Chapter 3 - Sent!

1.6K 113 11
                                    

Sudah dua minggu berlalu sejak seleksi paduan suara dilakukan. Vanessa tidak menyangka dirinya lolos pada urutan pertama. Siska yang berada dibawah peringkat Vanessa sekarang tidak lagi mengganggunya dan teman-temannya.

Tapi Vanessa tidak pernah datang untuk latihan paduan suara selama 3 minggu. Ini membuat namanya nyaris tercoret dari daftar anggota.

Vanessa tidak peduli. Bahkan, jika dalam sebulan dia tidak kunjung dikeluarkan maka dia akan mengundurkan diri.

"Masa bodo sama ekskul, kalau bukan karena tantangan Siska ogah gue ikut," jawab Vanessa ketika ditanya Agil.

Agil menggelengkan kepalanya, heran dengan tingkah sahabatnya ini. Sejak dulu Vanessa sering mendapat kesempatan dalam berbagai hal, namun dia selalu menolak dengan alasan bukan gayanya.

"You're in danger~"

Agil sedikit terlonjak dari tempat duduknya saat nada dering handphone Vanessa berbunyi.

Vanessa dengan santai mengangkat panggilan tersebut, tidak terkejut sama sekali karena sudah terbiasa.

Lira

Setelah melihat kontak sang penelepon, barulah Vanessa menjawabnya.

"Vanessa, nada dering handphone kamu apa sih?"

"Eh? Danger. Emangnya kenapa?"

"Pantesan telfon-nya lama diangkat, nyanyi dulu ya? Pasti!"

"Tau aja kamu mas."

Terdengar suara Ninta sedang tertawa.

"Kalian lagi ngumpul?"

"Iya, kami mau kerumah kamu. Nginep."

"Bayar dong."

"Serius!"

"Yakin mau diseriusin?"

"Va ne ssa."

"Iya-iya. Tumben pengen nginep disini?"

"Pengen aja. Lagian kan besok hari minggu. Sekalian jalan-jalan."

Vanessa mengangguk mendengar penjelasan Lira.

"Gimana? Boleh ga?"

"Boleh! Dari tadi loh aku bilang."

"Eh? Kamu ga ngomong apa-apa kok."

"Dari tadi aku ngangguk lho!"

"Eh manusia silver. Maneh pikir aing bakalan tau kalau maneh ngangguk-ngangguk?!"

"Sorry bos. Asyiap aku tunggu dirumah ya!"

Tut.

"Kenapa?"

"Temen-temen gue mau nginep disini," jawabnya singkat lalu 'mengusir' Agil dari rumahnya.

Setelah keluar dari rumah Vanessa, Agil menghela nafas kecewa.

***

Mama-nya Vanessa sedang memasak didapur saat Vanessa datang untuk mengambil minum.

"Dek, temen-temen kamu kapan datang?" tanya Mama-nya saat Vanessa baru saja masuk ke area dapur.

"Paling bentar lagi, Ma," kata Vanessa meneguk habis minumannya, lalu berjalan keluar karena mendengar suara kendaraan bermotor mendekat.

"Yoyo wasap ges!" sapanya saat Zafya, Lira dan Ninta sudah ada didepan rumahnya.

Ketiganya langsung dibawa masuk oleh Vanessa. Setelah berbincang sebentar dengan Mama Vanessa, mereka naik kelantai dua dimana kamar Vanessa berada, sambil membawa beberapa camilan yang diberikan Mama Vanessa.

IDOL [HIAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang