya Vanessa.

"Nama anda siapa?" tanya sang resepsionis sambil mengecek computer. "Vanessa Auristella," jawabnya.

Setelah mengecek keberadaan nama Vanessa, resepsionis tersebut memberikan sebuah kartu tanda pengenal kepada Vanessa. "Anda bisa ke ruangan yang ada di lantai dua. Setelah naik lift yang disana, anda bisa belok kiri menuju ruangan yang ada di ujung lorong. Lalu anda bisa memberikan kartu ini pada staff yang ada disana untuk mendapatkan nametag anda," jelas staff itu.

Vanessa mengangguk, "Kamsahamnida*," ucapnya lalu menerima kartu tersebut.
*Terima kasih.

Vanessa membuka topi yang ia gunakan ketika sudah berada di dalam lift. Seseorang masuk kedalam lift ketika Vanessa menyisir rambutnya menggunakan tangan. Vanessa tersenyum tipis kepada orang itu untuk menyapanya.

Dari pakaiannya, Vanessa menyimpulkan kalau dia juga seorang trainee*.
*Peserta pelatihan.

Vanessa hanya diam selama berada di dalam lift, begitu juga orang yang ada di dalam lift bersama Vanessa.

IDOL [HIAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang